Pertunjukan Musikal Jepang ini Memadukan Akrobat dan Olahraga  

Reporter

Editor

Rabu, 28 September 2011 13:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Banyak cara untuk mengucapkan terima kasih. Salah satunya melalui seni pertunjukan yang menghibur. Inilah yang dilakukan Ryouji Nakamura. Lewat sajian Muscle Legend yang digelar di Teater Jakarta, 22-24 September lalu, dia ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas dukungan bantuannya bagi rekonstruksi gempa dahsyat yang terjadi di wilayah timur Jepang.

Muscle Legend merupakan pertunjukan akrobatis tanpa dialog yang melibatkan para atlet. Pertunjukan musikal Jepang yang diadaptasi dari sebuah pertunjukan televisi tentang adu ketangkasan para mantan atlet itu mulai dikenal di Jepang pada 2001 dengan sebutan muscle musical. Sebagai pertunjukan musikal asli yang pertama di Jepang, muscle musical bertujuan memberi semangat dan keberanian kepada banyak orang, dari anak-anak hingga orang tua.

Di Jakarta, pertunjukan ini disuguhkan kelompok Nakamura Japan Dramatic Company yang didirikan oleh Ryouji pada 2007. Pertunjukan yang melibatkan 15 pemain dan 10 kru itu merupakan bagian dari acara Japan Matsuri 2011 yang berlangsung pada 18-25 September 2011. Memadukan seni pertunjukan teater, akrobat, musik, dan olah tubuh yang memparodikan aneka jenis kegiatan olahraga, seperti lompat tali, sumo, bulu tangkis, hingga karate, pertunjukan bertajuk Kizuna--ikatan persahabatan--itu tak sekadar menghibur, tapi juga melibatkan penonton untuk ikut "bergerak".

Dalam salah satu atraksi, misalnya, para pemain mengajak penonton menyanyikan lagu tradisional Jepang, Omatsuri Mambo, sambil menari dengan gerakan yang dinamis. Dipandu pembawa acara, sebelumnya para penonton diminta mengikuti satu per satu gerakan yang dicontohkan lima penari. Selanjutnya, kegembiraan mengalir ke seluruh bangku penonton. “Tugas kami memberikan kebahagiaan dan semangat kepada penonton dan itu lebih mudah disampaikan lewat gerakan olahraga,” kata Ryouji, konseptor dan sutradara, seusai pertunjukan.

Selama lebih dari dua jam, dalam pertunjukan dua babak--diselipi jeda selama 15 menit--itu, para pemain, dengan kecepatan laiknya jet coaster, menampilkan 30 atraksi yang energetik sekaligus jenaka. Lihatlah ketika tiga pemain yang mengenakan kostum badut ala pemain sumo yang berbadan tambun, kesulitan naik ke atas panggung. Atau ketika para pemain menyuguhkan pertunjukan musik Kenban Kun yang membagi anggota kelompok menjadi dua bagian sebagai tuts piano putih dan hitam. Ekspresi para pemain yang kelelahan lantaran harus bergerak (seperti gerakan push-up) sesuai dengan nada yang ditekan sang pianis pun mengundang gelak tawa penonton.

Tak hanya di atas panggung, para pemain juga tak segan-segan membaur ke tengah-tengah bangku penonton. Suasana makin meriah ketika Hitoshi Honma menyanyikan lagu Bengawan Solo dalam dua versi, Indonesia dan Jepang. "Kami pikir akan sangat bagus jika dapat menampilkan pertunjukan yang sesuai dengan budaya Indonesia. Terlebih jika dapat menggunakan bahasa Indonesia dalam pertunjukan," ujar Ryouji yang menyiapkan pertunjukan ini sekitar satu setengah bulan.

NUNUY NURHAYATI

Berita terkait

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

29 April 2018

Hari Tari Sedunia, Bandung Menari 18 Jam

Seniman dan penggiat tari di Jawa Barat merayakan Hari Tari Sedunia di Bandung.

Baca Selengkapnya

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

28 Oktober 2017

Tari Sonteng dari Jawa Barat Pikat Diplomat di Ekuador

Tari Sonteng dari Jawa Barat memikat hati para diplomat Ekuador yang tergabung dalam Asosiasi Pasangan Diplomat Ekuador.

Baca Selengkapnya

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

7 September 2017

Tari Cry Jailolo yang Mendunia Dipentaskan di SIPA 2017 Malam Ini

Eko Supriyanto akan mementaskan tari Cry Jailolo pada pembukaan pagelaran Solo International Performing Art (SIPA) di Benteng Vastenburg, Surakarta.

Baca Selengkapnya

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

30 Agustus 2017

Nanti Malam, Lima Komunitas Tari Beraksi di JDMU#2

Dance Meet Up (JDMU) #2 merupakan ajang pertemuan para komunitas tari dari berbagai genre di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

25 Agustus 2017

Penari Balet Marlupi Dance Academy Raih 7 Medali di Hong Kong

Penari balet Marlupi Dance Academy (MDA) berhasil meraih 7 medali di dalam ajang Asian Grand Pix 2017 yang diselenggarakan di Hong Kong.

Baca Selengkapnya

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

11 Juli 2017

Gala Balet Tampilkan Kolaborasi Penari Difabel  

Gala Balet akan menampilkan kolaborasi penari difabel dari Australia, Prancis, Korea Selatan dan Italia.

Baca Selengkapnya

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

16 Mei 2017

Penari Prancis dan Indonesia Berkolaborasi Pentaskan Sadako

Berbeda dari kebanyakan anak-anak lain yang terkena paparan bom atom, Sadako bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal.

Baca Selengkapnya

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

25 April 2017

Hari Tari Sedunia di Solo Dimeriahkan Ribuan Seniman  

Ribuan seniman akan menari bergantian selama sehari semalam untuk memperingati Hari Tari Sedunia di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, 29 April 2017.

Baca Selengkapnya

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

9 Maret 2017

Pentas Arka Suta, Perayaan 41 Tahun Padnecwara

Jelang pementasan digelar pula pameran foto dan properti

pementasan tari yang lalu

Baca Selengkapnya

Indonesia Pentaskan Tari  

12 Januari 2017

Indonesia Pentaskan Tari  

EKI akan mementaskan dua karya tari di India.

Baca Selengkapnya