TEMPO.CO, London - Pesona Lady Diana sebagai anggota kerajaan tak pernah memudar. Cantik, hangat, memiliki rentetan kerja sosial lintas dunia.
Diana tak hanya menjadi sosok kebanggaan warga Inggris, tapi juga warga dunia. Pesona ini kembali ditemukan dunia pada anak bungsunya, Pangeran Harry. Harry disebut mengingatkan banyak orang akan sosok ibunya.
Harry menjadi sosok yang menawan hati. Perawakan fisiknya yang tampan dengan statusnya sebagai anggota militer yang pernah terjun langsung perang ke Afghanistan disebut sebagai sebuah representasi yang tepat akan pangeran di zaman modern ini.
Persepsi ini sontak berubah ketika Harry tertangkap basah sedang telanjang bersama seorang wanita tak dikenal di sebuah kamar hotel mewah di Las Vegas. Dengan terbongkarnya foto tersebut, orang mulai “mencari” kesalahan Harry.
Terlepas dari sosoknya sebagai anggota militer muda yang disegani, Harry memang dikenal sebagai seorang penggila pesta. Saat di Las Vegas, sebelum bermesraan dengan sang wanita misterius, Harry terlibat dalam sebuah pesta bikini. Ia terlihat sibuk menenteng minuman.
Puluhan wanita seksi berbikini pun terlihat dalam arena pesta. Mereka pasti ngantre untuk berduaan dengan Harry. Dalam sebuah foto, Harry terlihat tak berkedip memandang seorang wanita berbikini. Sikap seperti ini tentunya tak diharapkan dari cucu seorang Ratu Inggris.
Sikap labil dan kontroversial Harry ini bukan pertama kali muncul. Saat berusia 20 tahun, ia pernah tertangkap kamera sedang mengenakan seragam Nazi dalam sebuah pesta. Hal ini sempat membuat murka anggota kerajaan. Harry juga dianggap badung karena mengaku sudah merokok dan minum saat masih di bawah umur.
Kebandelan Harry “ditutupi” dengan kerja sosial di Afrika. Ia membuka rumah yatim piatu di Sentebale, Afrika Selatan. Bersama rekannya sesama anggota militer, Harry mengumpulkan dana untuk warga Irak dan Afghanistan. Harry berusaha memperbaiki citra buruknya.
Banyak yang menduga sisi bandel Harry muncul karena ia kehilangan sosok ibu saat masih muda. Diana meninggal saat Harry berusia 12 tahun. Harry kehilangan arah ketika ibunya meninggal dunia, jadi perilaku seringkali menjadi tidak terkendali.
Harry akan berusia 28 tahun bulan depan, waktunya bagi Harry untuk menjadi dewasa. Publik Inggris berharap agar Harry segera “bertobat”. Publik Inggris tentunya tidak ingin Harry bernasib sama dengan pamannya, Pangeran Andrew. Selain tampan dan penyuka pesta, Andrew adalah seorang pilot helikopter yang disegani. Tapi, ia tak disukai karena gaya hidupnya yang mewah serta kegilaanya berpesta.
