Tafsir Novel Sumarah dalam Lukisan Donikabo

Reporter

Editor

Jumat, 13 Mei 2011 16:35 WIB

Lukisan sosok Sri Sumarah dalam novel Umar Kayam karya perupa muda Donikabo.(TEMPO/ANANG ZAKARIA)
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Perupa muda Donikabo, 32 tahun, menampilkan lukisan yang mengangkat sosok Sri Sumarah dalam novel Umar Kayam. Mengambil tema Sumarah, enam lukisannya yang berisi sosok perempuan berkerudung dengan gelang dan arloji melingkar di tangannya dipamerkan di Sangkring Art Project Yogyakarta, sepanjang 12-20 Mei 2011. “Ini adalah interupsi saya, bahwa kini Sumarah (lebih banyak murung),” kata Donikabo, perupa kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan, itu.


Mengambil latar bekalang Indonesia di tahun 1965, novel Sri Sumarah dan Bawuk karya Umar Kayam diterbitkan pertama kali pada 1975. Dikisahkan, Sumarah adalah sosok perempuan yang pasrah atawa sumarah dalam bahasa Jawa. Sumarah digambarkan sebagai perempuan yang tegar dengan berbagai derita hidup yang silih berganti menimpa. Pasrah dijodohkan dengan Mas Marto lantas ditinggal mati lelaki yang belakangan menjadi suaminya itu. Dengan kondisi itu, dia harus banting tulang menghidupi Tun, buah hatinya.


Derita tak berakhir di sini. Setelah besar, Tun ternyata diketahui hamil di luar nikah lantas menikah dengan Yos yang dibunuh karena tudingan terlibat PKI. Tun pun ditahan. Dan kini, tinggallah Sumarah yang harus menanggung penghidupan Ginuk, cucunya. Semua derita hidup, dilalui Sumarah dengan senyum.


Advertising
Advertising

Pembaca karya Donikabo, Hendra Himawan, mengatakan, Donikabo mencoba memaknai ulang Sumarah, yang disebutnya sebagai cermin kepribadian perempuan Jawa. Ia sebagai seorang perempuan, ibu, dan manusia biasa. Sumarah dipaksa tersenyum dalam berbagai kondisi oleh lingkungan. “Ada ketegangan-ketegangan yang tergambar dalam Sumarah,” ujar Hendra.


Hendra menyatakan, Donikabo memang terinspirasi dari Sumarah karya Umar Kayam. Realitas Sumarah itu lantas direnungkan sesuai pengalaman hidupnya. “Kabo dibesarkan oleh ibu yang single parent,” Hendra menuturkan.


Melalui Sumarah dan pengalaman hidup yang dialami, Donikabo lantas membandingkan dengan kondisi perempuan dalam masyarakat saat ini. “(perempuan) harus tersenyum meski sedih, jatuh tapi harus bangun, hingga menyerah atau bertahan,” ujar Hendra.


Maka, membaca realitas perempuan saat ini, tak bisa hanya sepotong. Seperti membaca karya Donikabo yang dipamerkan. “Karena itu satu kesatuan,” kata Hendra menjelaskan.



ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

34 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

41 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya