Kisah Darah dan Doa, Film Longmarch of Siliwangi yang Jadi Hari Film Nasional

Sabtu, 30 Maret 2024 09:20 WIB

Film Darah dan Doa karya Usmar Ismail. wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 30 Maret, Indonesia merayakan Hari Film Nasional (HFN) untuk mendorong produksi film-film dari tanah air. Peringatan hari film nasional ini dikaitkan dengan momentum pengambilan gambar film Darah dan Doa pada 30 Maret 1950. Sebagai film pertama buatan orang Indonesia, momentum syuting itu disepakati menjadi langkah pertama perfileman Indonesia.

Film ini merupakan film lokal pertama yang disutradarai dan diproduksi oleh Perusahaan Film Nasional Indonesia (Perfini), yang didirikan oleh Usmar Ismail. Oleh karena itu, 30 Maret diperingati sebagai Hari Film Nasional.

Sebelumnya, pada 11 Oktober 1962, Konferensi Dewan Film Nasional dengan Organisasi Pefilman menetapkan 30 Maret sebagai Hari Film Nasional, yang kemudian dikukuhkan oleh Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1999 pada masa pemerintahan Presiden BJ Habibie.

Film lokal pertama sebenarnya bukan Darah dan Doa, melainkan Loetoeng Kasaroeng pada 1926 yang disutradarai oleh G. Kruger dan L. Hueveldorp dari Belanda, dan Lily Van Shanghai pada 1928 yang digarap oleh orang Cina. Meskipun menggunakan aktor Indonesia, kedua film ini mencerminkan dominasi Belanda dan Cina dalam ceritanya.

Pada era Jepang masuk ke Indonesia pada 1940-an, film yang boleh ditayangkan adalah yang berkaitan dengan perpolitikan Jepang atau film lama Indonesia, karena film dijadikan alat propaganda politik oleh penjajah.

Advertising
Advertising

Industri film Indonesia mulai bangkit setelah kemerdekaan, terutama dengan diproduksinya Darah dan Doa oleh Usmar Ismail pada 1950. Pada tahun berikutnya, bioskop megah Metropole didirikan, dan Persatuan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia serta Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GAPEBI) terbentuk pada 1955, yang kemudian menjadi Gabungan Bioskop Seluruh Indonesia (GABSI).

Sinopsis Darah dan Doa

Film Darah dan Doa atau Long March of Siliwangi dirilis pada 1 September 1950. Film ini mengisahkan perjalanan pulang prajurit Divisi Siliwangi yang dipimpin oleh Kapten Sudarto (diperankan oleh Del Juzar) dari Jogjakarta ke Jawa Barat. Selama perjalanan, mereka menghadapi tantangan tidak hanya dari penjajah Belanda tetapi juga dari para pemberontak di daerah tersebut.

Karakter Kapten Sudarto dalam film ini digambarkan sebagai seseorang yang ragu-ragu dalam mengambil keputusan, terutama setelah kehilangan anaknya akibat revolusi. Film ini lebih menekankan sisi manusiawi Sudarto yang penuh dengan kelemahan, termasuk pengkhianatan.

Selain itu, Sudarto terlibat dalam perselingkuhan dengan dua perempuan: seorang perempuan keturunan Jerman dan Widya, seorang perawat, meskipun Sudarto sudah memiliki istri. Film tersebut berakhir dengan kematian Sudarto akibat ditembak oleh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI), sebuah organisasi yang pernah ia lawan dalam pemberontakan di Madiun pada 1948. Sudarto sebenarnya menentang operasi penumpasan di Madiun karena ia menganggapnya sebagai perang melawan bangsanya sendiri.

ANANDA BINTANG | MOHAMMAD HATTA MUARABAGJA | DELFI ANA HARAHAP

Pilihan Editor: Nominasi Film Pilihan Tempo, Budi Pekerti Soroti Cancel Culture dan Cyberbullying

Berita terkait

Mengenal Will Ferrell, Aktor yang Ingin Berinvestasi untuk Leeds United

2 hari lalu

Mengenal Will Ferrell, Aktor yang Ingin Berinvestasi untuk Leeds United

Produser dan aktor Hollywood Will Ferrell dikabarkan akan berinvestasi untuk klub divisi dua Liga Inggris Leeds United

Baca Selengkapnya

Malam Pencabut Nyawa, Serba-serbi Film Horor Ini Menjelang Tayang 22 Mei 2024

4 hari lalu

Malam Pencabut Nyawa, Serba-serbi Film Horor Ini Menjelang Tayang 22 Mei 2024

Film horor Malam Pencabut Nyawa akan ditayangkan lebih dari 10 negara

Baca Selengkapnya

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

4 hari lalu

Sukarno Pernah Melarang Manifesto Kebudayaan 60 Tahun Lalu, Apa itu Manikebu dan Lekra?

Presiden Sukarno pernah melarang Manifesto Kebudayaan pada 60 tahun lalu. Apa itu Manikebu dan Lekra yang mengemuka saat itu?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi David Corenswet sebagai Superman

5 hari lalu

Serba-serbi David Corenswet sebagai Superman

Sutradara James Gunn membagikan foto pertama David Corenswet dari reboot Superman di Instagram pada 6 Mei 2024

Baca Selengkapnya

The Atypical Family, Mengenali Para Pemeran Drakor Ini

6 hari lalu

The Atypical Family, Mengenali Para Pemeran Drakor Ini

Drakor The Atypical Family telah menayangkan dua episode pertamanya pada 4 Mei dan 5 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Bernard Hill Meninggal, Ini 5 Film yang Dibintanginya termasuk Titanic dan The Lord of the Rings

6 hari lalu

Bernard Hill Meninggal, Ini 5 Film yang Dibintanginya termasuk Titanic dan The Lord of the Rings

Aktor Inggris Bernard Hill meninggal pada 5 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

10 hari lalu

Vina: Sebelum 7 Hari, Sinopsis dan Para Pemerannya

Film horor Vina: Sebelum 7 Hari disutradarai oleh Anggy Umbara akan rilis pada 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Menjelang Ajal Tayang, Ini Deretan Film Horor Karya Hadrah Daeng Ratu

12 hari lalu

Menjelang Ajal Tayang, Ini Deretan Film Horor Karya Hadrah Daeng Ratu

Hadrah Daeng Ratu sutradara yang dikenal lewat sejumlah karya film horornya. Film terbarunya Menjelang Ajal

Baca Selengkapnya

Park Sung Hoon, Penonton Queen of Tears Kesal hingga Permohonan Maaf

13 hari lalu

Park Sung Hoon, Penonton Queen of Tears Kesal hingga Permohonan Maaf

Aktor Korea Selatan, Park Sung Hoon membuat para penonton Queen of Tears terbawa suasana kesal

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

15 hari lalu

Rio Reifan Kembali Ditangkap atas Kasus Narkoba, Polisi Sita Sabu, Ekstasi hingga Obat Keras

Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor Rio Reifan dalam kasus penyalagunaan narkotika di kediamannya di Jakarta Barat pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya