Pesta Jazz dalam Benteng  

Reporter

Editor

Jumat, 6 Agustus 2010 01:56 WIB

Kelompok musik jazz etnik Krakatau tampil dalam ajang Jazz @ Fort Rotterdam di Makassar. (TEMPO/Ayu Ambong)
TEMPO Interaktif, Makassar - Jari-jemari I Wayan Balawan lincah menari-nari di atas senar gitar. Dengan teknik tapping, empat jari tangan kirinya memainkan chord dan bas. Adapun empat jari tangan kanannya bergerak cepat menghasilkan suara melodi. Tak jarang tangan kanan-kirinya bersalipan di leher gitar. Malam itu, I Wayan Balawan mengusung dua gitar ke atas panggung. Satu gitar elektrik yang ditaruh di atas sandaran besi dan satu gitar lainnya berleher ganda yang disampirkan di bahunya. Dengan dua gitar itulah Balawan, yang tergabung dalam Balawan Trio, bersama penggebuk drum Dian Subijapto dan pembetot bas Parmadi bereksplorasi memainkan lagu Summer Time dan What a Wonderful World dalam satu komposisi unik, yang disambut tepuk tangan meriah ratusan penonton yang memenuhi taman kompleks situs Benteng Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu pekan lalu. Apalagi ketika Balawan mulai “bermain-main” dengan gitarnya, menghadirkan tak cuma suara piano, saksofon, sitar, atau kendang, tapi juga bunyi-bunyian tidak terduga. Kadang seperti suara manusia: mendesah, melenguh, merintih, dan berteriak melengking.

Balawan Trio hanyalah satu dari 13 musisi jazz yang menyapa para jazzlover--sebutan bagi pencinta jazz--Makassar dalam pergelaran bertajuk 2nd Annual Jazz@Fort Rotterdam yang diselenggarakan untuk kedua kalinya. Sepanjang dua malam, Sabtu dan Ahad pekan lalu, mereka dimanjakan dengan kehadiran musisi-musisi jazz terkemuka Tanah Air, yakni Krakatau Band, Barry Likumahuwa Project (BLP) featuring Benny Likumahuwa, Oele Pattiselanno Trio, Idang Rasjidi & Friends with Cendy Luntungan, Dwiki Dharmawan World Peace Orchestra feat Dira & Ivan Nestorman, Nikita Dompas & His Fellow Musicians feat Andien, Zarro & Mercy, dan Balawan Trio.

Selain bertabur musisi jazz dari Jakarta, pergelaran ini memberikan kesempatan kepada musisi jazz Makassar untuk unjuk kebolehan, seperti La'Biri Band yang berkolaborasi dengan Krakatau Band, Rizcky & The Stranger, Groundstroke D'Exclusive, 51stAvenue The Voice, dan Dakochank Junior Jazz Band.

Pertunjukan musik Jazz@Fort Rotterdam (JFR) yang digelar tahun ini merupakan bagian dari pertunjukan serupa pada tahun lalu. Tema yang diusung masih tetap: When Jazz Meets Ethnics. “Jazz@Fort Rotterdam dirancang menjadi acara festival jazz tahunan yang memberikan tawaran baru penyelenggaraan festival jazz di Indonesia sekaligus untuk mempromosikan pariwisata,” kata Hendra Sinadia, Direktur Utama One Note Entertainment, penyelenggara pesta bagi penikmat jazz yang digelar di kompleks situs bersejarah Fort Rotterdam itu.

Ia berharap lewat perhelatan JFR kali ini bisa mengenalkan nama Makassar di mancanegara, sebagai kota yang memiliki keterikatan sejarah dengan Kota Rotterdam, salah satu kota di Belanda yang terkenal dengan musik jazz-nya.

