Beberapa catatan itu telah dibukukan dalam beribu syair, puisi, dan lagu yang cantik mendayu, pedih dan pilu serta riang bersemangat. Catatan itu tidak saja dikumpulkan dan dipunguti dari alam gunung, laut, sungai, danau, angin, awan, langit, pohon, hewan, pulau-pulau, tetapi juga desa, kota, gereja, mesjid, pura, candi, stasiun, jalanan, warung, pasar, sekolah, monumen, kuburan, orang tua, anak-anak, ibu, bapak, kakek, nenek, lelaki dan perempuan, dan berbagai hal yang menumbuhkan inspirasi. Tentu merupakan perjalanan yang panjang bagi pelakunya, yang pasti dia adalah seseorang yang mencintai bangsanya, mencintai tanah airnya, mencintai negerinya, Indonesia.
Orang tersebut bukan saja seniman, musikus, cerdas-cendikia, penyair, budayawan dan penyanyi tetapi juga seorang Troubadur dan humanis. Dia adalah Leo Imam Sukarno, atau lebih dikenal sebagai Leo Kristi.
Leo akan menggelar sebuah konser bertajuk “Nusantara Bernyanyi-Leo Kristi” di Aula Timur, Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganesha 10, Bandung, Jawa Barat, esok malam. Konser ini merupakan semacam refleksi perjalanan Leo menelusuri Nusantara dengan segala denyut kehidupannya.
Kalim/Pelbagai Sumber