Hantu Den Baguse Endro dan Mitos Masyarakat

Reporter

Editor

Senin, 11 April 2011 15:28 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Alkisah pada sebuah jembatan di dua kampung saling berbatasan di Sagan dan Wiromejan, Yogyakarta, hiduplah hantu yang senang mengganggu masyarakat. Hantu itu oleh penduduk disebut Den Baguse Endro.

Gangguan Den Baguse Endro berbagai macam, mulai dari mengganggu anak kecil, memerosokkan pengendara motor ke selokan, hingga mengganggu orang yang baru tinggal di kampung tersebut. Intinya, segala kejadian celaka yang terjadi di sekitar jembatan itu adalah ulah De Baguse Endro.

Kisah tersebut menjadi alur utama cerita Bleg-Bleg Thing karya Yusuf Peci Miring yang ditampilkan Komunitas Sego Gurih dalam lawatan pertamanya di halaman rumah warga Dusun Goasari, Karang Beber, Pajangan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (9/4). Dengan penerangan seadanya, yang memanfaatkan sambungan listrik warga, sekitar 200 warga, dari muda hingga tua, tumplek menyaksikan pertunjukan teater ini.

Dalam cerita itu dipaparkan bagaimana masyarakat lebih mempercayai mitos dalam mencari jawaban terhadap sebuah persoalan sosial. Hal ini ironis, karena ketika mereka berada di tengah gempuran pembangunan, masyarkat justru berlindung di balik mitos.

Dalam satu adegan diceritakan seorang tukang bakso tewas setelah terpeleset dan terperosok bersama gerobaknya di dasar sungai di pinggir jembatan dengan kondisi tubuh tersiram kuah bakso dagangannya. Masyarakat percaya bahwa itu adalah ulah Den Baguse Endro, karena sebelumnya si tukang bakso kencing sembarangan di sekitar jembatan.

Koordinator Komunitas Sego Gurih, Elyandra, menyatakan bahwa latar belakang pementasan cerita ini adalah untuk memotret realitas pendidikan yang selama ini terjadi dan diterima masyarakat. "Masyarakat belum melihat begitu pentingnya peran pendidikan. Semua masih mengandalkan mitos, tapi masih sebatas permukaan. Padahal mitos tercipta untuk memberikan tatanan nilai luhur agar semua aset kebudayaan terjaga. Pendidikan masih gagal membawa ke sana," kata dia.

Lakon berbahasa Jawa itu juga diselingi sindiran khas Mataraman tentang realitas dalam pendidikan yang masih tak berpihak kepada rakyat. Menurut Elyandra, pementasan dari ke desa-desa ini telah dilakukan Sego Gurih sejak 1998 demi mendekatkan diri kepada masyarakat.

Pementasan Bleg-Bleg Thing ini akan berlanjut hingga tiga kali pementasan lagi dengan tempat berbeda-beda. Pementasan kedua dilangsukan hari ini (11/4) di Sanggar Bunga Padi, Dobangsan, Wates, Yogyakarta. Ketiga, 14 April 2011 di Dusun Mangiran, Trimurti Srandakan, Bantul. Keempat, 17 April 2011 di Dusun Panggungharjo RT 04 Kweni, Sewon, Bantul. Pertunjukan dimulai setiap pukul 19.30 wib.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.

Baca Selengkapnya

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.

Baca Selengkapnya

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.

Baca Selengkapnya