Ambisi Menebar Sastra Indonesia  

Reporter

Editor

Selasa, 12 Oktober 2010 14:52 WIB

(Foto:TEMPO/Rofiqi Hasan)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Jumat pekan lalu, dalam perhelatan Ubud Writers & Readers Festival 2010, Yayasan Lontar meluncurkan lima novel terjemahan karya sastra Indonesia. Kelima novel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris itu adalah Never the Twain (Salah Asuhan) karya Abdoel Moeis, Shackless (Belenggu) karya Armjn Pane, The Fall and The Heart (Kejatuhan dan Hati) karya S. Rukiah, Mirah of Banda (Mirah dari Banda) karya Hannah Rambe, dan Family Room (Ruang Keluarga) karya Lily Yulianty Farid.

Penerbitan itu merupakan bagian dari ambisi Yayasan Lontar, Jakarta, untuk menerbitkan sebanyak mungkin karya sastra Indonesia dalam bahasa Inggris. Sejak berdiri pada 1987, jumlah terbitan mereka belum mencapai 100 buku. Namun Lontar optimistis, dengan perkembangan teknologi cetak yang memungkinkan sistem print by demand dan pemasaran melalui Internet, target itu akan segera tercapai.

Menurut Direktur Yayasan Lontar Jhon H. Mcglyn, pihaknya kini tidak perlu mencetak buku dalam jumlah besar dengan risiko tidak laku dan memenuhi gudang. Lima buku yang diluncurkan tersebut pun masing-masing hanya dicetak 100 eksemplar. “Kalau ada pesanan, baru kita cetak lagi,” ujarnya.

Soal duit, yayasan ini memang harus terus berhemat. Penyokong utama mereka adalah sejumlah donatur, seperti Ford Foundation. Adapun dari pemerintah Indonesia, tutur Jhon, mereka baru sekali dibantu dengan nilai bantuan sekitar Rp 500 ribu. “Kalah jauh dibanding dana untuk pengiriman delegasi kesenian ke luar negeri,” katanya.

Padahal buku dan karya sastra sebenarnya tidak kalah penting untuk memperkenalkan Indonesia. Buku-buku yang diterbitkan Lontar, misalnya, selalu menjadi acuan utama di sejumlah universitas yang memiliki program studi Indonesia.”Itu juga yang menjadi pasar utama kami,” Jhon menjelaskan.

Adapun bagi para penulisnya, upaya Lontar itu menjadi kebanggaan tersendiri. Apalagi, kata Hannah Rambe, buku mereka sering dipandang sebelah mata. Buku Mirah dari Banda, yang ditulisnya pada 1982, ditolak oleh penerbit besar dan baru diterbitkan oleh UI Press pada 1986. Saat itu, Sri Edi Swasono, yang memimpin UI Press, pun mendapat sorotan karena sebelumnya penerbit milik Universitas Indonesia itu hanya menerbitkan karya ilmiah.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

21 Februari 2024

Bank BJB dan Unpar Dukung UMKM Berkelanjutan

Bank bjb dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) berkolaborasi dalam seminar bertajuk "Riset Pasar: Berdayakan Lokal, Bisnis Mengglobal" untuk mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat memiliki bisnis yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

29 November 2023

Bamsoet Buka Seminar dan Uji Kompetensi Ikatan Motor Indonesia (IMI) II-2023

Bambang Soesatyo membuka Seminar dan Uji Kompetensi IMI II-2023 bagi Pelaksana dan Penyelenggara Olahraga Kendaraan Bermotor. Diikuti 296 peserta

Baca Selengkapnya

Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

22 September 2023

Taylor Swift Jadi Topik Pembahasan Seminar Akademis Berjudul Swiftposium

Pengaruh Taylor Swift sebagai ikon pop menjadikan popularitas dan karyanya sebagai pembahasan seminar akademis

Baca Selengkapnya

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

14 September 2023

Seminar Implementasi Proper PKN II, Sekda Hana Sangat Dukung Gustaf Griapon

Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura menjadi mentor pada Seminar Implementasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II Angkatan XXX

Baca Selengkapnya

PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

28 Juli 2023

PT EMLI Gelar Seminar untuk Industri Manufaktur di Batam

PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) kembali menggelar kegiatan bertajuk Mobil Nationwide General Manufacture Seminar di wilayah Batam.

Baca Selengkapnya

Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

21 Juli 2023

Hari Anak Nasional, Ajak Keluarga Tingkatkan Ilmu Parenting

Good Doctor bekerja sama dengan Jakarta Escape Citypark gelar seminar parenting mengenai pola hidup sehat pada perayaan Hari Anak Nasional 2023.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember 2022

Cerita di Balik Hari Sejarah Nasional Setiap 14 Desember

14 Desember sebagai Hari Sejarah Nasional merujuk pada tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional 1957 di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

15 November 2022

Mas Dhito Gelar Seminar Kebangsaan untuk Milenial

Pemkab Kediri berupaya menyiapkan kaum milenial siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Baca Selengkapnya

Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

4 September 2022

Seminar Huawei di SUTD Hubungkan Talenta Digital ASEAN dan Singapura

Seminar Huawei itu bertujuan membantu peserta mempelajari pengembangan karir di masa depan di bidang teknologi, serta mendorong kewirausahaan.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

20 Juni 2022

Anies Baswedan Bicara Integrasi Nasional di Seminar APPSI Bengkulu

Anies Baswedan membuka acara Seminar Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Gedung Raya Semarak, Bengkulu.

Baca Selengkapnya