Bentara Bali Putar Film Nia Dinata

Reporter

Editor

Senin, 18 Juli 2011 15:28 WIB

Nia Dinata, pendiri Kalyana Shira. TEMPO/ Tony Hartawan

TEMPO Interaktif, Denpasar - Untuk mengkaji dan mendalami persoalan kaum perempuan di Indonesia, Bentara Budaya Bali melalui program Sinema Bentara akan menyuguhkan film-film besutan sutradara Nia Dinata. Acara berlangsung pada Senin-Selasa, 18-19 Juli 2011 malam, dan diakhiri dengan diskusi bersama pengamat sosial dan gerakan perempuan Bali, Nazrina Zuryani.

"Kita akan bisa melihat problem yang dihadapi perempuan Bali saat ini," kata Juwitta Lasut dari Bentara Budaya Bali pada Senin, 18 Juli 2011.

Nia Dinata dikenal sebagai sineas perempuan yang memenangi berbagai ajang penghargaan dan festival film lewat karya-karyanya, semisal Ca Bau Kan, Arisan!, dan Perempuan Punya Cerita. Film-filmnya telah meraih penghargaan di Seoul, Belanda, MTV Indonesian Movie Awards, dan Festival Film Indonesia.

Ca Bau Kan (2001) diangkat dari novel Remy Silado yang berkisah tentang komunitas Tionghoa Indonesia pascareformasi. Film ini mengantarkan Nia pada predikat Sutradara Baru Terbaik yang Menjanjikan di Festival Film Asia Pasifik, Korea (2002), dan film ini bahkan diunggulkan sebagai kandidat Film Asing Terbaik pada Oscar 2003.

Arisan! yang dirilis pada tahun 2003 merupakan sebuah film yang menampilkan keunikan kehidupan kaum kosmopolitan di Jakarta. Arisan! berhasil memenangi lima penghargaan utama dalam Festival Film Indonesia 2004, yaitu Film Terbaik, Pemeran Utama Pria Terbaik, Pemeran Utama Wanita Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik. Film ini lalu diputar di festival film Internasional, seperti di New York, Amsterdam, dan Vancouver.

Dalam Berbagi Suami (2006) dan Perempuan Punya Cerita (2008), Nia lebih dalam menyoroti sekaligus mengkritik peran gender dan budaya patriarki yang kerap menimbulkan gejolak tersendiri bagi kaum perempuan. Melalui dua filmnya tersebut, lulusan ilmu komunikasi massa di Elizabethtown College, Pennsylvania, Amerika Serikat, ini secara gamblang mamaparkan kompleksitas dunia perempuan di tengah masyarakat urban Indonesia.

Adapun Dr. Nazrina Zuryani adalah pemerhati masalah sosial-budaya, khususnya di Bali. Dia juga melakukan pengkajian mendalam mengenai peran perempuan di tengah masyarakat urban yang belum sepenuhnya terlepas dari kungkungan budaya patriarki. Dosen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja ini meraih gelar Ph.D. dari Newcastle University dengan disertasinya tentang masalah wanita Bali, terutama di daerah Buleleng, yang terkait program-program pemberdayaan Uni-Eropa.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian

Baca Selengkapnya

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year

Baca Selengkapnya

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.

Baca Selengkapnya

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.

Baca Selengkapnya

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada

Baca Selengkapnya

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan

Baca Selengkapnya

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya

Baca Selengkapnya

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.

Baca Selengkapnya

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.

Baca Selengkapnya

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.

Baca Selengkapnya