Garap Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, Hanung Bramantyo: Pentingnya Kebebasan Berekspresi

Reporter

Yuni Rohmawati

Editor

Marvela

Selasa, 21 Mei 2024 20:00 WIB

Sutradara Hanung Bramantyo di sela pemutaran film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa di JAFF (1/12). Dok.istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah 21 tahun lebih novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur terbit, sutradara film layar lebar ternama, Hanung Bramantyo menggarapnya sebagai sebuah film dengan judul Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Film berdurasi 117 menit itu akan segera dirilis pada Rabu, 22 Mei 2024 mendatang di bioskop

Pentingnya Kebebasan Berekspresi Menurut Hanung Bramantyo

Hanung Bramantyo mengatakan, dengan menandai novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur yang diangkat dari kisah nyata itu sebagai novel kontroversial, karena dianggap menyinggung kelompok-kelompok tertentu, hal itu sama saja menutup ruang berekspresi dalam sebuah karya sastra.

"Begitu pentingnya yang namanya kemerdekaan dan kebebasan berekspresi. Karena di dalam seni, baik itu satra, film, lagu, atau apapun itu sebetulnya autokritik," kata Hanung Bramantyo dalam Konferensi Pers di Epicentrum XXI pada Jumat, 17 Mei 2024.

Apalagi kata Hanung, saat ini masyarakat sedang dihebohkan dengan berbagai pemberitaan yang mengatakan jika berita investigasi diusulkan tidak boleh dilakukan lagi. "Sekarang mau ada RUU yang tidak memperbolehkan investigasi, itu harus kita tentang, karena itu akan menghanguskan kita," kata Hanung.

Advertising
Advertising

Dalam agenda tayangan perdana film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa khusus media, Hanung Bramantyo juga menghadirkan sastrawan dan penulis Muhidin M Dahlan yang merupakan penulis dari buku Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur, untuk bercerita bagaimana proses novel tersebut diterbitkan.

Penulis Dipaksa Terbitkan Versi Novel

Muhidin M Dahlan mengatakan, novel karyanya dengan judul Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur sebelumnya dicetak sebagai sebuah memoar, yang bercerita kisah perjalanan seorang muslimah yang menjadi korban fitnah dan mengalami kekerasan seksual. Namun, memor itu hanya bertahan hingga tiga bulan saja.

"Sebelumnya itu adalah memoar. Kemudian diminta oleh institusi tertentu (tidak disebutkan namanya) untuk segera diterbitkan sebagai novel dengan tujuan supaya karyanya tidak menyinggung kelompok tertentu," kata Muhidin M Dahlan.

Meski diangkat dari kisah nyata, lalu diterbitkan di dalam sebuah memoar, Muhidin M Dahlan dipaksa untuk menerbitkan versi novelnya dengan judul Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur. Muhidin M Dahlan juga harus menyamarkan semua nama tokoh dan tempat yang ada di novelnya.

"Memoar itu usianya hanya tiga bulan, yang memang diangkat dari kisah nyata. Tapi kemudian pembaca marah dan berubahlah memoar itu menjadi karya sastra yang harus dirancukan (samarkan) semuanya biar tidak ada yang tersinggung," kata Muhidin M Dahlan.

Muhidin M Dahlan Berhenti Menulis

Novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur itu dianggap sebagai novel kontroversial oleh banyak kalangan, sehingga ketika terbit di tahun 2003, Muhidin M Dahlan mengaku jika novel tersebut merupakan novel terakhirnya setelah ia memutuskan untuk pensiun menulis. "Ini keluar tahun 2003, dan sekaligus saya berhenti menulis cerita," katanya.

Pilihan Editor: Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Berita terkait

Sinopsis Film Laura yang Diangkat dari Kisah Nyata Influencer Laura Anna

15 hari lalu

Sinopsis Film Laura yang Diangkat dari Kisah Nyata Influencer Laura Anna

Sinopsis film Laura: A True Story of a Fighter yang diangkat dari kisah nyata influencer mendiang Laura Anna.

Baca Selengkapnya

Hanung Bramantyo Ungkap Alasan Pemilihan Nama Aris di Film Ipar Adalah Maut

8 Juli 2024

Hanung Bramantyo Ungkap Alasan Pemilihan Nama Aris di Film Ipar Adalah Maut

Tokoh Aris sebelumnya dipakai dalam film bertema perselingkuhan, yakni Layangan Putus. Mengapa Ipar Adalah Maut mengambil nama yang sama?

Baca Selengkapnya

Film Ipar Adalah Maut dan Layangan Putus Punya Tema yang Sama, Nama Tokoh Utama pun Sama

28 Juni 2024

Film Ipar Adalah Maut dan Layangan Putus Punya Tema yang Sama, Nama Tokoh Utama pun Sama

Film Ipar Adalah Maut dan Layangan Putus memiliki tema yang sama. Persoalan rumah tangga apa yang begitu diminati penonton?

Baca Selengkapnya

Hanung Bramantyo Bikin 2 Film Religi, Apa Beda Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dan Ipar Adalah Maut?

15 Juni 2024

Hanung Bramantyo Bikin 2 Film Religi, Apa Beda Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dan Ipar Adalah Maut?

Tiga perbedaan dari dua film besutan Hanung Bramantyo, yakni Tuhan, Izinkan Aku Berdosa dan Ipar adalah Maut.

Baca Selengkapnya

Profil Michelle Ziudith Pemeran Nisa di Film Ipar adalah Maut

15 Juni 2024

Profil Michelle Ziudith Pemeran Nisa di Film Ipar adalah Maut

film Ipar adalah Maut besutan sutradara Hanung Bramantyo. Berikut profil Michelle Ziudith yang berperan sebagai Nisa.

Baca Selengkapnya

Film Hanung Bramantyo yang Tayang Juni 2024

14 Juni 2024

Film Hanung Bramantyo yang Tayang Juni 2024

Hanung Bramantyo telah meluncurkan beberapa film pada 2024

Baca Selengkapnya

Film Ipar adalah Maut, Sinopsis dan Pemerannya

13 Juni 2024

Film Ipar adalah Maut, Sinopsis dan Pemerannya

Film Ipar adalah Maut merupakan garapan sutradara Hanung Bramantyo dan diproduseri oleh Manoj Punjabi tayang pada 13 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Dapat Investasi, Studio Alam Gamplong Yogyakarta Bakal Dikembangkan jadi Destinasi Berkualitas

6 Juni 2024

Dapat Investasi, Studio Alam Gamplong Yogyakarta Bakal Dikembangkan jadi Destinasi Berkualitas

Studio Alam Gamplong awalnya untuk keperluan syuting film, tapi kemudian dikembangkan jadi daya tarik wisata.

Baca Selengkapnya

Dua Pekan Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, 500 Ribu Penonton hingga Hanung Ungkap Adegan Sulit

6 Juni 2024

Dua Pekan Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa, 500 Ribu Penonton hingga Hanung Ungkap Adegan Sulit

Tuhan, Izinkan Aku Berdosa telah ditonton 531.980 penonton dalam kurun waktu 13 hari pada Senin, 3 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Ditonton 500 Ribu Penonton, Hanung Bramantyo Bersyukur

5 Juni 2024

Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Ditonton 500 Ribu Penonton, Hanung Bramantyo Bersyukur

Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa diharapkan dapat mengedukasi masyarakat soal isu kekerasan seksual di pesantren.

Baca Selengkapnya