Catatan Personal Ay Tjoe  

Reporter

Editor

Rabu, 20 Januari 2010 07:23 WIB

TEMPO/Nurdiansah

TEMPO Interaktif, Sebuah ruang kayu berbentuk bulat yang cukup besar berdiri di tengah ruang pamer Sigi Arts Gallery. Seperti ada ruang di dalam ruangan. Balok kayu penyusun tampak jelas dari luar, membentuk rangka bagi bangunan soliter itu.

Lingkaran itu tak sepenuhnya tertutup. Ada pintu yang sangat kecil dan hanya bisa dilalui oleh satu badan saja. Begitu masuk, mata langsung menyaksikan deretan panjang lukisan yang menempel pada dinding putih di bagian dalamnya.
Berjudul Symmetrical Sanctuary, itu adalah sebuah pameran tunggal perupa Ay Tjoe Christine. Instalasinya dipamerkan hingga 30 Januari mendatang. "Dibanding pameran-pameran tunggal sebelumnya, bisa dikatakan tak ada tema khusus yang diusung Christine dalam pameran ini," kata kurator Asmudjo Jono Irianto dalam katalog.

Lukisan sepanjang 20 meter itu terpasang mengelilingi dinding dalam ruangan. Gambar-gambar tak lazim dan tak beraturan berdesakan. Ada figur manusia, binatang, sketsa rumah, bahkan bentukan kurva yang aneh. Lukisan tersebut ditempelkan pada dinding menggunakan tablet magnet. Tersusun rapi berjangka sehingga menyerupai potongan-potongan film negatif. Bisa jadi tablet magnet itu memiliki makna sendiri bagi Christine.

Gambar dalam lukisan itu merupakan catatan personal yang merefleksikan perjalanan hidup Christine sampai kini. "Tentu pengalaman yang menurut sang seniman penting. Ia tak menjelaskan apakah pengalaman tersebut menyenangkan atau sebaliknya, sangat getir," kata Asmudjo.

Rupanya Christine memberi ruang seluas-luasnya bagi pemirsa untuk mengapresiasi dan memaknai karya tersebut. Menurut dia, tak penting jika pemirsa tidak memahami cerita yang sebenarnya dalam lukisan itu. Toh, pemirsa tak mengalami pengalaman yang sama dengan sang seniman.

Advertising
Advertising

Menurut Asmudjo, tampaknya segala sesuatu telah dipersiapkan oleh Christine sebagai bangunan makna. Struktur luar ruang yang tampak kukuh seperti melindungi lukisan yang rentan. Seperti simbol sebuah wadah yang kaku dan keras di luar, tapi luwes dan, bahkan rapuh, di dalam. Pemirsa seolah diajak berbagi, saling memahami, dan melepaskan ego.

Lukisan-lukisan itu sebagian sudah dikaveling dengan benang merah berbandul besi di bawahnya. Rupanya benang itu menjadi batas dan tanda bahwa bidang lukisan itu telah terbeli.

Gambar demi gambar membentuk rangkaian cerita. Lihat saja satu bagian terakhir dari lukisan panjang itu. Christine menggambar sketsa sebuah rumah dengan penampang melintangnya. Terlihat jelas tempat tidur, ruang makan, dan jendela yang rebah. Di sampingnya ada gambar kurva hitam tak beraturan dan seorang manusia dengan tongkatnya. Sebuah kalimat "Where are you?? landscape..." mungkin sedikit membantu memberi penjelasan. Selanjutnya, bentukan benda semakin tampak abstrak dan pekat oleh hitam. Di bawahnya tertulis "black landscape". Lalu berakhir dengan kurva yang lebih besar dan berwarna lebih putih dan tertulis "invisible land". Bisa jadi Christine ingin menyampaikan kegelisahannya akan tanah kelahirannya yang hilang tak seperti dulu.
Di akhir pameran, lukisan panjang tersebut akan dipotong-potong sesuai dengan bagian yang telah disepakati dengan para kolektor. Sebelumnya, para kolektor berembuk menetapkan bagian karya yang akan dikoleksi.

l Ismi Wahid

Berita terkait

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

36 hari lalu

Mengenal Voice Against Reason, Pameran Seni Rupa Kontemporer dari 24 Perupa

Pameran seni rupa ini diikuti perupa dari Australia, Bangladesh, India, Jepang, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

43 hari lalu

Grey Art Gallery Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Islami Karya 75 Seniman

Pameran seni rupa Islami ini menampilkan 85 karya 75 seniman yang membawa kesadaran bagaimana memaknai nilai-nilai Islam.

Baca Selengkapnya

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

16 Oktober 2023

Belasan Seniman Gen Z dari 3 Kampus di Bandung Gelar Pameran Seni Rupa Equivocal

Gen Z menggelar pameran seni rupa yang berisi karya digital art, seni instalasi, gambar atau drawing, lukisan, seni grafis, patung, juga performance

Baca Selengkapnya

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

23 September 2023

Selasar Sunaryo Gelar Pameran Lengan Terkembang Karya Belasan Seniman Difabel

Program itu dilatari oleh kenyataan bahwa pameran seni rupa di Indonesia selama ini belum menjadi ruang khalayak yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

19 September 2023

Pameran Seni Rupa Artsiafrica#2 di Bandung Tampilkan 170 Gambar

Pameran seni rupa bertajuk Artsiafrica menampilkan sosok warga Asia dan Afrika lewat muka hingga balutan budayanya di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

4 September 2023

Kelompok Ambari dari Alumni ITB Gelar Pameran Prismeu di Galeri Orbital Dago Bandung

Karya yang ditampilkan 9 anggota dari kelompok Ambari dalam pameran Prismeu adalah perwujudan dari benda atau alam sekitar yang nyata di keseharian.

Baca Selengkapnya

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

20 Agustus 2023

Fenomena Alam dan Sosial di Pameran Tunggal Iwan Suastika

Pameran tunggal Iwan Suastika diharapkan dapat membangun diskusi bersama tentang nilai-nilai kemanusiaan dengan perubahan alam.

Baca Selengkapnya

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

19 Juni 2023

Lato-lato dan Rumus Fisika di Pameran Seni Rupa Ruang Dini Bandung

Pameran Seni Rupa yang berlangsung di Galeri Ruang Dini, Bandung itu banyak menggunakan media papan kayu.

Baca Selengkapnya

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

21 Mei 2023

Galeri NuArt di Bandung Gelar Pameran Mekanisme Pertahanan Manusia

Ada cara yang dinyatakan oleh para seniman dalam pameran seni rupa ini, seperti mengenali ulang apa yang terlihat sebagai realitas keseharian.

Baca Selengkapnya

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

7 April 2023

Pameran Bianglala Seribu Imajinasi, Wadah Seniman Penyandang Autisme Unjuk Diri

Imajinasi unik dan berbeda yang dimiliki penyandang autisme ini terlihat dari karya mereka yang memiliki makna sudut pandang sendiri.

Baca Selengkapnya