Pesona Repertoar Musik Etnik Tanpa Judul

Reporter

Editor

Selasa, 28 Desember 2010 18:55 WIB


TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Enam pemusik berkolaborasi di panggung Padepokan Seni Bagong Kussudiarja Kelurahan Tamantirto Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Senin (27/12) malam. Hasilnya, enam reportoar musik etnis hadir tanpa judul dengan mempesona.

Mereka adalah Anon Suneko (gamelan klasik), Sri Wibowo (spesialis rebab), Eni Lestari (pesinden yang mahir memainkan gamelan), Felix Setiawan (penabuh gambang) dan Irfaq Bustanul Arifendi (penabuh kendang). Kolaborasi seniman musik asal Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu kian meriah dengan masuknya suara Shakuhaci –seruling asal Jepang- yang dimainkan Misbach Daeng Bilok asal ISI Surakarta. “Ini karya bareng,” kata Felix Setiawan menjelaskan konsep musik yang mereka mainkan malam itu, “Semua adalah komposer sekaligus pemain.”

Reportoar awal hadir dalam nada gamelan yang dinamis. Tabuhan gambang dan bonang bersambutan dalam irama cepat dan pelan. Di sela dan akhir permainan nada itu, dentum gong menambah pas suara terdengar di telinga. Apalagi iringan shakuhaci -dengan suaranya yang khas mirip gemericik air- memperkental roh etnik dalam penampilan musik yang ditampilkan.

Dimulai pukul 20.20 WIB malam, hampir 20 menit lamanya repertoar awal dalam pementasan itu hadir. Sesekali tembang bersuara nyaring dilantunkan Eni Lestari di sela permainan musin itu.

Pementasan cukup apik tersaji. Didukung tata lampu dan sound sistem memadai, setting panggungnya dipenuhi perangkat musik. Gamelan, bonang, dan gambang di sayap kanan dan tengah panggung. Adapun gong, kendang dan seruling di sayap kiri panggung.

Berbeda dengan penampilan pertama, dimana pemusik memainkan alat musik berbeda yang menjadi keahlian mereka masing-masing. Maka dalam reportoar kedua, semua pemusik serempak memainkan kendang. Dari yang berukuran kecil, sedang hingga besar.

Tembangan nyaring Eni mengawali pementasan kedua itu. Disambut rancak suara kendang yang ditabuh bersama. Suaranya terdengar keras mendayu-dayu. Ritmenya cepat dan segera berakhir sebelum kemudian melambat, suara dan ritmenya. 13 menit lamanya repertoar kedua itu dimainkan.

Menurut Sri Wibowo, permainan musik mereka tercipta karena dilandasi rasa senang hinghga mereka cukup menikmati pola permainan musiknya. Tak ada judul, catatan atau aturan baku yang dianut. Semua mengalir begitu saja dalam bermusik.

Pada awalnya, mereka memang menyiapkan satu reportoar musik etnik saja. Durasinya panjang berjam-jam. Untuk memudahkan pementasan, nada-nadanya kemudian di pisah-pisahkan menjadi beberapa bagian. “Kalaupun terpecah menjadi lima hingga enam reportoar,” kata dia, “Itu hanya sebagai pengingat saja.”

Ada satu prinsip permainan yang mereka terapkan dalam pementasan. Masing-masing mencoba saling melengkapi kekurangan satu pemain dengan kelebihan pemain lain. Hasilnya, kolaborasi mereka tampil sempurna. “Saling rela menerima dan memberi, itu saja,” kata Anon Suneko.

Pola bermain musik seperti itu, lanjut dia, membuat tiap pemain enjoy bermusik. Bahkan, saking asyiknya, “Sampai judul pun tak terpikirkan,” kata dia.

Spontanitas dan kekompakan memang kental terasa dari permainan mereka. Di sela pementasan, masing-masing didapuk unjuk kebolehan dalam memainkan satu alat musik tertentu. Anon dengan gamelan, Wibowo dengan rebab, Felik dengan gambang hingga Misbach dengan Shakuhacinya.

Persis di tengah Irfaq memainkan musik tiupnya, suara Eny sontak mengiringi dengan alunan tembang. Dan, satu per satu, pemusik lain mulai serentak mengikutinya dengan cara permainan musik masing-masing.

