300 Penyair Gelar Pertemuan Nusantara di Palembang
Reporter
Editor
Kamis, 14 Juli 2011 14:01 WIB
Koran-koran yang berisi artikel budaya yang akan di Kliping Massal sebagai upaya penyelamatan Sastra di Perpustakaan HB Jassin, Jakarta. (22/05). Kliping massal ini suatu bentuk kepedulian masyarakat terhadap kelangsungan pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin. TEMPO/Amston Probel
TEMPO Interaktif, Palembang - Ratusan penyair dari 6 negara akan bertemu dalam pergelaran penyair Nusantara di Palembang, Sumatra Selatan, 16-19 Juli mendatang. Enam negara yang mengirimkan utusan adalah Brunai Darussalam, Singapura, Malaysia, Thailand, Sri Lanka, dan Swedia.
Pertemuan para penyair itu akan dibuka Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin, Sabtu 16 Juli 2011. Dalam pergelaran itu akan disaikan dialog, pembacaan puisi, dan kegiatan kesastraan lainya. “Berbeda dengan perhelatan terdahulu, kali ini akan ada peluncuran buku kumpulan puisi Akulah Musi,” kata Zulkair Ali, Ketua Dewan Kesenian Sumatea Selatan, Kamis 14 Juli 2011.
Ketua Panitia Pertemuan Penyair Nusantara Thia Yufada mengatakan acara ini digelar sebagai rangkaian memeriahkan SEA Games November mendatang. Perhelatan ini dimaksudkan untuk membuktikan kepedulian sastrawan Sumatra Selatan terhadap kemeriahan SEA Games. “Kami coba mengubah konten pada tahun sebelumnya,“ kata Thia Yufada. ”Pada perhelatan ini kami akan menitipkan konten seminar kesusastraan yang melibatkan siswa SMA dan SMP serta mahasiswa di Palembang.”
Setidaknya 2.000 mahasiswa dari seluruh Palembang akan dikerahkan untuk meramaikan kegiatan ini. Mereka berasal dari kampus-kampus seperti IAIN Raden Fatah, Universitas PGRI Palembang, dan Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang. Acara juga akan diisi 8 penyair dari Malaysia, Thailand, dan 172 penyair dari seluruh penjuru Tanah Air.
Bank bjb dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkolaborasi dalam seminar bertajuk "Riset Pasar: Berdayakan Lokal, Bisnis Mengglobal" untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat memiliki bisnis yang berkelanjutan.