Seperti tahun lalu, penonton yang merogoh kocek Rp 100 ribu untuk satu malam dan Rp 180 ribu untuk dua malam pertunjukan dapat menikmati sajian musik jazz di dua panggung berbeda. Panggung utama ditempatkan di tengah teman, tepat di depan museum I La Galigo. Panggung kedua berada tepat di depan gedung bekas gereja Belanda di tengah kompleks benteng peninggalan Raja Gowa IX I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi Kallonna, yang didirikan pada 1545. Meskipun demikian, tampaknya penonton lebih banyak berkerumun di panggung utama yang disediakan bagi musisi-musisi kenamaan. Panggung kedua yang menampilkan para pemain jazz lokal kelihatan lebih sepi.

Advertising
Advertising

JFR juga menjadi sarana untuk mempromosikan Taman Nasional Komodo sebagai “New 7 Wonders” dan Visit Sulawesi Selatan 2012. Para penikmat jazz seakan-akan diajak menyusuri keindahan Pulau Komodo lewat sejumlah komposisi yang diusung Dwiki Darmawan World Peace Orchestra yang menggandeng penyanyi asal Bandung, Dira J. Sugandi dan Ivan Nestorman. Sebelumnya, di hari pertama Dwiki sukses memukau para penikmat jazz dengan kelompok Krakatau yang berkolaborasi dengan La’Biri Band.

Kekuatan vokal dua penyanyi ini, antara lain, lewat komposisi dengan racikan etnis khas Flores: Lamarelas Dream dan Benggong. Tak hanya membuat penonton terkesima, tapi suguhan komposisi itu juga membuat mereka ikut berdiri dan bergoyang bersama. Tentu saja sambil mengajak para penonton memberikan dukungan agar Pulau Komodo bisa lolos seleksi Tujuh Keajaiban Dunia. Suasana makin semarak ketika Nikita Dompas bersama Indra Prakarsa (kontrabas) dan mantan drummer Dewa 19, Wong Aksan, tampil meriah dengan kehadiran penyanyi solo Andien.

Pesta jazz di Benteng Rotterdam ditutup oleh penampilan Berry Likumahuwa Project. BLP feat Benny Likumahuwa membawakan komposisi dari album BLP, My Prayer dan Jazz Freedom, serta lagu Mau Dibawa ke Mana milik Armada Band. Aksi panggung BLP digawangi Barry Likumahuwa, Henry Budidharma (gitar), Dennis Junio (saksofon), Jonas Wang (drum), Joni Yusran (piano elektrik), dan Matthew (vokal) serta personel spesial Benny Likumahuwa (trombon)--yang tak lain ayah Barry Likumahuwa--mampu membuat sebagian jazzlover yang memadati Taman Benteng Fort Rotterdam berteriak histeris.

Nunuy Nurhayati

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

48 menit lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

52 menit lalu

Pemkot Depok Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di DOS Margonda

Nobar pertandingan timnas Indonesia vs Uzbekistan itu akan digelar mulai pukul 20.00 WIB di Depok Open Space, Jalan Margonda.

Baca Selengkapnya

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

53 menit lalu

Bembang Nurdiansyah Puji Capaian Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, Minta Lebih Waspada Hadapi Uzbekistan

Legenda Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, menilai pencapaian Timnas U-23 di Piala Asia U-23 AFC 2024 merupakan hasil kerja sama banyak pihak.

Baca Selengkapnya

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

1 jam lalu

Desak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi

Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.

Baca Selengkapnya

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

2 jam lalu

Dampak Perceraian dan Fenomena Tanpa Peran Ayah Menurut Psikolog

Psikolog menyebut perceraian sebagai salah satu penyebab fenomena fatherless atau situasi anak kekurangan kehadiran dan peran ayah.

Baca Selengkapnya

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

2 jam lalu

Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara

Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

2 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

2 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

2 jam lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

3 jam lalu

Rio Reifan Lima Kali Ditangkap karena Narkoba, Polisi: Dia Masih Bilang Khilaf

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari rumah Rio Reifan berupa narkoba jenis sabu, ekstasi dan obat keras.

Baca Selengkapnya