Pameran Tunggal Maria Thomet  

Reporter

Editor

Jumat, 23 Juli 2010 16:18 WIB

Pameran Potent Charm di Mon Decor Art Space di Jakarta. (TEMPO/Novi Kartika)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Bagi Maria Thomet, pelukis wanita asal Jerman, warna memiliki banyak arti dalam kehidupannya. "Saya percaya, kekuatan sebuah warna dan keindahannya dapat memberi keseimbangan hidup," ujar Maria dalam katalog. Kecintaannya pada warna mempengaruhi corak dalam setiap karya lukisnya.


Hingga 3 Agustus nanti, Maria Thomet mengadakan pameran tunggal di Mon Decor Art Space, Jakarta. Pameran tunggalnya tersebut mengambil judul Potent Charm.


Seluruh karya lukisnya menggambarkan profil tentang seseorang. "Ketika saya menggambar wajah, saya harus tahu banyak tentang orang yang saya gambar itu," ujar Maria. Ia memilih subyeknya dengan cara yang sangat personal. Sehingga nampak jelas ekspresi yang terlihat dalam karya tersebut memperlihatkan keadaan hatinya pada saat itu.


Advertising
Advertising

Seperti lukisannya yang berjudul Jubilant (2010). Maria menggambar Presiden Amerika Barack Obama beserta Michelle. Lukisan itu menggambarkan kegembiraan ketika pidato Obama mendapat sambutan hangat saat kampanye pemilihan presiden Amerika. Maria menangkap energi itu, lalu menuangkannya dalam kanvas. "Saya suka menggambar seseorang yang memberi imajinasi orang banyak," katanya.


Pelukis yang kini menetap di Bali karena kecintaannya terhadap Pulau Dewata itu, memilih subyek gambar dengan caranya sendiri. Tak sembarang figur terkenal. Ia memilih orang-orang yang memberi inspirasi baginya.


Lihat saja karyanya berjudul Anggun Inspired. Meski Maria mengakui tak menggambarnya dengan presisi yang tajam, lukisan itu lebih mengedepankan kesan semangat, berani dan bahkan melankolis.


Bagaimanapun, Bali telah memberikan efek hipnotis bagi Maria. Tetapi kemudian ia menemui kekecewaan dengan kesan klise pada beberapa karya seni Bali kontemporer. Mulailah ia mempelajari karya lukis tradisional Bali dari 1994 hingga 1999, ketika ia tinggal di Ubud. Dan Maria terpikat melukis penari Legong.


Bagi Maria, pemilihan warna menjadi proses yang sangat lama. Ia sangat menikmati itu. Bagaimana ia memikirkan warna yang cocok bagi karyanya. Lukisan berjudul Melati membutuhkan waktu satu pekan untuk memutuskan warna lilac, hitam dan emas yang dipakai.


Karya tersebut dibandrol dengan harga terendah Rp 9 juta dan Rp 27 juta sebagai harga tertingginya. Kebanyakan lukisan yang dipajang adalah portrait figur seseorang yang menginspirasi Maria secara personal. Ia seolah ingin bercerita akan kekagumannya terhadap sosok-sosok itu.


ISMI WAHID

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

43 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

50 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya