Sinetron Remaja Dorong Toleransi Beragama di Libanon  

Reporter

Editor

Minggu, 10 Oktober 2010 15:00 WIB

Film Drama "Kilna Bil Hayy"

TEMPO Interaktif, Libanon - Kilna Bil Hayy (Semua Kita Bertetangga) adalah sebuah sinetron atau drama televisi mingguan di Lebanon yang mengisahkan cerita enam anak yang tinggal di lingkungan yang sama dan sekolah di tempat yang sama. Anak-anak ini berasal dari latar belakang agama dan etnis yang berbeda, yang ada di Lebanon: Lara anak Druze, Kevin anak Kristen, Nadim anak Sunni, Sara anak Syiah, Muhammad anak Palestina, dan Pateel anak Armenia.

Musim kedua drama itu memulai pengambilan gambar Agustus lalu dan menampilkan sejumlah pemain baru. Enam aktor utamanya dipilih dari kelompok agama dan etnis mereka sendiri untuk menghindari tudingan bahwa kelompok tertentu keliru diwakili oleh kelompok lain. Masing-masing dari enam tokoh utama itu tetap menggunakan nama pertama mereka dalam skrip drama. Namun, tokoh-tokoh tambahan dipilih murni berdasarkan kemampuan akting mereka dan, dalam banyak kesempatan, mereka memainkan peran seseorang dari luar agama atau etnisnya.

Kini di musim keduanya, tayangan ini akan menampilkan 13 episode yang menyinggung beragam isu. Semua episode ini didasarkan pada tema penerimaan terhadap orang lain. Ceritanya berkisar mengenai pengenalan orang lain dalam hal perbedaan agama, perbedaan sosial ekonomi, kesehatan dan cacat fisik, serta usia tua.

Tayangan ini diciptakan dan diproduksi oleh organisasi nonpemerintah Search for Common Ground (SFCG), dengan pendanaan dari Kementerian Luar Negeri Norwegia. Drama ini ditulis oleh Jean Kassis, seorang profesor di Universitas Lebanon yang juga ketua Actors Union, dan disutradarai oleh Elie Habib.

Tayangan ini mendukung sepenuhnya pesan toleransi dan meyakini bahwa tayangan yang berorientasi pada – dan diperankan – oleh remaja adalah jalan terbaik menyampaikan pesan ini ke khalayak. “Ini negeri yang indah,” kata Pateel Hadidian, yang berusia 14 tahun. “Jika orang-orang bisa berhenti saling bertengkar, mereka akan mengerti Libanon itu seperti apa.”

Bagi aktris pemula berumur 12 tahun dari Beirut, Lara Gharzeddine, ini adalah kesempatan untuk mencapai impian pribadi dan menyebarkan pesan yang benar. “Orang tua mendukung saya melakukan ini karena mereka selalu mengajari saya untuk berteman dengan anak-anak dari semua latar belakang,” katanya. “Anak-anak harus belajar berteman dengan aliran apa pun karena kita semua sama.”

“Ayah saya bilang bahwa saya harus melaksanakan pelajaran ini dengan benar dalam kehidupan nyata dan bahwa hanya anak-anaklah yang bisa menyampaikan pesan ini kepada Libanon,” kata Kevin Kehdy, yang menambahkan bahwa teman-temannya cemburu padanya dan ingin juga tampil di televisi bersamanya.

Pengambilan gambar musim pertama dimulai dua tahun lalu dan disiarkan mulai musim panas tahun lalu di saluran televisi nasional LBCI. Tayangan ini didasarkan pada serial aslinya dari Makedonia, yang telah berhasil meraik sukses besar.

Search for Common Ground menyatakan tayangan ini sebagai “media yang bertanggung jawab secara sosial” dan merupakan salah satu proyek organisasi ini. “Kita harus menindaklanjuti sehingga tayangan ini tidak berhenti menjadi sekedar hiburan,” kata Direktur Proyek SFCG di Libanon, Sarah Shouman. “Tujuannya adalah melakukan transformasi sosial dengan saling mengaitkan semua proyek-proyek yang ada.”

Diskusi-diskusi kelompok terarah memberi penilaian positif bagi musim pertamanya, karena toleransi memang isu yang sangat pas di negara rapuh seperti Libanon. Namun, sebagian orang boleh jadi menyatakan bahwa pertunjukan ini terlalu ambisius di sebuah negara di mana ketegangan – dan identitas – sektarian dan etnis sering mewarnai kehidupan sehari-hari.

