Muslihat dan Permainan Kata Sapardi Djoko Damono  

Reporter

Rabu, 17 Oktober 2012 18:17 WIB

Sapardi Djoko Damono. DOK/TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang enjadikannya tiada

Bait-bait puisi Sapardi Djoko Damono ini terngiang lagi di ruang Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki, Jumat, 12 Oktober 2012. Sebuah puisi lain juga memenuhi ruang ini.

Sebuah puisi berjudul Nuh yang menyentuh cerita kisah Nabi Nuh dengan banjir dan perahunya. Beberapa orang menilainya lebih spiritual dan filosofis. Penyair kelahiran Solo, 72 tahun lalu, ini membuat puisi itu pada awal pertengahan 2012. Puisi-puisinya kembali dibacakan dan dikuliti dalam acara Bincang Tokoh Dewan Kesenian Jakarta #7.

Pada acara itu, sejumlah penyair serta penikmat puisi Sapardi berkumpul membahas lagi puisi-puisinya. Mereka menanyakan maksud puisi Sapardi yang ini dan itu. Ada pula yang mengkritisi puisi Sapardi tak berpijak pada teori atau mulai berubah. Lelaki sepuh ini pun menjawab pertanyaan-pertanyaan soal puisinya.

“Saya tidak pakai teori, tidak pernah mikir. Ya, tinggal tulis begitu saja,” ujar penulis puisi Dukamu Abadi ini.

Pengajar Program Pascasarjana Universitas Indonesia ini mengaku tak pernah belajar teori. Hanya saja ketika dia menjadi dosen, mau tak mau dia harus mempelajari teori untuk diajarkan kembali. Namun, hal ini tidak berlaku pada puisi atau karya sastra yang dibuatnya.

Tommy Christommy dan Sunu Wasono, pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, hadir mencoba mengupas puisi-puisi Sapardi. Menurut Sunu, puisi Sapardi ini dibangun dari kata dan makna yang terkandung di dalamnya. Hal inilah yang menyebabkan puisi Sapardi bukan puisi ide.

Sunu juga menilai ungkapan kata-kata yang dipermainkan merupakan ungkapan penting dalam konteks memahami puisi Sapardi. “Bagi dia, menulis puisi adalah semacam mempermainkan kata-kata dan makna,” ujarnya.

Selama 50 tahun berkarya, kata Sunu, tentu ada pergeseran perubahan. Dia melihat semula puisi Sapardi menuliskan puisi yang kelam, murung, atau sedih. Namun kemudian, dia menampilkan puisi yang kental kelakar.

Perubahan yang sama juga dilihat oleh Tommy. Menurut dia, puisi Sapardi mengalami perubahan dari segi bentuk. “Sangat liris menjadi berkisah, naratif,” ujarnya.

Dia pun melihat hal yang sama seperti Sunu, bahwa Sapardi menciptakan puisi dengan sangat kelam dan nada kedukaan pada awalnya. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini Sapardi masih memperlihatkan hal yang serius. “Tetapi disampaikan dengan gaya kelakar yang berbeda. Ini kelebihan dia, menyampaikan hal yang serius dengan bercanda,” ujarnya.”Ini muslihat, taktik dia.”

Dia pun melihat puisi Sapardi menggunakan kaidah naratif yang dikemas dengan wit-- memikat, cerdik, dan imaginatif. Dari segi isi, kata dia, Sapardi menjadi lebih sufi. Kesannya ke arah sufistik seperi berseloroh dalam menyampaikan pesannya. Muslihat, menggiring ke arah serius dengan seloroh.

Sapardi sendiri menampik puisinya sekarang lebih filosofis, terutama karena kematangan usia. Menurut dia, justru dia merasa matang saat dia berusia 28 dan menghasilkan puisi-puisinya. “Justru waktu itu saya sudah ada perasaan ketakutan bukan sekarang," ujarnya.

DIAN YULIASTUTI

BErita lain

Robert Pattinson Grogi Ketemu Uma Thurman

Mathias Muchus Jadi Komandan Perampok

Syahrini Bergaya Rambut Barbie Usai Putus

Lindungi Anak, Halle Berry Akan Pindah ke Prancis




Berita terkait

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

6 menit lalu

Polisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar

Polisi mengatakan Rio Reifan baru keluar dari lapas setelah menjalani hukuman 3 tahun penjara pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

30 menit lalu

Puluhan Anggota Gangster Hendak Tawuran Diciduk di 3 Lokasi di Semarang, Sebagian Besar Masih di Bawah Umur

Pada saat penangkapan anggota gangster yang hendak tawuran itu, tiga orang melarikan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

1 jam lalu

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23, Pelatih Timur Kapadze Tak Takut Suporter Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Senin, 29 April.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

2 jam lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

2 jam lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

2 jam lalu

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

Legenda Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, menilai pencapaian Timnas U-23 di Piala Asia U-23 AFC 2024 merupakan hasil kerja sama banyak pihak.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

3 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

4 jam lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

4 jam lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

4 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya