Konser Spesial Big Band Salamander

Reporter

Editor

Kamis, 22 September 2011 18:04 WIB

Pertunjukan musik Jazz Salamander Big Band di Gedung Kesenian Jakarta, Rabu malam (10/9). Foto: TEMPO/Rosdianahangka

TEMPO Interaktif, Jakarta -Cengkok jazz Margie Segers begitu jernih. Alunan penyanyi berusia 61 tahun itu membuai malam yang basah dan dingin oleh sisa gerimis di Balai Pertemuan Bumi Sangkuriang, Ciumbuleuit, Bandung, Rabu, 20 September 2011. Penampilannya terasa istimewa saat membawakan tiga lagu secara berurutan, Don't Know Why, lagu jazz standar Satin Doll, serta Can't Take My Eyes Off of You dengan tempo santai.

Tiga vokalis lainnya yang masih muda, yaitu Imelda Rosalin, Nenden Syintawati, dan Gail Satiawaki, juga tampil prima. Bersama 20-an pemain rhythm dan brass, kelompok Big Band Salamander itu menyuguhkan 17 lagu jazz big band klasik hingga modern kepada 100 lebih penggila musik jazz di Bandung dan Jakarta. Hari itu, band asal Bandung yang didirikan 17 September 2006 tersebut merayakan ulang tahun yang ke-5.

Mixolydian Highlander karya Peter Herbolzheimer membuka konser gratis yang terbagi dalam dua sesi itu mulai pukul 19.30 WIB. Lagu pemain trombone jazz asal Jerman yang direkam pada 1977 itu memadukan permainan rhythm dan brass. Di panggung yang hanya satu undakan dari lantai, belasan pemain saksofon, trombon, dan terompet, duduk berbaris tiga di sebelah kanan mata penonton.

Seluruh pemain berseragam kemeja putih dengan celana hitam. Hanya seorang bule Jerman yang berdiri menghadap para pemain dengan celana putih. Dialah Dieter Mack, komponis yang didapuk sebagai konduktor. "Sebenarnya saya tidak mau, tapi mereka ngotot karena konduktornya harus bermain terompet," katanya seusai pentas hasil kerjasama dengan Goethe-Institut itu.

Tak hanya piawai memimpin ansambel, tangannya pun tak segan membetulkan mikrofon kecil seorang pemain saksofon di deretan depan yang bergeser hingga suaranya kecil. Sebuah lagu baru berjudul Sunda Jive, khusus ia buat untuk perayaan ulang tahun big band yang ikut dilatihnya itu. "Saya bikin tiga bulan lalu sesuai dengan kepribadian Salamander," ujarnya. Karyanya menggabungkan irama blues dan nuansa pentatonis musik Sunda.

Menurut koordinator sekaligus pendiri Big Band Salamander, Devy Ferdianto, seluruh lagu dipilih kelompoknya bersama Dieter Mack. Beberapa lagu punya latar kisah sendiri bagi Dieter, seperti nostalgia dansanya di umur 20 tahun pada lagu Night Train yang dibawakan Nenden. Sedangkan lagu Georgia on My Mind dikenalnya saat main ke kelab malam di Jerman pada umur 18 tahun.

Lagu laInnya seperti Autumn Nocturne, Just Like That, Cry Me a River ciptaan Michael Buble, Deedles Blues, Koko, dan You're Nobody Till Somebody Loves You. Seluruhnya dimainkan sesuai partitur. Salah seorang penonton, Bana Kartasasmita mengatakan, penampilan Salamander kali ini mulai berani keluar dari memainkan lagu-lagu jazz mainstream yang populer. "Pergelaran yang sukses, karena berhasil menunjukkan kesenangan, kegembiraan, dan itu terpancar dari lagu-lagu yang dibawakan," ujarnya.

Selain punya ratusan stok lagu big band luar negeri, Salamander pernah menggubah 12 lagu rakyat dan pop Indonesia menjadi jazz yang terkumpul dalam album "Salamander Big Band Swinging 12 Indonesian Songs". Album perdana yang direkam pada 2007 dan hanya dibuat 500 salinan itu dibagikan gratis saat konser ulang tahun ketiga pada 2007 lalu di Jakarta dan Bandung. Diantaranya membawakan lagu Tante Sun bersama Sam Bimbo, dan Tula R. Samdjoen pada lagu Di Sudut Bibirmu.

Kini, Salamander tengah berusaha menyiapkan album kedua yang akan diisi karya-karya komponis masa perjuangan Indonesia. Menurut manajer band, Yongki Nusantara, sudah tiga lagu yang digarap. "Sisanya masih diaransemen komponis Australia," katanya. Adapun menurut Devy Ferdianto, album kedua ini terkendala masalah dana.

Bagi Dieter Mack, menelurkan album tidak menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah kelompok big band. "Album tidak merupakan kriteria, yang penting apa yang terjadi di atas panggung,"katanya. Menurutnya, Salamander merupakan big band Indonesia yang bagus dan langka. Beberapa pemain otodidak tapi kemampuan mereka mengagumkan. Setelah Bandung, Big Band Salamander menggelar konser serupa di Goethe Haus Jakarta, Kamis malam, 21 September 2011.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa

20 menit lalu

Timnas Indonesia Dapat Dukungan Rp 23 Miliar dari Pengusaha, Erick Thohir: Sepak Bola Pemersatu Bangsa

Timnas Indonesia mendapat dukungan finansial Rp 23 miliar dari para pengusaha yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT)

Baca Selengkapnya

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

33 menit lalu

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ray Rangkuti menyinggung partai non-koalisi KIM yang hendak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dianggap tidak menghormati rakyat

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

42 menit lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Menang Lagi, Bantu Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Gresik Petrokimia

45 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Menang Lagi, Bantu Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Gresik Petrokimia

Tim bola voli putri Jakarta Pertamina Enduro memberi kekalahan kedua untuk Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia di Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Rilis Kajian soal Demokrasi Otoriter, BEM UI: Peringatan bagi Pemerintah, Hentikan Sikap Niretika dan Nepotisme

48 menit lalu

Rilis Kajian soal Demokrasi Otoriter, BEM UI: Peringatan bagi Pemerintah, Hentikan Sikap Niretika dan Nepotisme

Kajian BEM UI menyinggung penetapan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran sebagai langkah menuju iklim demokrasi otoriter

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

49 menit lalu

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

Solo Menari 2024 digelar di tiga tempat, Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo. Rencananya akan dihadiri Sandiaga Uno dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

1 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta LavAni Allo Bank Jaga Kesempurnaan, Kalahkan Palembang Bank SumselBabel 3-0

1 jam lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta LavAni Allo Bank Jaga Kesempurnaan, Kalahkan Palembang Bank SumselBabel 3-0

Tim bola voli putra Jakarta LavAni Allo Bank menjaga kesempurnaannya di arena Proliga 2024 dengan mengalahkan Palembang Bank SumselBabel.

Baca Selengkapnya

Tahukah Anda, Ada 2 Personel Kepolisian di Timnas U-23 Indonesia yang Tengah Berlaga di Piala Asia U-23 2024?

1 jam lalu

Tahukah Anda, Ada 2 Personel Kepolisian di Timnas U-23 Indonesia yang Tengah Berlaga di Piala Asia U-23 2024?

Di jajaran pemain Timnas U-23 Indonesia yang tengah berlaga di Piala Asia U-23 2024 ada dua personel kepolisian: Muhammad Ferarri dan Daffa Fasya.

Baca Selengkapnya