Satu setengah jam, lima repertoar lumat dipentaskan. Di akhir pementasan, mereka mendemostrasikan permainan gamelan. Enam pemusik memainkan bonang bersama. Alat musik menyerupai periuk nasi yang terbuat dari perunggu itu ditabuh dengan cara berbeda oleh masing-masing pemusik.

Alat pemukul berbeda, dengan palu dan tangan, serta letak bonang yang ditabuh menghasilan suara berbeda. Namun, lagi-lagi mereka membuktikan, justru dari suara nada berbeda itulah sebuah repertoar musik etnik hadir mempesona.

ANANG ZAKARIA

Berita terkait

Daftar 10 Tembang Paling Hits dan Enak dari MLTR yang Lusa Tampil di Yogya

4 November 2022

Daftar 10 Tembang Paling Hits dan Enak dari MLTR yang Lusa Tampil di Yogya

Tercatat sudah ada 9 album yang telah dirilis MLTR singkatan Michael Learns To Rock. Simak 10 tembang paling hits MLTR yang enak didengar.

Baca Selengkapnya

Michael Learns To Rock Gelar Konser Musik di Oktober, Ini Sederet Albumnya

6 Agustus 2022

Michael Learns To Rock Gelar Konser Musik di Oktober, Ini Sederet Albumnya

Grup slow rock asal Denmark itu bakal melakukan konser musik di Oktober nanti. Jakarta dan Surabaya.

Baca Selengkapnya

Konser Musik Dunia: Michael Learns To Rock Bakal Manggung di Indonesia di Oktober

5 Agustus 2022

Konser Musik Dunia: Michael Learns To Rock Bakal Manggung di Indonesia di Oktober

Promotor Color Asia Live, salah satu sponsor konser musik dunia itu, David Ananda mengatakan konser MLTR akan berlangsung di Jakarta dan Surabaya.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket Konser Westlife di Jakarta, Mulai Dijual 28 Mei 2022

24 Mei 2022

Harga Tiket Konser Westlife di Jakarta, Mulai Dijual 28 Mei 2022

Tiket konser Westlife The Wild Dreams Tour di Jakarta mulai dijual Sabtu, 28 Mei 2022 dengan harga termurah Rp 1,45 juta.

Baca Selengkapnya

Westlife Gelar Konser di Jakarta 11 Februari 2023, Bakal Ada Kejutan Spesial

24 Mei 2022

Westlife Gelar Konser di Jakarta 11 Februari 2023, Bakal Ada Kejutan Spesial

Konser Westlife di Jakarta akan menghadirkan semua lagu-lagu hits mereka yang dikemas dalam pertunjukan spektakuler dan kejutan spesial lainnya.

Baca Selengkapnya

Billie Eilish Hentikan Konser Demi Selamatkan Penggemar yang Kesulitan Bernapas

8 Februari 2022

Billie Eilish Hentikan Konser Demi Selamatkan Penggemar yang Kesulitan Bernapas

Billie Eilish menghentikan sementara konser di Atlanta setelah melihat penggemar kesulitan bernapas dan meminta bantuan staf untuk memeriksanya.

Baca Selengkapnya

Konser Offline TWICE Hari Pertama Dibatalkan Akibat Lonjakan Kasus Covid-19

17 Desember 2021

Konser Offline TWICE Hari Pertama Dibatalkan Akibat Lonjakan Kasus Covid-19

TWICE membatalkan konser offline hari pertama yang digelar pekan depan di Seoul karena lonjakan kasus Covid-19 di Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

#dirumahaja, Tonton Konser One World: Together At Home di Joox

17 April 2020

#dirumahaja, Tonton Konser One World: Together At Home di Joox

Konser virtual yang menampilkan deretan musikus dunia seperti Billie Eilish dan Charlie Puth, disiarkan Joox pada 19 April 2020.

Baca Selengkapnya

Oh Wonder Bakal Konser di Jakarta

6 Februari 2020

Oh Wonder Bakal Konser di Jakarta

Konser Oh Wonder di Jakarta merupakan bagian dari tur dunia yang dilakukan duo alternatif-pop asal London, Inggris itu tahun ini.

Baca Selengkapnya

ONE OK ROCK Bakal Manggung di Istora Senayan Jakarta

14 Januari 2020

ONE OK ROCK Bakal Manggung di Istora Senayan Jakarta

Tiket konser grup band rock asal Jepang ONE OK ROCK mulai dijual pada 20 Januari 2020.

Baca Selengkapnya