Pameran Fotografi Memori Matahati di Bandung Hadirkan Keintiman Ibu dan Anak
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Istiqomatul Hayati
Kamis, 14 Maret 2024 13:47 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Karya Teman Mimilu menggelar sebuah pameran fotografi yang intim bersama Arum Dayu dan Meicy Sitorus di Jalan Bukit Dago Utara nomor 28 Bandung. Berlangsung sejak 8-31 Maret 2024, pameran berjudul Memori Matahati itu sekaligus untuk memperingati Hari Perempuan Internasional 8 Maret.
“Memori Matahati adalah ruang proyeksi untuk mengajak seseorang menyingkapkan selubung yang selama ini menjadi rahasia di dalam dirinya,” kata Theoresia Rumthe, teman dua perempuan itu dalam tulisan pengantar pameran, Rabu 13 Maret 2024.
Pameran Fotografi Dua Perempuan
Arum Dayu menyajikan rekamanan jejak visual perjalanannya menjadi ibu bagi anak pertamanya yang bernama Kiwari Baranusa Abel. Adapun Meicy menampilkan pengalamannya sebagai anak dari ibunya, Laily M.Toha. Sebelumnya Arum dan Meicy pada 2013 berduet mendirikan kelompok musik Tetangga Pak Gesang.
Pada karya seri Blessing Belly berjumlah sepuluh foto, tampak pose seseorang yang sama. Pada bagian perutnya yang hamil dibiarkan terbuka. Sementara bagian tubuh lainnya dari kepala sampai ujung kaki bersembunyi di balik kain panjang yang motif, warna, dan corak latarnya beragam. Pola sajian serupa ditampilkan pada seri karya lain yang berjudul Kiwari. Pada bingkai terlihat sesosok bayi yang tubuhnya dibungkus kain terkecuali pada bagian muka dan kepalanya.
Arum menggunakan selubung berupa kerudung panjang sebagai penutup identitas sekaligus mengupas kesadaran bagi identitas baru. Sedangkan Meicy menggunakan koleksi benda-benda milik ibunya yang menjadi bagian dari ingatan atau memori masa kecil. Di sisi lain ia juga memotret dengan kesadaran untuk bertahan hidup untuk selalu terhubung dengan ibunya. Judul karyanya antara lain seperti 'Lemon Cui', 'Under the Sea', 'Scent of Pink', 'Arisan', dan 'China'.
Profil Arum Dayu dan Meicy Sitorus
Arum dan Meicy sama-sama menggunakan fotografi sebagai media untuk berkarya, namun dengan latar yang berbeda. Arum Dayu, kelahiran Solo, Jawa Tengah, memulai kariernya sebagai jurnalis foto di surat kabar nasional. Setelah lulus Sarjana Program Studi Komunikasi dari Universitas Sebelas Maret pada 2007, studinya berlanjut dengan meraih gelar Diploma Foto Jurnalistik dari Universitas Ateneo de Manila pada 2012. Gelar Master of Visual Art diperolehnya dari Institut Teknologi Bandung pada 2020.
Kini dia menjalani kesehariannya sebagai Ibu dan seniman sambil aktif berkegiatan sebagai inisiator kelas foto Kami Punya Cerita di Tobucil & Klabs, pengelola Omnispace, dan aktif menampilkan bakat musiknya bersama band Tetangga Pak Gesang dan Syarikat Idola Remaja. Sedangkan Meicy Sitorus merupakan seniman dan desainer grafis yang berdomisili di Bandung. Karyanya sering menampilkan cerita tentang permasalahan individu yang sebagian besar berkaitan dengan ingatan, waktu, tempat, dan sejarah.
Pilihan Editor: Bandung Photography Triennale Pamerkan Foto Seni tentang Relasi Manusia dan Lingkungan