TEMPO.CO , Jakarta:Mantan Menteri Sekretaris Negara Moerdiono telah menjalin kisah cinta dengan Poppy Dharsono selama 22 tahun. Hubungan keduanya dimulai pada 14 Oktober 1989. Ketika itu, Poppy tengah berencana berangkat ke Bandung untuk menghadiri pernikahan sepupu dari sahabatnya, di Bandung.
"Saat mau berangkat, Pak Moer menelepon saya," kata Poppy dalam buku Pak Moer-Poppy The Untold Story. "Pak Moer mengajak saya jalan-jalan keliling Jakarta."
Tapi karena harus beranjak ke Bandung, Poppy tidak menyanggupi ajakan itu. Mendapat penolakan, Moerdiono tidak langsung mundur. Dia malah menawarkan diri untuk menjadi sopir Poppy. "Apa boleh saya menjadi sopirnya Poppy," kata Moerdiono waktu itu. Poppy pun langsung mengiyakan.
Di masa itu, kata Poppy, Jalan Tol Cipularang belum ada. Maka rute yang diambil adalah Puncak, Bogor. Sesampainya di tempat resepsi, Poppy turun seorang diri. Sedangkan Moerdiono menunggunya di mobil seraya merokok.
"Waktu saya keluar, Pak Moer tengah mengobrol dengan beberapa sopir. Tidak terlihat kalau dia berpangkat Mayor Jenderal," ujar Poppy. Sejak saat itu, Poppy dan Moerdiono kerap jalan bersama.
Buku Pak Moer-Poppy The Untold Story diluncurkan pertengahan Maret 2012. Buku ini langsung menjadi kontroversi karena itu keluarga Moerdiono melaporkan Poppy ke Badan kehormatan Dewan Perwakilan Daerah RI. Alasannya Poppy mulai pacaran dengan Moerdiono, ayah empat anak itu, saat masih terjalin ikatan pernikahan dengan istri pertamanya. Buku ini memang berisikan tulisan mengenai sisi lain Moerdiono dari tugasnya sebagai perancang teks pidato Soeharto.
CORNILA DESYANA
Berita Terkait
Anak Moerdiono Laporkan Poppy Dharsono ke Polisi
Sosok Moerdiono Berdasarkan Buku Pak Moer-Poppy
Berita terkait
Akademisi Dorong Metode Nikson Nababan Bangun Desa Diterapkan Nasional
11 hari lalu
Nikson Nababan menggunakan model NIKSON (needs, innovation, knowledge, synergy, operation and norm) dalam perencanaan pembangunan daerah berbasis data presisi.
Baca SelengkapnyaBuku Awan Merah: Cerita Colombus hingga Cyrus Habib dalam Refleksi Rohaniwan
28 September 2023
Rohaniwan yang juga pengajar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Baskara T. Wardaya menulis buku bertajuk Awan Merah: Catatan Sepanjang Jalan.
Baca SelengkapnyaKonsisten Berkarya, Komunitas Saya Belajar Hidup Meluncuran Buku ke-12 di Yogyakarta
11 Juni 2023
Komunitas Saya Belajar Hidup konsisten berkarya dan menerbitkan buku. Komunitas menulis ini sudah berjalan selama 8 tahun dan menerbitkan 12 buku
Baca SelengkapnyaHari Pendidikan Nasional, BRIN dan Sultanate Institute Luncurkan Buku
2 Mei 2023
Buku Keajaiban Negeri Emas Zabaj menjelaskan tentang kawasan Asia Tenggara dari sudut pandang pelayar abad 9 dan 10.
Baca SelengkapnyaJelang HUT ke-68, SYL Luncurkan Dua Buku
16 Maret 2023
Dua buku perjalanan tersebut berujudul "The SYL Way: The Miracle of Hardworking" dan "The SYL Way: I Love My Job".
Baca SelengkapnyaNU Cabang Tiongkok Luncurkan Buku, Tekankan Pentingnya Santri Belajar ke Cina
7 Februari 2023
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok meluncurkan buku bertajuk "Santri Indonesia di Tiongkok"
Baca SelengkapnyaWartawan Senior Tempo Arif Zulkifli Luncurkan Buku Jurnalisme di Luar Algoritma
28 Januari 2023
Buku itu dibuat, kata wartawan Tempo Arif Zulkifli, untuk mencoba memberikan insight dalam pemberitaan berbentuk reportase.
Baca SelengkapnyaRilis Buku Baru, Bamsoet Hargai Pentingnya Pertemanan
10 September 2022
Pertemanan dan membina jaringan menjadi kunci penting dalam perjalanan karier Bambang Soesatyo.
Baca SelengkapnyaKetua MPR RI Apresiasi Terbitnya Buku 'NKRI Harga Mati'
24 Agustus 2022
Merujuk aspek yuridis, gagasan negara kesatuan merupakan pengejawantahan rumusan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia
Baca SelengkapnyaPeluncuran Buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya', Penulis: Dia Pemimpin Otentik
15 Juli 2022
Anies Baswedan disebut sebagai pemimpin otentik dalam peluncuran buku 'Anies Baswedan: Gagasan, Narasi, dan Karya'.
Baca Selengkapnya