TEMPO Interaktif, Malang-Penyanyi Glenn Fredly dan Ketua Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Usman Hamid tampil bersama. Mereka mampu menghidupkan suasana pembukaan toko oleh-oleh dan suvenir De Ploso di Jalan Panglima Sudirman, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Selasa (7/6) petang.
Guyonan segar keluar dari mulut mereka saat melakukan lelang beberapa suvenir dari toko. Glenn bahkan menggoda pejabat Pemerintah Kabupaten Malang, Kepala Kepolisian Sektor Karangploso, camat dan kepala desa setempat untuk berlomba-lomba memberikan penawaran harga.
Kehadiran Glenn menarik perhatian masyarakat di sekitar lokasi. Glenn sesekali menyapa warga dari atas pentas kecil di depan toko. Dengan gitarnya Glenn sempat mengiringi dua bocah perempuan membacakan puisi. Salah satunya, Diva Suukyi, anak kedua pasangan (almarhum) Munir Said Thalib dan Suciwati.
Glenn tampil gratis untuk mendukung perjuangan Suciwati, sang tuan rumah, dan aktivis kemanusiaan lainnya. “Kehadiran saya di sini untuk mengekspresikan dukungan moral saya untuk Bu Suci dan kawan-kawannya yang telah berjuang membela nilai-nilai kemanusiaan tanpa membedakan SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan),” kata Glenn kepada Tempo di sela acara.
Pemilik nama Glenn Fredly Deviano Lauihamallo itu mengaku terinspirasi oleh aktivitas almarhum biduan senior Franky Sahilatua. Glenn ingin meneladani apa yang sudah diperbuat dan melanjutkan apa yang belum diselesaikan Franky.
Menurutnya, nilai-nilai kemanusiaan di Indonesia belum sepenuhnya menjadi panduan dalam kehidupan berbangsa dan beragama sehingga konflik dan kekerasan gampang terjadi. Hak asasi manusia pun terluka. Ini terjadi karena keadilan belum terwujud. Ketidakadilan masih terjadi karena penegakan hukum belum menjadi panglima dan Pancasila hanya jadi retorika.
"Nilai-nilai kemanusiaan harus jadi dasar penegakan hukum. Ini kegelisahan saya. Saya ingin menyuarakan hal itu dalam kapasitas saya sebagai musisi, menyuarakan cinta yang universal untuk kemanusiaan,” kata penyanyi kelahiran Ambon, 30 September 1975, itu.