Search for Common Ground yakin bahwa meskipun gagasan ini dinilai idealis oleh sebagian orang, budaya toleransi harus dimulai. Diskusi-diskusi kelompok terarah juga menunjukkan bahwa sebagian orang memandang tidaklah realistis ada enam kelompok berbeda tinggal di daerah yang sama, namun masukan dari kelompok-kelompok itu juga menunjukkan bahwa Kilna Bil Hayy telah berhasil mengubah perilaku. Karena banyak anak di Lebanon menerima pandangan orangtua mereka, mereka justru bisa fokus pada apa yang mereka miliki bersama dan menerima perbedaan, sementara orangtua mereka menjadi target audiens tidak langsung.

**
Catherine Batruni, mahasiswa Lobanon-Amerika yang tinggal di Paris. Ia tengah menempuh studi master dalam Kajian Hubungan Internasional dan Timur Tengah dan bercita-cita menjadi jurnalis. Artikel ringkasan ini disebarluaskan oleh CGNews.

Berita terkait

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

1 jam lalu

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor Rio Reifan dalam kasus penyalagunaan narkotika di kediamannya di Jakarta Barat pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Terlibat Isu Cinlok, Rizky Nazar Klarifikasi: Kita Semua Berteman Baik

1 hari lalu

Terlibat Isu Cinlok, Rizky Nazar Klarifikasi: Kita Semua Berteman Baik

Setelah Salshabilla Adriani, kini giliaran Rizky Nazar yang klarifikasi isu cinlok

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Salshabilla Adriani Soal Rumor Cinlok dengan Rizky Nazar

3 hari lalu

Klarifikasi Salshabilla Adriani Soal Rumor Cinlok dengan Rizky Nazar

Salshabilla Adriani angkat bicara mengenai rumor yang beredar mengenai dirinya dan Rizky Nazar, kekasih Syifa Hadju.

Baca Selengkapnya

Syifa Hadju Hapus Foto Rizky Nazar, Nama Salshabilla Adriani Ikut Terseret

3 hari lalu

Syifa Hadju Hapus Foto Rizky Nazar, Nama Salshabilla Adriani Ikut Terseret

Hubungan Syifa Hadju dan Rizky Nazar diduga kandas, Salshabilla Adriani dituduh menjadi orang ketiga.

Baca Selengkapnya

Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

16 hari lalu

Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

Meskipun telah 11 tahun meninggal, tetapi Ustad Jefri Al Buchori atau Uje akan selalu dikenang. Berikut profil hingga kisah kematiannya.

Baca Selengkapnya

Karya Abadi Yudhistira Massardi, Arjuna Mencari Cinta dari Trilogi Novel Hingga Layar Lebar

25 hari lalu

Karya Abadi Yudhistira Massardi, Arjuna Mencari Cinta dari Trilogi Novel Hingga Layar Lebar

Arjuna Mencari Cinta, novel populer karya Yudhistira Massardi pernah difilmkan pada 1979. Judul novelnya pernah dikutip jadi lagu dan sinetron.

Baca Selengkapnya

Profil 4 Sekawan Pemain Tetap Para Pencari Tuhan: Deddy Mizwar, Jarwo Kwat, Asrul Dahlan, dan Udin Nganga

46 hari lalu

Profil 4 Sekawan Pemain Tetap Para Pencari Tuhan: Deddy Mizwar, Jarwo Kwat, Asrul Dahlan, dan Udin Nganga

Deddy Mizwar, jarwo Kwat, Asrul Dahlan, dan Udin Nganga berperan dalam Para Pencari Tuhan hingga jilid ke-17 pada Ramadan kali ini.

Baca Selengkapnya

Telah Sampai Jilid 17 Sinetron Ramadan Para Pencari Tuhan, Pernah Raih MURI

46 hari lalu

Telah Sampai Jilid 17 Sinetron Ramadan Para Pencari Tuhan, Pernah Raih MURI

Para Pencari Tuhan kembali menemani pemirsa sepanjang Ramadan 2024. Kali ini, berjudul Buronan Surga selain deddy Mizwar, ada Sujiwo Tejo.

Baca Selengkapnya

Cerita Niken Anjani Mencari Jati Diri: Main Film, Sinetron hingga Presenter

18 Januari 2024

Cerita Niken Anjani Mencari Jati Diri: Main Film, Sinetron hingga Presenter

Niken Anjani menceritakan perjalanannya karienya di industri hiburan hingga akhirnya bisa menentukan apa yang paling disukai.

Baca Selengkapnya

5 Peran Kiki Fatmala Termasuk di Film Warkop DKI dan Si Manis Jembatan Ancol

2 Desember 2023

5 Peran Kiki Fatmala Termasuk di Film Warkop DKI dan Si Manis Jembatan Ancol

Kiki Fatmala sejak awal 1990-an memerankan berbagai peran di film. Termasuk film Warkop DKI Masuk Kena Keluar Kena dan Si Manis Jembatan Ancol.

Baca Selengkapnya