TEMPO.CO, Bandung - Ajang kedua Bandung Contemporary Art Awards (BaCAA) tahun ini memunculkan empat kampiun. Dewan juri mengumumkannya di Lawangwangi Art & Science Estate, Bandung, Sabtu malam, 25 Maret 2012. Juara utama ditetapkan untuk video seni karya Yusuf Ismail berjudul Eat Like Andy.
Dalam video itu, lulusan studio patung Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB berusia 30 tahun ini berusaha meniru persis seniman Andy Warhol yang sedang makan hamburger. Selain mempersoalkan peniruan, Yusuf mempertanyakan tentang keaslian suatu karya. “Hal itu tidak ada lagi,” katanya.
Penghargaan utama untuk karya video kali ini mengulang keputusan dewan juri yang sama seperti tahun lalu. Salah seorang juri, Syakieb A. Sungkar, mengatakan dewan juri lebih tertarik pada karya-karya media alternatif, seperti video atau fotografi yang punya daya pukau.
“Kita sudah jenuh dengan media dua dimensi yang biasa-biasa saja,” ujarnya kepada Tempo di sela-sela pengumuman juara. Selain itu, kata kolektor seni ini, kecenderungan pasar dunia sekarang lebih ke media alternatif selain lukisan atau patung.
Pemenang lainnya di antaranya Eddy Susanto untuk lukisan uniknya berjudul Java of Durer. Pelukis asal Yogyakarta itu menggambar figur-figur dalam karyanya dengan teks asli Babad Tanah Jawi dan memakai huruf hanacaraka.
Bagus Pandega, lulusan Seni Patung ITB, juga menang lewat karya instalasi berjudul Autism Spectrum. Ia mengangkat persoalan teknologi yang melenakan hingga orang malas bergaul.
Pemenang terakhir yang juga dari jurusan Patung ITB, Octora Chan, menghasilkan karya berupa boneka. Berjudul Laura in Paradise, konsepnya tentang permainan peran manusia dan keterasingan hubungan dirinya sendiri.
Pengirim karya Bandung Contemporary Art Awards kedua ini hampir sama seperti sebelumnya, yaitu 478 karya. Proses seleksi bertahap sejak tahun lalu dilakukan dewan juri yang terdiri dari Mella Jaarsma, Agus Suwage, Rifky Effendy, Syakieb A. Sungkar, Carla Bianpoen, Wiyu Wahono, dan Hendro Wiyanto.
Karya para finalis yang berjumlah total 25 seniman akan dipamerkan di Galeri Lawangwangi mulai 31 Maret hingga 15 April 2012.
ANWAR SISWADI
Berita terkait
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer
11 Desember 2023
Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.
Baca SelengkapnyaAsyiknya Merakit Gundam Plastik
22 Oktober 2023
Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.
Baca SelengkapnyaKhadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"
30 Juni 2023
Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.
Baca SelengkapnyaKritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago
28 Agustus 2021
Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.
Baca SelengkapnyaArtjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring
8 Juli 2021
Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.
Baca SelengkapnyaPertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi
20 Februari 2021
Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.
Baca SelengkapnyaSutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog
28 Juli 2019
Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi
26 Juli 2019
Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.
Baca SelengkapnyaFakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence
7 Februari 2019
Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.
Baca SelengkapnyaNuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding
7 Oktober 2018
Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.
Baca Selengkapnya