TEMPO Interaktif, - Niat hati ingin menikmati Italia dengan segala keindahannya, presenter Anya Dwinov malah harus mengakhiri liburannya selama 10 hari dengan perasaan ngenes.
“Waktu berjalan-jalan sama teman-teman ke kota-kota lain sih asyik banget. Seperti ke Tuscan, Milan, Venice. Bagian terakhir waktu mau pulang sekalian ke bandara di Roma, maksudnya sekalian belanja-belanja terakhir, eh saya kecopetan. Satu dompet bablas,” kata perempuan cantik ini.
Untungnya saat itu Anya masih menyisihkan sebagian uang dan paspor di tas lain. Sebenarnya, seusai berbelanja dan hendak naik ke trem menuju bandara, Anya sudah merasa ada yang tak beres. “Aneh juga kalau dipikir. Saya ditawari teman untuk menitipkan dompet saya kepadanya. Tapi saya tolak. Waktu masuk trem juga perasaan sudah tak enak,” ujar Anya mengenang.
Dia ingat para pencoleng yang mengambil dompetnya bergerak bergerombol layaknya para pencopet di Jakarta. “Bukan orang Italia kok kayaknya. Tampang-tampang Asia juga, tingginya juga cuma sebahu saya,” ucapnya.
Dalam kondisi panik, sedih, dan kesal, Anya hanya sanggup menelepon ibundanya. “Kalau selama ini mama suka ribut kalau saya kenapa-kenapa, saat itu cuma mama yang dengan cara luar biasa bisa menenangkan saya. Dia bilang, ‘Yah sudahlah, yang hilang biarkan saja. Ikhlaskan saja’,” Anya menceritakan.
UTAMI WIDOWATI