Fosil Purba di Tulungagung Diduga Material Biasa  

Reporter

Editor

Kamis, 13 Januari 2011 17:21 WIB

TEMPO Interaktif, Tulungagung - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan memastikan fosil purba yang ditemukan di Dusun Mbolu, Desa Ngepo, Kecamatan Tanggung Gunung, Tulungagung, Jawa Timur, tak memiliki nilai sejarah. BP3 tidak bertanggungjawab atas pendapat sejarawan Tulungagung yang menyatakan fosil tersebut lebih tua dari Homo Wajakensis.


Pelaksana Tugas Kepala BP3 Trowulan Aris Soviani mengatakan, sebanyak 157 fosil purba yang ditemukan Tim Kajian Sejarah Sosial dan Budaya (KS2B) Tulungagung akhir tahun lalu hanyalah material tanah biasa. Benda-benda tersebut terjebak di dalam cangkang kerang dan mengeras seperti batu. “Itu bukan fosil,” kata Aris kepada Tempo, Kamis siang tadi.


Kepastian tersebut diperoleh setelah BP3 menerjunkan seorang arkeolog ke Tulungagung. Setelah meneliti benda-benda yang ditemukan dan disimpan di sekretariat KS2B, disimpulkan bukan benda berharga. Karena itu BP3 tidak tergerak melakukan ekskavasi dan mengamankan benda tersebut.


Advertising
Advertising

Menanggapi usia benda yang diduga jauh lebih tua dari Homo Wajakensis hasil temuan Duboa sekitar 20.000 tahun sebelum Masehi, Aris dengan tegas menyangkalnya. Menurut dia, usia sebuah benda purbakala tidak bisa dikira-kira seperti yang dilakukan sejarawan Tulungagung. “Perlu uji karbon dating terlebih dulu,” ujarnya.


Karena itu, menurut Aris, jika ada yang menyatakan fosil tersebut lebih tua dari Homo Wajakensis dan berusia antara 20.000 – 40.000 sebelum Masehi, BP3 Trowulan tak mau bertanggungjawab.


Triyono, Ketua KS2B yang juga penemu fosil tersebut, tetap meyakini jika benda tersebut lebih tua dari Homo Wajakensis. Dia juga menyayangkan sikap BP3 Trowulan yang kurang serius menanggapi temuan itu dengan melakukan uji laboratorium. “Mereka tertarik saja tidak, bagaimana bisa menyimpulkan,” katanya.


Saat ini Triyono masih mencari donasi dari pihak swasta yang bersedia membiayai penelitian tersebut. Dia berharap suatu saat bisa menggugurkan temuan Duboa yang menyatakan Homo Wajakensis sebagai manusia tegak pertama.


Selain ratusan fosil purba yang terdiri dari 41 tulang, 24 terumbu karang, dan 92 fosil gastropoda, Triyono juga menemukan dua buah goa purba dan peralatan hidup. Tiga bukti tersebut merupakan penanda adanya kehidupan manusia purba. Dia meyakini kehidupan tersebut berusia di atas 40.000 tahun sebelum Masehi.



HARI TRI WASONO

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

14 jam lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.

Baca Selengkapnya

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

19 November 2023

Kisah Jalan Suryakencana, Surga Kuliner Kota Bogor di Lintasan Jalur Anyer-Panarukan

Jalan Suryakencana dikenal sebagai pusat kuliner di Kota Bogor. Ternyata jalan ini merupakan lintasan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun Daendels.

Baca Selengkapnya