Sir Dandy Buat Lagu Khusus untuk Chris John, Sang Juara
Senin, 18 April 2011 16:18 WIB
"Pengin banget (mengundang Chris John)," ujar Sir Dandy melalui sambungan telepon, Senin 18 April 2011. "Jika tidak bisa, saya minimal menghargai petinjunya lewat lagu ini."
Chris John baru saja mempertahankan gelar juara kelas bulu versi World Boxing Association semalam. Petinju yang dijuluki 'Sang Naga' tersebut mengalahkan rekan senegaranya, Daud Yordan, dengan angka mutlak. Chris John sekaligus memperbaiki rekor bertandingnya menjadi 45 kali menang, dua kali seri, dan tidak pernah kalah.
Menurut Sir Dandy, lagu Juara Dunia spontan dibuat saat ia menonton berita Chris John bakal menantang Rocky Juarez pada April 2009. "Bagi saya, Chris John sangat membanggakan. Karena Chris John memiliki prestasi yang stabil di tengah prestasi cabang olahraga lain yang labil. Chris John belum pernah kalah," ujar pria kelahiran Bandung, 29 September 1974, tersebut.
Sir Dandy pun mengaku menyaksikan duel Chris John melawan Daud Yordan semalam. Meski mengaku awalnya bukan penggemar tinju, Sir Dandy merasakan nuansa yang berbeda saat menonton langsung pertarungan Chris John. "Merinding. Sama seperti nonton bola di stadion," katanya.
Sir Dandy rencananya meluncurkan album bertajuk Lesson #1 pada 20 Mei 2011 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Album yang bakal dirilis Organic Records tersebut berisi sembilan lagu, termasuk Juara Dunia dan satu puisi.
Lagu-lagu yang berada di dalam album tersebut ditulis dengan gaya bercerita. Di Teenage Death Star, Sir Dandy menulis lagu-lagu mereka dalam bahasa Inggris. Namun, di album solonya tersebut, Sir Dandy menulis lirik dalam bahasa Indonesia. "Itu saya tulis dengan gaya bercerita karena emang enggak mau ribet-ribet," kata Sir Dandy.
Album tersebut diberi nama Lesson #1 karena Sir Dandy sendiri baru belajar main gitar.
Selain sebagai musisi, Sir Dandy dikenal sebagai ilustrator atau pelukis. Ia sempat menggelar ekshibisi solo di Bandung bertajuk "Sunday Painter" pada 2006 dan "Her Disappearing Moment" di Jakarta. Terakhir, ia mengikuti A Poskart Projekt "Art On Poskart" di Ruang Rupa, Jakarta, pada 2010.
KODRAT SETIAWAN