Progresif si Setan Kembar  

Reporter

Editor

Minggu, 26 September 2010 14:45 WIB

Twin Demon saat pentas di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, Jakarta. Foto:Dwianto Wibowo (TEMPO)

TEMPO Interaktif, Jakarta - Duo gitaris berjulukan Twin Demon menjadi pilihan kedua dalam pembukaan Festival Salihara. Duo yang terdiri atas Didy Santosa dan Dody Waskito ini menampilkan empat lagu. Seolah belum terpuaskan, gitaris asal Kota Semarang, Jawa Tengah, ini kembali muncul pada hari kedua festival, Jumat malam lalu. Sembilan lagu pilihan menjadi pemanja telinga penggemar musik bergenre progressive neo-classic metal.

Virtual Odyssey menjadi nomor instrumental yang dijagokan pada pementasan kali itu. Nomor ini berkisah tentang perjalanan seseorang dalam mencapai tujuan hidupnya. Segala aral rintangan pun hadir menjadi bumbu penyedap nikmatnya sebuah keberhasilan.

Twin Demon, dengan konsep duo gitaris, menggandeng tiga pemain cabutan untuk membuat sajian musiknya kian mengentak. Ketiga pemain yang memperkuat mereka adalah kibordis Suherman Widi Asmoko, pemain bas Yopi Kristian, dan penabuh drum Bangkit Mahandika.

Meski tak kental, porsi klasik dalam tiap nomor cukup terasa. Seperti pada nomor B-Kit The Adventure Journey, yang menjadi "percakapan" mereka dalam pentas. Dawai-dawai dua gitar elektrik mereka bergerak susul-menyusul dan saling meningkahi. Jari-jari yang meliuk dengan cepat hingga taraf tinggi itu menghasilkan komposisi yang melodius, sarat dengan disiplin musik klasik, namun terkemas dengan raungan metal dan rock. Duo virtuoso yang disebut-sebut sebagai anak emas lokal di ranah musik progresif itu telah menunjukkan kemampuannya.

Yup, pengaruh rock progresif yang diperdengarkan Twin Demon bukan formula baru. Musik semacam ini sudah lebih dulu diperkenalkan oleh Hess, Dream Theater, Symphony X, Jason Becker, George Bellas, atau Yngwie Malmsteen. Inspirasi itu akhirnya tertuang dalam nomor mereka yang bertajuk Sahara dan Intro. Nomor lainnya, seperti Egypt , Fatamorgana, dan Nice Dream pun mengikuti.

Sebagai band yang mengusung aliran berat, formasi Twin Demon, yang hanya lima personel, tentunya tergolong sederhana. Jika saja komponen sound set mereka dipersiapkan secara maksimal, musik Twin Demon bakal terdengar lebih cadas dan matang.

Twin Demon tentunya lahir dari tumpukan ide yang menggunung di benak pasangan kembar itu. Pada 2006, keduanya sepakat mengusung band yang namanya diilhami oleh gelar mereka di atas pentas, yakni Demit Kembar. Meski sebelumnya telah memiliki band beraliran metal kental, bernama Morbiddust, kecintaan keduanya pada musik klasik, seperti Mozart dan Beethoven, tidak terbendung.

"Atas alasan itu, kemudian kami membentuk Twin Demon," ujar Dody. Tahun ini si kembar segera merilis album perdana bertajuk The Adventure, yang berisi 11 lagu. Sebelumnya, mereka telah merilis mini album pada 2007.

Aguslia Hidayah

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

8 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

25 menit lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

39 menit lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

50 menit lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

58 menit lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

1 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

1 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

1 jam lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya