Film Porno Pun Berlomba Pakai Teknologi 3D  

Reporter

Editor

Jumat, 20 Agustus 2010 10:27 WIB

www.indofamily.net
TEMPO Interaktif, Jakarta - Di sebuah studio film lusuh di pinggiran Hongkong, seorang aktor dengan rambut poni berbaring telanjang bersama kekasihnya beralaskan sehelai kulit hewan. Kamera terus merekam adegan dengan setting kota Cina tua.

"3-D Sex & Zen: Extreme Ecstasy", itulah judul yang akan diberikan untuk film itu. Ini bukan film porno biasa. Film yang disutradarai oleh Christopher Sun itu akan menjadi film porno berformat IMAX-3-D pertama di dunia.

Film dewasa produksi Hongkong itu diharapkan akan menjadi pendobrak lesunya industri film syur setelah kehadiran Internet yang memberikan para penggemar film biru itu akses gratis. Dengan teknologi 3D, industri film porno diharapkan kembali menghasilkan uang, meniru jejak sukses dari 'Avatar' karya James Cameron.

"Kadang ketika mengerjakan film 3D, Anda ingin membuat gambar yang menakjubkan karena para penonton akan membeli tiket bahkan dengan harga dua kali atau tiga kali lipat untuk membawa mereka ke dunia yang belum pernah mereka kunjungi," kata Sun.

"Ini bukan sekedar sesuatu yang erotis, mereka butuh beberapa faktor 'wow'," sambung Sun.

Mengadaptasi naskah erotis Cina klasik, 'The Carnal Prayer Mat', film berbiaya US$ 3 juta (Rp 27 miliar) itu bertutur tentang seorang pemuda yang bersahabat dengan seorang bangsawan dan memasuki dunia istana yang penuh fantasi, penuh dengan pesta seks.

Para produser film itu berharap drama erotis itu akan memancing para penonton yang berkacamata 3D dan membantu membangkitkan kembali pasar film porno. Sang produser berharap film ini bisa memenuhi rasa haus para penonton film dari cina.

"Itu karena film porno dilarang di Cina, (meski) di sana banyak yang berminat pada film ini," ucap Stephen Shiu, yang pada 1991 membuat film 'Sex and Zen'.

'Sex and Zen' selama lebih dari satu dekade meraih keuntungan tertinggi di Hong Kong dengan keuntungan mencapai US$ 2,6 juta (Rp Rp 23,4 miliar).

Karena memimpikan laba yang lebih banyak, para sutrada film porno 3D itu relah bekerja lebih keras. Maklumlah, pembuatan film berformat 3D memang membutuhkan waktu dua kali lebih lama dari film konvensional. Film ini juga perlu biaya yang lebih tinggi, peralatan yang lebih canggih, dan pencahayaan yang lebih rumit.

"Kami harus mengganti lensa-lensa (kamera) dalam waktu yang lama, settingnya, pencahayaan, kami butuh waktu yang lebih lama dari film normal," ujar bintang film porno Jepang, Saori Hara.

Meski demikian film porno 3D lainnya sedang diproduksi juga. Perusahaan film dewasa, Hustler, dilaporkan sedang menyelesaikan sebuah film tiga dimensi tentang alien biru dalam 'Avatar' sementara Tinto Brass berencana membuat versi 3D dari 'Caligula', sebuah film erotis dari tahun 1979.

Sementara itu film Hong Kong itu direncanakan akan dipasarkan di seluruh Asia dan Eropa.

"Adegan seksnya sangat eksplisit dan kadang menampilkan kekerasan, tetapi tema utama dari cerita ini adalah cinta," tukas Sun.

REUTERS

BERITA TERPOPULER LAINNYA:

Berita terkait

CekFakta #34 Deepfake Ternyata Banyak Dipakai Pornografi

27 Desember 2019

CekFakta #34 Deepfake Ternyata Banyak Dipakai Pornografi

Deepfake Ternyata Banyak Dipakai Pornografi-Ransomware Incar Asia Tenggara-Hoaks Serang Jokowi-Ma'ruf

Baca Selengkapnya

Kominfo Denda Penyebar Pornografi Rp 100 Juta Per Konten

3 Desember 2019

Kominfo Denda Penyebar Pornografi Rp 100 Juta Per Konten

Saat ini Kominfo sedang mensosialisasikan aturan baru ini kepada penyelenggara sistem elektronik.

Baca Selengkapnya

Ada Konten Pornografi di Akun Twitter, Zainut Tauhid: Diretas

27 Oktober 2019

Ada Konten Pornografi di Akun Twitter, Zainut Tauhid: Diretas

Zainut Tauhid mengatakan, semua hal yang beredar atas nama dirinya dalam akun itu adalah hoaks atau bohong. Ia mengaku telah melapor ke Polda Metro.

Baca Selengkapnya

YouTuber Kimi Hime Bakal Temui Menteri Rudiantara Siang Ini

29 Juli 2019

YouTuber Kimi Hime Bakal Temui Menteri Rudiantara Siang Ini

"Kimi Hime diagendakan bertemu dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait konten YouTube yang dibuatnya."

Baca Selengkapnya

Koleksi Pornografi Dibuang, Pria ini Gugat Orang Tua Rp 400 Juta

17 April 2019

Koleksi Pornografi Dibuang, Pria ini Gugat Orang Tua Rp 400 Juta

Seorang pria AS menuntut orang tuanya setelah mereka membuang koleksi pornografi miliknya, yang ia klaim bernilai US$ 29.000 atau sekitar Rp 408 juta.

Baca Selengkapnya

Gemar Melihat Materi Pornografi? Awas Memori Otak Terganggu

9 April 2019

Gemar Melihat Materi Pornografi? Awas Memori Otak Terganggu

Menurut sebuah penelitian, melihat pornografi di Internet dapat mengganggu memori jangka pendek.

Baca Selengkapnya

Model Live Show Mesum Terjun ke Dunia Prostitusi Sejak 2017

7 Februari 2019

Model Live Show Mesum Terjun ke Dunia Prostitusi Sejak 2017

Beberapa model dalam grup Line mesum yang diungkap Polres Jakarta Barat mengaku telah berkecimpung dalam dunia prostitusi sejak 2017.

Baca Selengkapnya

Penulis Novel Erotis Gay Cina Dipenjara Sepuluh Tahun

20 November 2018

Penulis Novel Erotis Gay Cina Dipenjara Sepuluh Tahun

Seorang novelis Cina dihukum penjara sepuluh tahun lebih setelah menulis novel erotis gay yang berisi adegan homoseksual.

Baca Selengkapnya

Waspadai Pornografi Anak, Jaringan Loly Candy Masih Berkeliaran

25 Juni 2018

Waspadai Pornografi Anak, Jaringan Loly Candy Masih Berkeliaran

Di Indonesia, Polisi tengah memburu 20 pedofil penyebar konten pornografi anak.

Baca Selengkapnya

Kabar Kasus Pornografi Rizieq Shihab Di-SP3, Polisi Geleng Kepala

6 Juni 2018

Kabar Kasus Pornografi Rizieq Shihab Di-SP3, Polisi Geleng Kepala

Sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus pornografi, Rizieq Shihab yang berada di Mekah tidak kunjung pulang ke tanah air.

Baca Selengkapnya