TEMPO Interaktif, DENPASAR - Pada kanvas berukuran 8 x 3 meter tampak sesosok pria perkasa layaknya superhero yang terbang di angkasa raya dengan sayapnya. Pria tersebut tampak membawa lingkaran bola dunia dengan senapan otomatis di genggamannya. Adapun moncong senjata berupa aneka kuas yang berlepotan cat dilengkapi dengan teropong kamera.
Itulah karya lukis hasil kolaborasi 10 orang perupa yang saat ini sedang dipamerkan di Art Veranda Gallery, Denpasar. Pameran akan berlangsung hingga 19 Pebruari 2011 mendatang.
Adalah kelompok seniman 'Hitam Putih' yang menghasilkan karya unik yang kemudian memajangnya dalam pameran.
Sosok yang tampak dalam lukisan itu diberi nama The Hitcman. Menurut Antok S, koorinator komunitas, Hitcman adalah singkatan dari Hitam Putih Community, wadah bagi komunitas bekumpul menuangkan ide.
Antok menuturkan, sosok itu adalah gambaran visi mereka dalam berkesenian yang membutuhkan kekuatan maha besar untuk bisa mengarungi dunia.
Proses pembuatan lukisan tersebut berlangsung selama satu bulan dengan ide awal yang sudah dikonseptualisasikan sebelumnya.
Konsep berfungsi untuk menjaga arah sekaligus untuk menekan agar individualitas masing-masing perupa bisa lebur dalamsatu karya bersama. Hal itu bukan soal yang mudah karena masing-masing anggota sudah memiliki ciri mereka masing-masing dalam berkekspresi.
I Gusti Putu Buda, salahseorang pelukis yang terlibat dalam proyek itu mengatakan, sejak awal menyadari kemungkinan hilangnya ciri khas dirinya. “Saya adalah pelukis abstrak, sementara lukisan yang kami hasilkan bersama cenderung bergaya realis,” ujarnya.
I Gusti Putu Buda banyak membantu dalam pembuatan background lukisan tersebut. Namun dengan berpijak pada pengalaman kerja sama itu, dia merasa mendapatkan ide-ide baru untuk mengawali lukisannya sendiri. ROFIQI HASAN.
Itulah karya lukis hasil kolaborasi 10 orang perupa yang saat ini sedang dipamerkan di Art Veranda Gallery, Denpasar. Pameran akan berlangsung hingga 19 Pebruari 2011 mendatang.
Adalah kelompok seniman 'Hitam Putih' yang menghasilkan karya unik yang kemudian memajangnya dalam pameran.
Sosok yang tampak dalam lukisan itu diberi nama The Hitcman. Menurut Antok S, koorinator komunitas, Hitcman adalah singkatan dari Hitam Putih Community, wadah bagi komunitas bekumpul menuangkan ide.
Antok menuturkan, sosok itu adalah gambaran visi mereka dalam berkesenian yang membutuhkan kekuatan maha besar untuk bisa mengarungi dunia.
Proses pembuatan lukisan tersebut berlangsung selama satu bulan dengan ide awal yang sudah dikonseptualisasikan sebelumnya.
Konsep berfungsi untuk menjaga arah sekaligus untuk menekan agar individualitas masing-masing perupa bisa lebur dalamsatu karya bersama. Hal itu bukan soal yang mudah karena masing-masing anggota sudah memiliki ciri mereka masing-masing dalam berkekspresi.
I Gusti Putu Buda, salahseorang pelukis yang terlibat dalam proyek itu mengatakan, sejak awal menyadari kemungkinan hilangnya ciri khas dirinya. “Saya adalah pelukis abstrak, sementara lukisan yang kami hasilkan bersama cenderung bergaya realis,” ujarnya.
I Gusti Putu Buda banyak membantu dalam pembuatan background lukisan tersebut. Namun dengan berpijak pada pengalaman kerja sama itu, dia merasa mendapatkan ide-ide baru untuk mengawali lukisannya sendiri. ROFIQI HASAN.
