Seniman Brazil

Reporter

Editor

Senin, 27 September 2010 19:00 WIB

Lukisan arang karya Gil Vicente. (vista.art.br)
TEMPO Interaktif, Sao Paulo - Lukisan arang karya Gil Vicente itu menjadi pusat kontroversi ketika dipamerkan pada pembukaan Sao Paulo Art Biennial pada Sabtu lalu. Perhatikanlah bagaimana dia menggambarkan dirinya membunuh sembilan pemimpin dunia dalam serangkaian lukisan.

Mantan Presiden Amerika Serikat George W Bush digambarkan sedang berlutut di tanah dengan pergelangan tangan terikat ke belakang dan Vicente menodongkan pistol ke pelipis Bush. Ratu Inggris berdiri menatap penonton, seakan tak sadar sang seniman di belakangnya telah mengarahkan senjata ke punggungnya. Paus Benediktus XVI menghadapi sang pembunuh dengan tangan terangkat. Adapun Presiden Brazil Luiz Inacio Lula de Solva tampak terikat dengan pisau daging di lehernya.

Para pemimpin dunia digambarkan dalam seri ini, termasuk bekas Perdana Menteri Israel Ariel Sharon, bekas Sekretaris Umum PBB Kofi Annan, dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Seri karya yang dinamai Inimigos (Musuh-musuh) itu dimaksukan untuk menyoroti kejahatan yang diduga melibatkan para pemimpin itu secara langsung atau tidak dengan membayangkan bahwa mereka sedang membayar harganya.

"Karena mereka membunuh begitu banyak orang, maka layak pula untuk membunuh mereka, paham? Mengapa orang yang berkuasa dan di kalangan elite tidak mati?" kata Vicente.

Perhimpunan pengacara Brazil menuntut gambar-gambar itu diturunkan, karena menuduh mereka telah mendorong tindak kejahatan. "Walaupun sebuah karya seni mengekspresikan secara bebas kreativitas penciptanya tanpa batasan, tapi harus ada batasan untuk menampilkannya ke publik," kata juru bicara perhimpunan itu.

Tapi, sang seniman menanggapinya dengan marah karena menduga karyakan akan disensor. "Mereka mengklaim karya ini membenarkan kejahatan. Emangnya mencuri uang rakyat bukan kejahatan? Laporan-laporan di TV tidak membenarkan kejahatan? Apa hanya karya saya yang membenarkan kejahatan?" katanya.

Panitia Biennial membela hak Vicente untuk menampilkan karyanya. "Kualitas mendasar dari lembaga kami adalah kemerdekaan kuratorial dan kebebasan ekspresi. Karya yang dipamerkan itu tidak mencermikan pendapat kurator atau pun Biennial Foundation," kata panitia dalam pernyataannya.

Karya itu, yang tergantung di sebuah tempat yang menonjol di pameran yang digelar di Ibirapuera Park, bernilai secara kolektif US$ 260 ribu atau Rp 2,3 miliar. Karya itu tak dijual terpisah.

iwank | AFP

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

42 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

49 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya