Karya Potret Carlos Franklin Ramaikan Q! Film Festival  

Reporter

Editor

Jumat, 24 September 2010 19:03 WIB

Carlos Franklin
TEMPO Interaktif, Jakarta - Pusat Kebudayaan Prancis Jakarta (CCF) bekerja sama dengan Q-munity menggelar pameran seni potret "The Napkin Boys" karya Carlos Franklin, seniman Prancis asal Kolombia. Pameran ini jadi bagian dari Q! Film Festival ke-9, festival untuk kaum gay, lesbian dan biseksual, yang berlangsung di Jakarta, Yogyakarta, Malang, Bali dan Makasar selama September hingga Oktober.

Pameran Carlos Franklin berlangsung di CCF, Jl. Salemba Raya No. 25, Jakarta Pusat, selama 25 September hingga 3 Oktober 2010. Ada sekitar 30 karya yang ditampilkan di sana. Menurut rilis yang dikirim CCF pada hari ini, bermula dari kerajinan tangan (seperti bordiran dan hiasan), seniman kelahiran 1979 ini merangkai berbagai gambar berupa foto dari internet untuk menciptakan portret. Gambar-gambar ini merupakan cerminan dari berbagai kategori dalam bidang seni tradisional.

Seri potret yang ditampilkan dalam pameran kali ini diilhami oleh teknik potongan kertas asal Asia dan Amerika latin, sehingga portret menjadi sebuah keterampilan yang membutuhkan ketelitian. Melalui teknik tersebut, sang seniman pun dapat memberi kehidupan pada gambar berkat area kosong dan permainan cahaya. Fotorealisme mengalami perubahan ke arah ekspresi grafis yang dinamis sekaligus memadukan latar dan bentuk.

Carlos Franklin lulus kuliah seni rupa di Universitas Andes, Kolombia, pada 2001 dan Fresnoy-Studio National des Arts Contemporains, Prancis, pada 2008. Ia telah berpartisipasi dalam lebih dari 40 pameran internasional sejak 1999, termasuk "Impressionnisme et art vidéo" (Prancis, 2010), "Les immatérielles" (Prancis 2009), "Géométries virtuelles" (Kamboja, 2009), "Les limites du dessin" (Kolombia, 2006), "The momentarily seduction of now" (Amerika Serikat, 2005), "Be political it has to look nice" (Amerika Serikat, 2005), "Arte Video Night" (Arte TV 2009 dan 2010), "Pocket film Festival" (Centre George Pompidou, 2007) dan "Plus que Parfait" (Pusat Kebudayaan Prancis Tokyo, 2009).

Karya-karyanya sering menggunakan media gambar, instalasi, video dan pertunjukan, berasal dari pemikirannya tentang segala sesuatu yang terkait dengan konsep "asing" (tinggal di tempat asing, orang asing, bicara dalam bahasa lain, identitas yang hilang) serta menampilkan kondisi tersebut sebagai sebuah tempat dimana praktek seni seharusnya terjalin (lintas disiplin ilmu, media atau teknik, hibridasi ide atau referensi).

iwank

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

44 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

50 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya