Rieke Dyah Pitaloka Serukan Mogok Nasional

Reporter

Editor

Rabu, 20 April 2011 13:26 WIB

Rieke Dyah Pitaloka. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO Interaktif, Surabaya - Anggota Komisi IX DPR Bidang Tenaga Kerja dan Kesehatan, Rieke Dyah Pitaloka, Rabu (20/4), mengatakan pemerintah saat ini dengan sengaja mempersulit pembahasan Rancangan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Pernyataan Rieke ini disampaikan ketika menghadiri mimbar bebas "Jalankan Sistem Jaminan Sosial dan Sahkan RUU BPJS" di Taman Apsari Surabaya siang tadi. "Sepanjang sejarah pembahasan undang-undang, baru undang-undang inilah pemerintah perintahkan delapan menteri sekaligus untuk ikut pembahasan," kata Rieke yang politisi PDI-P ini.

Delapan menteri yang dimaksud adalah Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara, Menteri BUMN, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Menteri PPN/Kepala Bappenas.

"Banyak menteri dan tidak fokus, pemerintah mintanya undang-undang ini hanya sebagai penetapan. Padahal UU ini harusnya berisi aturan. Inilah bentuk ketidakberpihakan pemerintah terhadap rakyat," kata Rieke.

Padahal, jika undang-undang ini jadi disahkan, setidaknya orang di Indonesia tidak peduli miskin atau kaya akan mendapatkan lima jaminan, yaitu jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, pensiun, jaminan hari tua, dan jaminan kematian.

Hanya saja, aneka jaminan yang telah diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional ini tidak bisa berjalan karena badan penyelenggara jaminan sosial yang telah ditunjuk, yaitu Jamsostek, Askes, Asabri, dan Taspen hingga saat ini masih berbentuk BUMN.

Nah, UU BPJS yang saat ini dibahas muaranya sebenarnya untuk mengubah Jamsostek, Askes, Asabri, dan Taspen dari BUMN menjadi semacam badan nirlaba.

Di tempat yang sama, Koordinator Komite Aksi Jaminan Sosial Nasional (KAJSN), Moch Rusdi, menilai negara saat ini menuju pada negara gagal. Ini bisa dibuktikan dengan tidak adanya jaminan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

"Ada tiga parameter yang tidak bisa dipenuhi pemerintah, yaitu banyak masyarakat tak punya pekerjaan, tak punya pendapatan, dan terakhir tak punya jaminan sosial," kata Rusdi. Oleh karena itu, masyarakat harus bersatu untuk mendesak segera diundangkannya RUU BPJS ini.

Pemerintah sendiri saat ini baru mampu sediakan jaminan untuk pekerja sektor formal. Itu pun sangat terbatas, TNI/Polri, misalnya, dapat jaminan kesehatan hanya jika berobat di rumah sakit milik TNI/Polri. Padahal, jumlah rumah sakit TNI/Polri sangat terbatas. Begitu juga buruh yang terdaftar di Jamsostek juga hanya bisa mendapatkan jaminan pada penyakit tertentu saja.

PNS sendiri dapat jaminan juga tergantung eselon atau golongannya. "Hanya eselon yang tinggi yang gratis semuanya, untuk yang rendahan tidak bisa. La.. apakah sakit itu mengenal eselon," imbuhnya.

Oleh karena itu, untuk membantu desakan ini KAJSN berencana akan menggelar aksi secara serentak pada May Day 1 Mei mendatang dengan satu isu, yaitu desakan penetapan RUU BPJS.

Jika dalam aksi May Day nanti pemerintah tidak mengabulkan desakan buruh untuk mengegolkan RUU BPJS, Rieke minta buruh menggelar mogok nasional. "Ini hak buruh, kalau setelah aksi nanti pemerintah tetap bandel, sebaiknya kita gelar mogok nasional," kata Rieke mengakhiri diskusinya.


FATKHURROHMAN TAUFIQ

Berita terkait

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

7 Oktober 2022

Baim Wong Klaim Konten Prank KDRT-nya tidak untuk Rendahkan Polisi

Baim Wong mengklaim video prank laporan KDRT-nya ke polisi untuk edukasi ke masyarakat

Baca Selengkapnya

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

7 Oktober 2022

Baim Wong dan Paula Verhoeven Penuhi Panggilan Polisi soal Video Prank KDRT

Pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven dilaporkan polisi atas tuduhan laporan palsu karena membuat konten prank KDRT

Baca Selengkapnya

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

15 Januari 2022

Video Porno Mirip Nagita Slavina, Polisi: Palsu, Hasil Editan

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKB Wisnu Wardhana mengatakan pemeran dalam video porno yang viral di media sosial bukanlah Nagita Slavina

Baca Selengkapnya

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

15 Januari 2022

Polisi Bantah Punya Daftar Artis Pengguna Narkoba

Dugaan ini mencuat setelah polisi menangkap empat artis di awal 2022 karena narkoba,

Baca Selengkapnya

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

12 Januari 2022

Pengacara Minta Nia Ramadhani Direhabilitasi, Alasannya Pecandu Berat

Kuasa hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Wa Ode Nur Zainab, membantah pernyataan hakim yang menyebut kliennya memakai sabu hanya untuk senang-senang

Baca Selengkapnya

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

9 Januari 2022

Bantah Asal Tangkap Naufal Samudra, Polisi: Ada Dua Alat Bukti

Penangkapan Naufal Samudra jadi pertanyaan karena polisi tidak menemukan barang bukti narkotika dan tes urine negatif.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

9 Januari 2022

Dinkes DKI Pastikan Ashanty tak Dapat Perlakuan Khusus

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan tidak ada perlakuan khusus terhadap penyanyi Ashanty yang baru kembali dari Turki dan terpapar virus corona.

Baca Selengkapnya

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

4 Januari 2022

Tarif Cassandra Angelie Rp 30 Juta, Polisi Bantah Pelanggannya Pejabat

Cassandra Angelie mengaku sudah lima kali beroperasi dengan tarif sekali kencan sebesar Rp30 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

31 Desember 2021

Polisi Tangkap Artis Sinetron CA Atas Dugaan Kasus Prostitusi

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya menangkap seorang artis sinetron berinisial CA dalam kasus dugaan prostitusi.

Baca Selengkapnya

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

12 Desember 2021

Artis Inisial BJ yang Ditangkap karena Narkoba adalah Bobby Joseph

Sosok artis peran berinisial BJ yang ditangkap polisi karena dugaan penyalahgunaan sabu diketahui adalah Bobby Joseph.

Baca Selengkapnya