Opera Sutawijaya, Tafsir Baru Berdirinya Mataram

Reporter

Editor

Minggu, 11 April 2010 17:14 WIB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Yogyakarta, yang tergabung dalam Teater Jubah Macan, mementaskan Opera Sutawijaya di Taman Budaya Yogyakarta, Jumat dan Sabtu malam kemarin. Mereka mencoba menafsir ulang sejarah tentang berdirinya kerajaan Mataram.

Pentas kolosal yang melibatkan 80 pemain ini diawali adegan di istana Kerajaan Pajang, ketika Danang Sutawijaya memperoleh hadiah Alas Mentaok dari Sultan Hadiwijaya. Dibantu Ki Juru Mertani, Danang Sutawijaya berhasil membangun Alas Mentaok menjadi sebuah daerah otonom yang maju bernama Mataram.

Kemajuan Mataram itu menimbulkan kecurigaan sejumlah petinggi Kerajaan Pajang. Mereka menuduh Dadang Sutawijaya hendak memberontak terhadap kekuasaan Pajang. Namun gempuran prajurit Pajang yang menggelobang, tak mampu mengalahkan Danang Sutawijaya. Bahkan gempuran itu kemudian semakin surut seiring dengan wafatnya Sultan Hadiwijaya, penguasa Pajang.

Advertising
Advertising

Sejarah mencatat, Danang Sutawijaya kemudian mengangkat dirinya sebagai Raja Mataram pertama dengan gelar Panembahan Senapati Ing Ngalaga Sayidin Panatagama Khalifatullah Satanah Jawa. Namun penulis naskah pentas Opera Sutawijaya, Purba Negara alias Popo, sengaja ingin menafsir ulang sejarah. Danang Sutawijaya bukan menobatkan diri sebagai raja Mataram, tapi justru dinobatkan oleh para adipati dan demang yang bersimpati dengan prestasinya dalam membangun Alas Mentaok menjadi daerah otonom yang sangat maju bernama Mataram.

“Faktanya tetap sama, yakni Danang Sutawijaya menjadi raja Mataram pertama bergelar Panembahan Senapati, namun prosesnya yang berbeda. Ia tidak menobatkan diri, namun dinobatkan oleh para adipati dan demang menjadi raja Mataram. Inilah yang saya maksud dengan tafsir sejarah,” kata Popo.

Pentas Opera Sutawijaya ini berlangsung hampir tiga jam. Sutradara Bagus Suitrawan sudah berupaya maksimal agar penonton tak jenuh dengan memasukkan unsur-unsur budaya masa kini seperti hip hop dan street dance ke dalam alur cerita. Namun, upaya itu tak sepenuhnya berhasil. Melewati waktu dua jam pementasan, sebagian penonton mulai meninggalkan ruang pertunjukan karena jenuh.

Opera Sutawijaya ini justru pentas dengan durasi terpendek,” ujar Bagus. “Biasanya, Teater Jubah Macan selalu pentas dengan durasi empat jam.”

Pentas Opera Sutawijaya ini dipersiapkan sejak Januari lalu. Mereka meningkatkan intensitas latihan dari seminggu dua kali menjadi setiap hari pada satu bulan menjelang pementasan. Latihan dilakukan pada pukul 15.00 hingga 21.00. Opera Sutawijaya merupakan pementasan ke-36 Teater Jubah Macan sejak berdiri pada sekitar 1990.

HERU CN

Berita terkait

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

16 Oktober 2023

Sehari 4 Kali, Teater Bandoengmooi Gelar Pertunjukan Longser Kerajaan Tikus

Pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

4 September 2023

Minat Anak Muda Berkurang, Bandoengmooi Gelar Seni Longser Pahlawan Kesiangan

Longser termasuk seni pertunjukan dalam daftar warisan budaya tak benda dari Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

30 Agustus 2023

Marcella Zalianty Ungkap Perbedaan Menjadi Produser Teater dan Film

Marcella Zalianty saat ini sedang mempersiapkan pertunjukan teater kolosal

Baca Selengkapnya

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

4 Oktober 2022

Festival Teater Jakarta 2022, tak Sekadar Pertunjukan

Puncak apresiasi FTJ diniatkan sebagai etalase yang memperlihatkan capaian pembinaan teater Jakarta pada tahun berjalan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

18 Juni 2022

Indonesia Kita Kembali Hibur Masyarakat Jakarta sebagai Ibadah Kebudayaan

Direktur Kreatif Indonesia Kita, Agus Noor berharap pertunjukan Indonesia Kita ke-36 ini bisa memulihkan situasi pertunjukan seni di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

15 April 2022

Ngabuburit di Medan Sambil Nonton Teater Rumah Mata: Temukan Sahabat Sejatimu

Teater Rumah Mata menggelar pertunjukan Shiraath untuk mengisi ngabuburit di sejumlah tempat di Kota Medan.

Baca Selengkapnya

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret 2021

Hari Teater Sedunia, Indonesia Punya Wayang Orang, Longser, Lenong dan Ketoprak

27 Maret menjadi Hari Teater Sedunia. Indonesia pun punya beragam pertunjukan teater rakyat seperti wayang orang, lenong, longser, hingga ketoprak.

Baca Selengkapnya

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

27 Maret 2021

27 Maret Hari Teater Sedunia, 60 Tahun Sampaikan Pesan Perdamaian di Dunia

Dulunya Teater merupakan hiburan paling populer di Yunani, pada 27 Maret, 60 tahun lalu Institut Teater Internasional menggagas Hari Teater Sedunia.

Baca Selengkapnya

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

18 Maret 2021

Festival Teater Tubuh Dimeriahkan Belasan Penampil Secara Daring

Festival Teater Tubuh berlangsung mulai Selasa sampai Sabtu, 16 - 20 Maret 2021. Festival ini merupakan silaturahmi tubuh kita dalam pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

3 Juli 2020

Akhir Pekan Ini Pertunjukan Teater Sie Jin Kwie Tayang di YouTube

Pementasan Sie Jin Kwie pada 2010 lalu di Graha Bhakti Budaya, Jakarta, kini bisa disaksikan kembali pada 4 - 5 Juli di kanal YouTube Indonesia Kaya.

Baca Selengkapnya