TEMPO Interaktif, Denpasar -Gempita Gianyar untuk ketiga kalinya kembali digelar besok di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Festival budaya tahunan yang akan berlangsung selama dua hari ini merupakan ajang apresiasi dan pelestarian seni dan budaya Bali.
Tahun ini Ubud terpilih sebagai “The Best City in Asia” oleh majalah wisata Conde Nast Traveller yang berbasis di Amerika Serikat. Sehingga Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati berharap Gempita Gianyar dapat menarik lebih dari 5.000 wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.
“Kami sangat bangga Ubud, satu dari tujuh kecamatan di Kabupaten Gianyar, menarik perhatian dunia dan dianggap sebagai tempat tercantik di Asia. Ini merupakan predikat yang luar biasa dan perlu dirayakan oleh masyarakat Gianyar," kata Tjokorda dalam siaran pers yang diterima TEMPO.
Gempita Gianyar adalah program tahunan yang bertujuan mempromosikan Gianyar sebagai Bumi Kesenian Bali dan destinasi wisata seni dan budaya. Gempita Gianyar dibuka dengan Pagelaran Tri Hita Karana pada Jum'at malam besok di Lapangan Astina Ubud.
Tri Hita Karana menampilkan pertunjukan kolaborasi tari dan musik Bali oleh maestro Bali yaitu I Ketut Rina, I Nyoman Sura, Anak Agung Oka Dalem dan Bona Alit dan musisi Jakarta, Ayu Laksmi dan Gita Gutawa.
"Tri Hita Karana memiliki makna konsep hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam dan manusia dengan sesamanya. Pertunjukan ini diharapkan dapat membentuk pemahaman akan wajah Bali yang utuh, mengingat masih banyak elemen budaya, karya seni dan insan-insan seni penuh talenta yang kurang dikenal oleh bangsa sendiri.” kata Dewa Budjana yang menjadi music director dalam pagelaran ini.
Menurut gitaris grup musik Gigi ini, seni budaya otentik bangsa dapat dilestarikan dengan sentuhan masa kini. "Seperti Gempita Gianyar, pesta rakyat yang dapat dinikmati oleh semua orang," kata Budjana.
Selain itu ada pula Ubud Street Bash yang digelar pada 3 Juli 2010. Ubud Street Bash merupakan karnaval musik dan busana yang digelar pada pukul 16.00 WITA, mulai dari Puri Ubud dan berakhir di lapangan Astina Ubud. Jumlah peserta parade diperkirakan mencapai 1.000 orang. Ada penampilan parade Ogoh-Ogoh persembahan dari tujuh kecamatan di Gianyar, parade dari peserta Ubud Festival dan pagelaran busana oleh 22 desainer yang akan menggelar koleksi tenun Bali terbaik bernuansa resort wear.
Para perancang busana yang akan memamerkan karya rancang kreatifnya adalah Chossy Latu, Denny Wirawan, Ivan Gunawan, Barli Asmara, Ali Charisma, Ari Seputra, Adesagi Kierana, Danny Satriadi, Angelica Wu, Dina Midiani, Dwi Iskandar, Enny Ming, Lenny Agustin, Malik Moestam, Monika Weber, Yenli Wijaya, Oka Diputra, Putu Aliki, Sofie, Tude Togog, Tjok Abi, Taruna K Kusmayadi, Defryco Audy dan Thomas Sigar.
Gempita Gianyar akan ditutup dengan Peliatan Royal Heritage Dinner yaitu jamuan makan malam elegan dengan penyajian ala kerajaan Bali yang diadakan pada 3 Juli 2010 pukul 19.30 WITA di Puri Agung Peliatan. Jamuan makan malam ini akan berupaya mengangkat keagungan tradisi kerajaan Gianyar, dengan akar tradisi bersantap yang otentik, menyajikan hidangan khas Bali bercita rasa tinggi. Gala Dinner ini akan dihadiri oleh kalangan terbatas yang terdiri dari jajaran pemerintah Gianyar, pemerintah daerah Bali, dan pemuka masyarakat setempat.
Gempita Gianyar tak lupa melibatkan generasi muda. Melalui Youth Art Camp (YAC) yang digelar 5 hari 4 malam, peserta YAC yang berusia 15-20 tahun akan belajar langsung dari seniman dan budayawan Bali tentang nilai-nilai seni dan tradisi penting Bali.
AMANDRA MUSTIKA M