Repertoar Urban The Circle  

Reporter

Editor

Rabu, 26 Januari 2011 09:22 WIB

The Circle di ruang teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto:TEMPO/Dwianto Wibowo
TEMPO Interaktif, Jakarta - Ruang Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, gelap gulita. Di atas panggung, hanya terlihat dua berkas cahaya kecil. Di tengah kesunyian itu samar-samar terdengar desir angin, suara gesekan dedauanan dan kicauan burung. Dan imajinasi pun melayang ke sebuah sungai di tepi hutan, ketika suara gemericik air perlahan-lahan terdengar. Namun, suara-suara alam yang menentramkan itu tiba-tiba berganti dengan hiruk pikuk suara kendaraan bermotor di jalan raya.

Hutan, Air, dan Jalanan. Demikian judul komposisi garapan Nikanor Ranggesajuli Hariprawiro. Sebuah komposisi unik hasil olahan teknologi audio. Suara-suara kehidupan di sekeliling kita itu, termasuk dentang lonceng gereja itu ditata apik dalam satu irama. Suasana ruangan yang temaram, bahkan gelap, membantu penonton menyimak komposisi yang dibuat pada 2007 lalu itu. Hutan, Air, dan Jalanan seakan mengajak penonton yang memenuhi ruang teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (22/1) malam lalu berkelana menyusuri rimbunnya hutan, menyeberangi sungai dan berjalan di tepi jalan yang ramai.

Inilah salah satu komposisi yang dipentaskan The Circle, kelompok yang dibentuk para komponis muda di Jakarta dan sekitarnya. Kelompok ini pada mulanya terbentuk sebagai laboratorium belajar bersama di bawah bimbingan Otto Sidharta dan Bernd Asmus. Karya musik yang ditulis para anggota The Circle merupakan kelanjutan dari seni musik zaman terdahulu, seperti musik klasik dan musik tradisional. Sejak dibentuk pada 2004, The Circle rajin mementaskan karya-karya mereka sendiri.

Malam itu, The Circle menampilkan sepuluh repertoar terbaru dari sembilan komponis muda yang pernah menimba ilmu di jurusan komposisi musik Fakultas Seni Universitas Pelita Harapan, Tangerang, Banten. Selain Nikanor (23 tahun), para penonton juga dapat menikmati komposisi garapan Eric Liunardus (24 tahun), Fero Aldiansya Stefanus (22 tahun), Iswara Giovani (24 tahun), Zaki Andiga (27 tahun), Andreas Arianto Yanuar (25 tahun), Dwiani Indraningsri (25 tahun), Matius Shan Boone (25 tahun) dan Gatot Danar Sulistyanto (30 tahun). Konser yang bertajuk π (pi) itu juga didukung oleh musisi-musisi muda berbakat.

“Lingkaran adalah suatu bentuk bangun yang amat teratur, namun secara bersamaan ia memiliki unsur pembentuk (π - phi) dengan pola yang amat bebas. Demikian pula dengan kehidupan, ia terdiri atas keteraturan dan ketidakteraturan yang bahu-membahu,” jelas Andreas tentang tema yang diusung The Circle malam itu. Sebagaimana setiap bentuk kesenian kontemporer, musik yang dihasilkan para komponis muda itu pun merupakan buah interaksi mereka dengan perkembangan budaya yang terjadi hingga kini, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kehidupan urban, dan tradisi.

Konser yang berlangsung sekitar satu setengah jam itu, dibuka oleh sebuah komposisi garapan Dwiani Indraningsri. Karya berjudul Black and White itu hadir lewat permainan marimba-alat musik mirip kolintang- empat tangan yang dimainkan Thressia dan Tobias Ringga. Dilanjutkan dengan repertoar 4 Sisi Pita Merah karya Fero Aldiansya Stefanus. Komposisi yang terbagi menjadi empat bagian - Titik tolak,Sebuah Sisi Pelengkap, Lukisan Merah Jingga dan Pita Kehidupan itu dibawakan oleh pianis Lestika Madina dan penyanyi soprano Ika Sri Wahyuningsih. Keduanya mengeksplorasi nada-nada beroktaf tinggi dan rendah dalam irama maupun vokal.

Advertising
Advertising

Piano menjadi alat musik yang paling sering digunakan dalam konser ini. Pada komposisi berjudul Gentasari yang diciptakan Dwiani Indraningsri, Lestika Medina kembali menunjukkan kepiawaiannya menekan bilah-bilah piano dalam permaianan piano empat tangan bersama Angelica Liviana. Lestika juga kembali tampil mengiringi Ika Sriwahyuningsih memainkan komposisi Manisan karya Gatot Danar Sulistiyanto. Kali ini permaianan pianonya berpadu harmonis dengan pukulan perkusi Tobias Ringga.

Dalam Song of City, karya komponis Matius Shan Boone, giliran Ade Satrio memamerkan permainan pianonya yang lebih dinamis. Song of City dimulai dengan nada-nada yang berkesan tak beraturan dengan bunyi-bunyian menusuk yang mendeskripsikan anomaly dari kehidupan perkotaan dan aneka aktifitas yang berlangsung di dalamnya.

Teknik tremolo menjadi ide utama sebagai gambaran kehidupan urban dan kerasnya kehidupan di perkotaan. Nada-nada rendah yang dihasilkan piano (dengan tambahan kertas tipis di atas senar-senarnya)bersahut-sahutan dengan tiupan klarinet Bimo Haryo dan gesekan biola Diki Pradana. Kolaborasi ketiga alat musik yang berbeda itu berpadu harmonis. Tiga alat musik ini pula yang mengemas komposisi Eric Liunardus yang berjudul Ifrit.

Konser ditutup oleh karya Andreas Arianto yang berjudul Kelontong yang memberi sentuhan irama keroncong dalam balutan musik orkestra dengan konduktor Eric Awuy. Sebagai sebuah orkestra, Andreas melibatkan banyak musisi yang memainkan flute, perkusi, selo keroncong, kontrabas, cak, cuk, biola, dan piano. “Sebuah toko kelontong yang sederhana ternyata dapat menyediakan aneka barang yang kita butuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Modernitas tidak berarti harus meninggalkan kesederhanaan, maka jangan selalu mudah tergiur akan kemewahan,” jelas Andreas tentang komposisi yang dibuatnya pada 2009 lalu itu.

NUNUY NURHAYATI

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

2 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

2 jam lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

3 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

3 jam lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

3 jam lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

4 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

4 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

4 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

4 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

4 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya