Rumah Soeracmad Dianggap Tak Punya Nilai Sejarah

Reporter

Editor

Kamis, 14 April 2011 14:31 WIB

Pekerja membongkar atap rumah pendiri Kodam Kolonel Soerachmad di Jl KDP Slamet Kediri. Rumah bersejarah itu akan dijadikan lapangan futsal dan cuci mobil. TEMPO/HARI TRI WASONO
TEMPO Interaktif, Kediri – Ahli waris Kolonel Soerachmad merelakan penghancuran rumah bersejarah milik pendiri Komando Distrik Militer di Jalan KDP Slamet Kediri. Mereka mengklaim tak ada nilai sejarah apa-apa pada rumah itu.

Melalui kuasa hukum mereka Emy Puasa Handayani SH, anak-anak Kolonel Soerachmad yang berjumlah sembilan orang telah bersepakat untuk menjual rumah itu kepada Alwi Muhammad Mubarok senilai Rp 5 milyar.

Keputusan ini ditempuh setelah penawaran kepada Pemkot Kediri tahun 2010 silam ditolak mentah-mentah oleh Wali Kota Samsul Ashar. “Kami telah menyerahkan sepenuhnya rumah itu kepada Pak Alwi untuk dibongkar,” kata Emy kepada Tempo, Kamis (14/4).

Selama ini Pemerintah Kota Kediri dinilai kurang pro aktif dalam merawat rumah itu. Di sisi lain, keluarga terus mengeluarkan biaya perawatan rumah yang mulai keropos di sana-sini. Mereka khawatir rumah itu akan ambruk sewaktu-waktu jika dibiarkan begitu saja.

Karena itu ketika Alwi datang menawarkan investasi bisnis senilai Rp 5 milyar, keluarga langsung menyetujuinya. Rencananya rumah yang berdiri di lahan seluas 3.720 meter persegi itu akan dijadikan lapangan futsal, kafe, dan apartemen.

Emy menjamin kegiatan bisnis itu tak akan mengganggu aktivitas gereja Immanuel seperti yang dikhawatirkan selama ini. Menurut dia konsep kafe yang akan dibangun mirip Starbuck yang jauh dari kebisingan. “Bukan kafe-kafe biasa yang ramai itu,” katanya.

Keluarga Soerachmad juga menuding media massa telah salah menafsirkan rumah itu sebagai bangunan bersejarah. Menurut dia, rumah itu tak memiliki nilai apa-apa karena ditempati Soerachmad setelah pensiun dari militer. Seluruh kegiatan perjuangan dilakukan di rumah dinas Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota, yang berada tepat di sebelah selatan rumah Soerachmad. Termasuk diantaranya rapat pendirian Kodam bersama Jenderal AH Nasution.

Emy juga mengakui telah mengumpulkan sejumlah wartawan untuk meluruskan pemberitaan yang berkembang tentang rumah itu. Dia berharap media tak menganggap rumah itu bersejarah yang berdampak pada terhalangnya upaya pembongkaran. “Saya memang meminta media merubah pemberitaan yang keliru,” katanya.

Sejarawan Universitas Nusantara PGRI Kediri Bardi Agan membantah pernyataan itu. Menurut dia, Emy hanya mencari-cari alasan untuk membenarkan pembongkaran itu. Bardi tak bisa membayangkan wajah Kota Kediri ke depan jika diantara dua bangunan bersejarah, yakni Gereja Immanuel dan Rumah Dinas Kapolresta berdiri kafe dan lapangan futsal. “Penafsiran dia kan berdasarkan kepentingan,” kecamnya.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

4 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.

Baca Selengkapnya

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.

Baca Selengkapnya