Abas dalam Lorong Waktu

Reporter

Editor

Sabtu, 13 November 2010 08:15 WIB

Seorang pengunjung sedang memperhatikan Lukisan berjudul "Dua Cili-cili" karya Abas Alibasyah saat pameran tunggalnya yang bertajuk "Gema Waktu" di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis(4/11). (TEMPO/Dwianto Wibowo)

TEMPO Interaktif, Jakarta - Corak lukisannya tetap saja dekoratif. Ketertarikannya untuk mengolah citra tradisi dan alam tak serta-merta lepas. Betapa lukisan yang diciptakan Abas Alibasyah, pelukis gaek tahun 1940-an, memperlihatkan kecintaannya terhadap Indonesia.

Dalam usia sepuhnya kini, 83 tahun, Abas mengadakan pameran tunggal di Galeri Nasional, Jakarta. Pameran bertajuk Gema Waktu itu akan berlangsung hingga 14 November 2010.

Pada 1960-an, Abas termasuk pelukis yang melakukan pembaruan dengan menorehkan corak abstraksi pada lukisannya. Perspektif itu didorong oleh perubahan sosiokultural yang menggejala di Indonesia. Modernisasi mulai masuk dalam ranah seni rupa Indonesia.

Tak terkecuali dengan Abas. Ia menyerap spirit modernitas itu dengan menerapkan pola dasar geometrik dalam menorehkan corak abstraksi pada obyek. Sembari ia tetap menggali visual tradisi dalam setiap lukisannya.

Melihat karya Abas, aspek identitas dalam lingkup Nusantara dengan segala keberagaman sangat jelas. Banyak perjalanan yang pernah ia lakukan. Baginya, perjalanan itu menjadi inspirasi untuk mengenali subyeknya, dari Sumatera, Kalimantan, Bali, bahkan Papua.

Advertising
Advertising

Topeng-topeng, bahkan totem, yang dilukisnya lebih intim dan akrab. Tak sepenuhnya menyembunyikan misteri yang absurd dan mistis.

Lihat saja karya berjudul Totem Sang Waktu, yang ia lukis pada 1987. Obyek itu tak lagi mistis, seperti ada dialog dan keakraban di sana. Atau kita lihat Totem Kontemporer yang ia lukis pada 2003. Pilihan warnanya beragam. Watak garis yang sangat jelas terlihat, bahkan berulangnya irama serta susunan yang tertib dan teratur.

Tak hanya itu, corak alam sangat dekat dengan Abas. Misalnya terlihat pada karya berjudul Tanah Lot II atau Kenangan Lapindo. Karya realis yang menggali keindonesiaan.

Abas, dalam karyanya, mencoba mengelaborasi semangat seni modern dengan tradisi Nusantara. Menjadikannya sebuah karya rupa yang tentu ekletik.


ISMI WAHID

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

41 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

48 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya