Shah Rukh Khan Ajari Cara Pilih Pemimpin Saat Pemilu di Film Jawan, Perhatikan Kata-katanya

Reporter

Selasa, 13 Februari 2024 08:40 WIB

Adegan film Jawan.

TEMPO.CO, Jakarta - Film Bollywood populer yang dibintangi Shah Rukh Khan ini mengangkat tentang isu sosial, seperti kehidupan nyata, pendidikan, kemiskinan, persekongkolan jahat, hingga percintaan.

Film Jawan bergenre action dan thriller ini telah tayang pada 7 September 2023 silam. Film yang disutradarai Atlee ini menjadi penghasil domestik Hindi tertinggi sepanjang masa dengan meraup 1103,6 crore (Rp205 triliun) pada hari ke-31, seperti dikutip indianaexpress.

Film yang naskahnya ditulis oleh Sumit Arora, Atlee, dan Ramanagirivasan ini mengandung pesan moral yang diungkapkan langsung oleh Shah Rukh Khan. Berdasarkan timesofindia, seorang penggemar bertanya kepadanya melalui X terkait pesan dalam film Jawan.

Potongan dialog film Jawan yang mengingatkan masyarakat untuk berperan aktif memilih pemimpin saat pemilu. Begini kata-kata yang diucapkan Shah Rukh Khan.

Aku membicarakan kebiasaanmu. Kamu sering menanyakan semuanya. Saat beli bahan makanan, kamu mempertanyakan semua yang dibeli. ‘Apa tepung ini asli? Apa sabun ini bagus?.’ Namun, saat beli pulpen murah, kamu tidak mempermasalahkannya. Kamu sering mempertanyakan semua hal, kecuali satu, saat kau memilih pemerintahanmu.

Advertising
Advertising

Kamu sering tanyakan obat nyamuk bakar yang bisa bertahan 5 jam. Apa itu asapnya terlalu banyak atau baunya tidak enak? Apa itu bisa membunuh nyamuk? Tapi saat kamu nyoblos dalam Pemilu, kamu sama sekali tidak bertanya. Makanya, permintaanku adalah agar kau mempertanyakan pilihanmu. Jangan memilih karena takut, suaramu dibeli, atau atas dasar kasta, agama, atau komunitas.

Ajukan pertanyaan kepada orang yang meminta suaramu. Tanyakan apa program mereka untuk kita dalam 5 tahun ke depan. Bagaimana soal pendidikan anakku? Apa mereka akan membantuku mendapatkan pekerjaan? Jika aku sakit, apa yang terjadi pada keluargaku? Bagaimana mereka akan memajukan negara kita dalam 5 tahun? Tanyakan, sebelum kamu memilih.

Jari yang kamu gunakan untuk menyoblos, tunjukkan ke mereka dan tanyakan. Jika kamu lakukan itu, sistem kesehatan kita akan membaik, untuk membantu para petani miskin, kamu tidak butuh Vikram Rathore atau Azad. Sebab, suaramu sangat berarti. Di ujung jarimu punya kekuatan. Tahu siapa yang akan memperoleh kebebasan, jika kamu memenuhi tuntutanku? Kamu. Kalian semua. Bebas dari kemiskinan, ketidakadilan, dan korupsi. Percayalah pada jarimu. Manfaatkan itu, semuanya.

Dialog film Jawan juga menyuruh warga memanfaatkan kekuatan jari untuk membebaskan negara dari kemiskinan, ketidakadilan, dan korupsi. Kondisi ini juga sangat dekat masyarakat Indonesia saat ini. Dialog film Jawan tersebut bisa menjadi pengingat para pemilih di Pemilu 2024.

RACHEL FARAHDIBA R

Pilihan Editor: Shah Rukh Khan Ajarkan Pilih Pemimpin Saat Pemilu Ini Potongan Dialog Bernas Film Jawan

Berita terkait

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

4 jam lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

13 jam lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

18 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

18 jam lalu

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

18 jam lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Kasus Gazalba Saleh Bekas Hakim MA, Korupsi hingga Penggunaan Identitas Palsu

19 jam lalu

Kasus Gazalba Saleh Bekas Hakim MA, Korupsi hingga Penggunaan Identitas Palsu

Terdakwa Hakim MA, Gazalba Saleh, telah mengikuti sidang perdana pembacaan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

1 hari lalu

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

1 hari lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

1 hari lalu

KPK Akui Awal OTT Kasus Korupsi di BPPD Sidoarjo Tak Berjalan Mulus

KPK mengakui OTT kasus pemotongan dan penerimaan uang kepada pegawai negeri Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, awalnya tak sempurna.

Baca Selengkapnya

Gus Muhdlor Ditahan KPK karena Dugaan Korupsi, Subandi jadi Plt Bupati Sidoarjo

1 hari lalu

Gus Muhdlor Ditahan KPK karena Dugaan Korupsi, Subandi jadi Plt Bupati Sidoarjo

KPK menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka dugaan korupsi di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD)

Baca Selengkapnya