TEMPO Interaktif, Jakarta - Tak seperti kedatangan Justin Beiber, kedatangan penyanyi kondang Avril Ramona Lavigne nyaris tak terdengar. Tak ada kehebohan di bandara Soekarno Hatta. Juga tak ada jeritan histeris para penggemar penyanyi yang populer dengan lagunya "I'm with You" itu.
Demi dalih keamanan, pihak panitia konser penyanyi Avril Lavigne memang terpaksa tutup mulut. Mereka bahkan tak mau mengatakan di mana penyanyi Kanada itu menginap di Jakarta.
"Kami tidak bisa memberi tahukan tempat Avril menginap, ini untuk alasan keamanan. Orang asing agaknya masih `parno` (paranoid) kalau masalah yang berhubungan dengan keamanan," kata Hasani Abdulgani, promotor dari Mahaka Entertainment yang mendatangkan Avril.
Menurut salah seorang panitia, bahkan Avril sempat meminta pindah hotel atau minta seluruh lantai hotel dikosongkan. Alasannya dia terganggu. Permintaan itu ditolak panitia karena tak ada dalam perjanjian. Avril yang misterius ini juga menolak ditemani panitia saat jalan-jalan malam di Jakarta.
Avril yang pernah datang ke Jakarta pada 2005, akan menggelar konser berjudul "Avril Lavigne Black Star Tour 2011" di Kartika Expo CenterBalai Kartini pada Rabu, 11 Mei 2011. Avril datang dengan peralatan yang lumayan spektakuler. Turnya memboyong peralatan seberat 8 ton, termasuk tata cahayanya. "Panggungnya luar biasa," ujar salah seorang panitia konser.
Avril bukanlah Bieber yang cenderung haus gegap gempita sambutan penggemarnya. Bieber di Jakarta masih mau bertemu dengan para penggemarnya di sebuah acara khusus untuk para pemegang tiket VIP. Avril tidak. Dia datang tanpa publikasi besar-besaran. Bahkan, pada acara jumpa pers pun penyanyi kelahiran Ontario, Kanada, 26 tahun lalu itu tidak datang. Menurut Hasani, Avril tak datang di jumpa pers karena kedatangan pesawatnya di Bandara Soekarno Hatta, tertunda beberapa jam.
Avril dulu dikenal dengan gadis remaja yang cuek dan tomboi. Dia tidak hanya dikenal kreatif sebagai pencipta lagu, tapi dia juga dikenal sebagai pemain musik serba bisa, seperti gitar, piano, dan drum. Avril juga menjadi perancang desain busana serta pemain film. Sudah empat album yang dihasilkannya, Let Go, Under My Skin, The Best Damn Thing, dan Goodbye Lullaby. Di awal kariernya, aliran musik yang dipilih Avril cenderung memberontak dari arus utama musik pop. Ia juga mengisi soundtrack untuk film "Alice in Wonderland" dengan lagu yang berjudul "Alice". "Lagu-lagu saya amat personal. Semua tentang yang saya alami, baik yang saya benci atau saya cintai," kata Avril.
Lavigne juga telah memproduksi delapan singel internasional, di antaranya adalah "Complicated", "Sk8er Boi", "I`m with You", "Don`t Tell Me", "My Happy Ending", "Girlfriend", "When You`re Gone" dan "What The Hell".
Konser Avril di Jakarta sendiri, kata Hasani Selasa 10 Mei 2011, terbilang sukses. Sekitar 5.000 tiket yang disediakan dengan harga Rp 395.000 untuk kategori reguler dan Rp575.000 untuk premium itu, sudah terjual habis.
Menurut rencana, Avril yang sekaligus mempromosikan album baru dengan julul "Goodbye Lullaby" itu akan memulai pertunjukan mulai pukul 19.00 WIB, dan akan tampil sekitar dua jam dengan sekitar 12 lagu, tanpa diawali dengan band pembuka seperti lazimnya sebuah konser.
BS | ANT
Demi dalih keamanan, pihak panitia konser penyanyi Avril Lavigne memang terpaksa tutup mulut. Mereka bahkan tak mau mengatakan di mana penyanyi Kanada itu menginap di Jakarta.
"Kami tidak bisa memberi tahukan tempat Avril menginap, ini untuk alasan keamanan. Orang asing agaknya masih `parno` (paranoid) kalau masalah yang berhubungan dengan keamanan," kata Hasani Abdulgani, promotor dari Mahaka Entertainment yang mendatangkan Avril.
Menurut salah seorang panitia, bahkan Avril sempat meminta pindah hotel atau minta seluruh lantai hotel dikosongkan. Alasannya dia terganggu. Permintaan itu ditolak panitia karena tak ada dalam perjanjian. Avril yang misterius ini juga menolak ditemani panitia saat jalan-jalan malam di Jakarta.
Avril yang pernah datang ke Jakarta pada 2005, akan menggelar konser berjudul "Avril Lavigne Black Star Tour 2011" di Kartika Expo CenterBalai Kartini pada Rabu, 11 Mei 2011. Avril datang dengan peralatan yang lumayan spektakuler. Turnya memboyong peralatan seberat 8 ton, termasuk tata cahayanya. "Panggungnya luar biasa," ujar salah seorang panitia konser.
Avril bukanlah Bieber yang cenderung haus gegap gempita sambutan penggemarnya. Bieber di Jakarta masih mau bertemu dengan para penggemarnya di sebuah acara khusus untuk para pemegang tiket VIP. Avril tidak. Dia datang tanpa publikasi besar-besaran. Bahkan, pada acara jumpa pers pun penyanyi kelahiran Ontario, Kanada, 26 tahun lalu itu tidak datang. Menurut Hasani, Avril tak datang di jumpa pers karena kedatangan pesawatnya di Bandara Soekarno Hatta, tertunda beberapa jam.
Avril dulu dikenal dengan gadis remaja yang cuek dan tomboi. Dia tidak hanya dikenal kreatif sebagai pencipta lagu, tapi dia juga dikenal sebagai pemain musik serba bisa, seperti gitar, piano, dan drum. Avril juga menjadi perancang desain busana serta pemain film. Sudah empat album yang dihasilkannya, Let Go, Under My Skin, The Best Damn Thing, dan Goodbye Lullaby. Di awal kariernya, aliran musik yang dipilih Avril cenderung memberontak dari arus utama musik pop. Ia juga mengisi soundtrack untuk film "Alice in Wonderland" dengan lagu yang berjudul "Alice". "Lagu-lagu saya amat personal. Semua tentang yang saya alami, baik yang saya benci atau saya cintai," kata Avril.
Lavigne juga telah memproduksi delapan singel internasional, di antaranya adalah "Complicated", "Sk8er Boi", "I`m with You", "Don`t Tell Me", "My Happy Ending", "Girlfriend", "When You`re Gone" dan "What The Hell".
Konser Avril di Jakarta sendiri, kata Hasani Selasa 10 Mei 2011, terbilang sukses. Sekitar 5.000 tiket yang disediakan dengan harga Rp 395.000 untuk kategori reguler dan Rp575.000 untuk premium itu, sudah terjual habis.
Menurut rencana, Avril yang sekaligus mempromosikan album baru dengan julul "Goodbye Lullaby" itu akan memulai pertunjukan mulai pukul 19.00 WIB, dan akan tampil sekitar dua jam dengan sekitar 12 lagu, tanpa diawali dengan band pembuka seperti lazimnya sebuah konser.
BS | ANT
