Footage Sebagai Seni

Reporter

Editor

Jumat, 4 September 2009 15:18 WIB

TEMPO/Santirta
TEMPO Interaktif, Jakarta - Masih ingat lagu senam kesegaran jasmani karya Nortier Simanungkalit pada 1984 lalu? Anda bisa mendengarnya lagi dalam pameran tunggal video, arsip dan teks karya Mahardika Yuda yang bertajuk Footage Jive, di Galeri Ruru, Jl. Tebet Timur Dalam Raya, Jakarta sampai pertengahan September nanti.

Diki, panggilan akrab Mahardika, mengingatkan kembali benak kita akan senam Jumat pagi yang wajib diikuti murid sekolah pada era 1980-1990an. Selama rentang dua dekade, lagunya kemudian berubah-ubah. Tapi adalah ting, .. ting, tong, ting, tong, ting yang mengawalinya. Ilustrasi musik ini digunakan Diki dalam video berdurasi tujuh menit berjudul Sunrise Jive – satu dari sepuluh video yang dipamerkan.

Diawali dengan gambar papan pengumuman dan mesin absensi, gambarnya kemudian berpindah ke belasan pria muda berseragam, bertopi proyek dalam formasi berjajar. Mereka pekerja pabrik mobil asal Jepang di Jakarta Utara. Kala itu pertengahan 2005. Pria-pria muda itu bersiap melakukan ritual senam pagi – yang sama wajibnya, namun sama membosankannya seperti senam para murid sekolah duapuluh tahunan lalu itu.

Ting, .. ting, tong, ting, tong, ting... tak ada yang bergerak terlampau semangat. Sekadar membungkuk, berkacak pinggang, memutar pinggul. Tapi seperti dikomando, di titik melodi tertentu mereka melompat-lompat berkeliling seperti kelinci, 360 derajat. Sepertinya ini satu-satunya gerakan yang menggairahkan dari senam itu.

Mahardika Yuda (28 tahun), si pembuat video, mengambil imaji ini lewat kamera kreditnya, Sony DCR-HC 15 E Pal yang ukurannya hanya segenggaman tangan orang dewasa. Pada 2003, ia drop-out dari jurusan jurnalistik sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Butuh uang, ia dua tahun bekerja di pabrik itu sebagai pegawai di gudang cat. Gajinya Rp 632 ribu. Ia salah satu pria yang melakukan senam pagi itu.

Diki belajar menggunakan kamera sejak terlibat dalam Massroom project, proyek dokumenter tentang Jakarta yang diilhami ruangrupa, kelompok seniman yang banyak mengangkat isu urban. Massroom Project telah ditayangkan di berbagai negara, antara lain International Under Construction 2004 Rotterdam, Sao Paolo International Short Film Festival Brazil, Spanyol, Jerman dan banyak lagi.

Diki mengartikan footage sebagai bahan dasar untuk membuat karya audio visual. Video-video Diki terbagi dalam dua segmen: Hunian dan Sejarah serta Pabrik dan Kota. Isinya dominan pada hal-hal keseharian, seperti naik sepeda ontel, perjalanan naik busway di Jakarta, kehidupan rumah tangga. Ketika ia pergi ke luar negeri, ia mengambil gambar orang memancing ikan, buruh bangunan dan ferry perlintasan yang ramai. Sesungguhnya, menurut Diki, yang ia rekam adalah kehidupan manusia. “Pelajari manusianya, baru ambil gambarnya pada momen yang tepat,” kata dia.

KURIE SUDITOMO

Berita terkait

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.

Baca Selengkapnya

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.

Baca Selengkapnya

Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.

Baca Selengkapnya

Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.

Baca Selengkapnya

Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.

Baca Selengkapnya

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.

Baca Selengkapnya

Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.

Baca Selengkapnya

Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.

Baca Selengkapnya

Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.

Baca Selengkapnya