Sirkus Politik dalam Karya Alit Sembodo

Reporter

Editor

Senin, 21 Februari 2011 21:01 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Usai rezim Orde Baru ditumbangkan, apa yang bisa kita cermati atas karya para seniman. Perubahan kehidupan sosial politik pasca 1998 boleh jadi membikin kepekaan terhadap realita sosial tak lagi sekuat masa-masa yang sarat akan pembatasan itu. Tentu saja, moda-moda representasi pun ikut berubah dengan makin kayanya pendekatan, suasana kebebasan, dan pilihan medium oleh seniman.

Salah satu seniman yang secara khusus mengamati kondisi masyarakat pasca-1998 adalah Alit Sembodo. Pameran karya Alit akan dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta pada Rabu (23/2) esok hingga 1 Maret. Mengambil judul Sirkus Politik : Jagat Purba, pameran ini tak lain mengenang karya-karyanya yang terseleksi antara 1999 hingga 2003.

Alit melukiskan situasi kekacauan yang seolah-olah niscaya. Situasi yang terlihat dalam karyanya seakan tiap orang harus selalu siap menghadapi dan meniadakan yang lain. Hidup bersama tak lagi meyakinkan untuk bisa bersama-sama hidup.

Realitas yang digambarkan Alit bukanlah realitas kasat-mata. Tapi ia membawa kita pada panorama yang lebih besar, yang meluaskan pandangan akan krisis kehidupan bersama.

Alit melihat sesuatu secara mendalam pada kecenderungan konflik masyarakat yang mengesahkan berbagai bentuk kekerasan. Seolah-olah ini adalah kehidupan perpolitikan yang kembali ke zaman purba. Tiap orang dirundung rasa curiga mendalam terhadap yang lain. Mereka saling cakar dan menghabisi.

Sosok yang dilukis Alit juga unik dan sangat simbolis. Ia melukiskan sosok-sosok seperti wayang-wayang gadungan atau wayang mbeling, dengan ekspresi seperti para begundal, bajingan atau jawara yang menyelesaikan semua urusan dengan kekerasan otot dan senjata.

Lukisan-lukisan Alit umumnya dikerjakan dengan bahan sederhana, yaitu tinta hitam dan akrilik, dicampur dengan charcoal di atas kanvas yang dibuatnya sendiri.

Alit pernah belajar di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, pada 1995. Ia juga menjadi bagian dari komunitas Gelaran Budaya di kota yang sama selama beberapa tahun. Dalam karir sein rupanya yang cukup singkat, Alit pernah memperoleh penghargaan dan nominasi pada Winsor & Newton Art Awards, Pratisara Affandi Adhi Karya (1999), dan Phillip Morris Indonesian Art Awards (1999-2000).

Seniman ini dilahirkan di Magelang, Jawa Tengah, pada 10 Agustus 1973 dan meninggal dalam usia muda, pada 4 Agustus 2003 di kota kelahirannya.

ISMI WAHID

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

54 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina Rusak Lukisan Arthur Balfour, Tokoh Penyebab Bencana Palestina

Demonstran Aksi Palestina merusak lukisan Arthur Balfour, politikus Inggris yang pada 1917 berjanji memberikan rumah bagi Yahudi di Palestina

Baca Selengkapnya

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

25 Februari 2024

Cerita Pameran Lukisan Barli di Bandung dan Pemalsuan Karyanya

Menurut Rizky, pameran lukisan karya Barli juga untuk memberi kesempatan bagi orang untuk melihat karya aslinya.

Baca Selengkapnya

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

9 Februari 2024

Ulang Tahun Perdana, Grey Art Gallery di Bandung Pajang Ratusan Karya Seni

Karya unik yang bisa dijumpai di Grey Art Gallery adalah Self Potrait by Van Gogh, 2022. Pembuatnya Abdi Setiawan, menggunakan potongan arang kayu.

Baca Selengkapnya

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

14 Januari 2024

Ayurika Gelar Pameran Tunggal Lukisan Kaca Benggala di Bandung

Pada pameran tunggal kali ini, Ayurika lebih berfokus untuk menampilkan gambar wajah bercorak realis ekspresif.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

18 Desember 2023

Akhir Pekan di Bandung, Dua Seniman Bali Gelar Pameran Tunggal

Banyak seniman asal Bali menggelar pameran tunggal karya mereka di Bandung, dua di antaranya mengadakannya akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

27 Agustus 2023

Intip Hasil Lukisan di Motor Listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft

Seorang seniman bernama Putu Bonus Sudiana mencoba tantangan baru dengan melukis di bodi motor listrik Sergap 30.1 Trail E-Motocraft.

Baca Selengkapnya

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

14 Agustus 2023

Karya-karya Fenomenal Pelukis Legendaris Djoko Pekik

Djoko Pekik meninggal 12 Agustus 2023. Berikut beberapa karya fenomenalnya antara lain Berburu Celeng dan Sirkus Adu Badak.

Baca Selengkapnya

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

6 Agustus 2023

Pameran Lukisan Kelompok Flemish di Bandung Angkat Isu Lingkungan Bergaya Klasik

Pada pameran lukisan terbarunya kali ini, mereka melukis pemandangan alam bergaya naturalis dan realis seperti lanskap, sungai, dan hutan.

Baca Selengkapnya

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

6 Agustus 2023

Kelompok AbstraX dari ITB Pamerkan Lukisan Realis Hingga Abstrak di Galeri Lawangwangi

Keragaman itu menunjukkan independensi masing-masing anggota kelompok AbstraX dalam percariannya tentang makna dan arti penting lukisan.

Baca Selengkapnya

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

7 Juli 2023

Lanskap Batin Cipuk Lewat Lukisan Abstrak

Cipuk mengaku lebih menyukai lukisan lanskap yang sepi yang membuatnya bisa berdialog dengan diri sendiri dan Sang Pencipta Alam.

Baca Selengkapnya