4 Komentar Butet Kartaredjasa usai Dipolisikan: Putus Asa ke Jokowi hingga Singgung Kejatuhan Soeharto

Rabu, 31 Januari 2024 06:05 WIB

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seniman monolog asal Yogyakarta, Butet Kartaredjasa, dipolisikan oleh sejumlah relawan Presiden Joko Widodo atau Jokowi buntut pantunnya di kampanye capres - cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo- Mahfud MD bertajuk Hajatan Rakyat di Kulon Progo pada Ahad, 28 Januari 2024.

Kelompok relawan yang terdiri Pro Jokowi (Projo) DIY, Sedulur Jokowi, dan Jokowi Arus Bawah, menilai Butet sudah menghina Presiden Jokowi. Mereka menyoroti kalimat pengantar Butet sebelum pantun ketika melempar pertanyaan ke publik soal gerak-gerik Ganjar yang seolah selalu diikuti.

“Padahal sik tukang ngintil kui opo jenenge (Padahal yang tukang mengikuti itu apa namanya)? Wedus (kambing)" kata Butet. "Wedus kui isane kudune mung ditongseng, wedus, kok, mendukung paslon (kambing itu bisanya ditongseng, kambing kon mendukung pasangan calon)”.

Butet pun enteng menyikapi hal ini. Ia menuturkan kritik sangat berbeda dengan penghinaan. "Kita harus bisa membedakan mana ujaran kebencian, mana penghinaan, dan mana kritik," kata dia, Selasa, 30 Januari 2024.

Ia mengklaim setiap karya seninya selalu mengandung muatan kritik. "Tapi cara saya menyajikan kritik itu dalam kultur Jawa disebut Guyon Parikeno, ada unsur bercanda," tuturnya.

Advertising
Advertising

Berikut sejumlah pernyataan Butet soal ia dipolisikan relawan Jokowi:

Peringatkan Jokowi, Singgung Kejatuhan Presiden Soeharto

Butet mengingatkan Presiden Jokowi agar tak jumawa ketika masih berkuasa. Ia menyinggung bagaimana dulu Orde Baru di bawah kepimpinan Presiden Soeharto selama 32 tahun akhirnya tumbang secara tragis akibat gelombang protes rakyat yang terus membesar.

"Pak Harto (Soeharto) yang berpengalaman 7 kali jadi presiden pun tumbang, jadi kalau Pak Jokowi tetap bandel (dengan manuvernya dalam Pemilu Presiden 2024), nanti sejarah akan membuktikan," ujar Butet.

Butet Kartaredjasa Akui Putus Asa Ingatkan Jokowi

Butet mengamini tudingan relawan Jokowi yang menyebutnya sedang putus asa sehingga menggunakan kata-kata yang dianggap kasar dalam pantunnya. Namun, putus asa yang Butet maksud adalah putus asa dalam mengingatkan Jokowi.

"Iya, saya memang putus asa (mengingatkan Jokowi) sekarang ini, sudah tidak ada harapan dan ini bahaya," kata Butet ditemui di kediamannya di Bantul, Yogyakarta Selasa, 30 Januari 2024.

Butet menuturkan proses demokrasi di Tanah Air setelah reformasi yang berjalan membaik tiba-tiba kembali hancur menjelang Pemilu Presiden 2024. Ini ditandai dengan skandal Mahkamah Konstitusi (MK) saat dipimpin adik ipar Jokowi, Anwar Usman hingga meloloskan anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres Prabowo Subianto.

"(Skandal MK) diungkap Majelis Kehormatan, mengakui dan Ketua MK (Anwar Usman) diturunkan, jelas orang yang punya akal sehat melihat itu sebagai kebusukan," kata dia. "(Manuver Jokowi) levelnya sudah melukai demokrasi, saya sebagai bagian dari angkatan 1998 yang berjuang bersama yang lain untuk membangun praktek demokrasi sehat di Indonesia kecewa," kata dia.

Butet Santai Sikapi Pelaporan, Anggap Projo Pansos

Butet tak masalah dengan pelaporan atas dirinya itu. "Oh tidak apa apa kalau melaporkan saya, karena Projo-nya sedang pansos atau panjat sosial dari pantun saya," kata Butet di rumahnya.

"Boleh-boleh saja, semua warga bangsa ini boleh melakukan apapun karena itu memang dijamin undang-undang," kata Butet.

Butet menuturkan belum mengetahui pasal apa yang dipakai relawan Projo untuk menjeratnya.

Merespons kemungkinan pelaporan atas dirinya terus berlanjut, Butet pun siap dengan skenario terburuk. "Itu sudah menjadi risiko (jika kritis dipolisikan)," ujar dia.

Menurut Butet, advokat senior yang juga Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis telah menyatakan siap mendampinginya jika ia diproses hukum atas aksi panggungnya.

Butet Kartaredjasa Bantah sebut Jokowi Seperti Kambing

Ditanya yang dilaporkan soal penghinaan yang memakai kata-kata binatang, Butet memberi penjelasan. "Kata binatang yang mana? Yang wedhus (kambing)?"

Saat itu Butet mengatakan bahwa capres Ganjar Pranowo kemanapun selalu diikuti. Namun tak menyebut nama siapa yang dimaksud mengikuti.

"Lah kalau nginthil (mengekor) itu siapa? Kan saya cuma bertanya pada khalayak (kampanye) saat itu, terus mereka menjawab wedhus," ujar dia.

"Kan yang tukang ngintil itu wedhus, tafsir saja, apa saya sebut nama Jokowi? Saya bilang nginthil kok," ujar dia.

Pilihan Editor: Lirik Lagu Slank 'Salam M3tal' untuk Dukungan ke Ganjar-Mahfud

Berita terkait

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

14 menit lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

22 menit lalu

Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Penugasan untuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro dari Jokowi berlaku per hari ini.

Baca Selengkapnya

Sekretariat Presiden Kucurkan Bantuan untuk Korban Luka Saat Kunjungan Jokowi di Kabupaten Muna

1 jam lalu

Sekretariat Presiden Kucurkan Bantuan untuk Korban Luka Saat Kunjungan Jokowi di Kabupaten Muna

Seorang warga Kabupaten Muna terluka kejatuhan dahan pohon saat helikopter superpuma yang ditumpangi Presiden Jokowi mendarat di alun-alun.

Baca Selengkapnya

198 PSN Rp1.614 Triliun Selesai Dibangun pada 2016-2024, Jokowi Akan Evaluasi yang Lelet

1 jam lalu

198 PSN Rp1.614 Triliun Selesai Dibangun pada 2016-2024, Jokowi Akan Evaluasi yang Lelet

Sebanyak 198 PSN telah rampung dibangun selama periode 2016 hingga 2024, dengan nilai proyek Rp1.614 triliun, sementara yang lelet akan dievaluasi.

Baca Selengkapnya

Bunyi Sumpah 7 Anggota LPSK di Hadapan Jokowi Hari Ini

1 jam lalu

Bunyi Sumpah 7 Anggota LPSK di Hadapan Jokowi Hari Ini

Sebanyak 7 anggota LPSK mengucapkan sumpah di hadapan Presiden Jokowi. Apa bunyi sumpahnya?

Baca Selengkapnya

Grace Natalie Diberi Tugas di Pemerintahan oleh Presiden Jokowi

2 jam lalu

Grace Natalie Diberi Tugas di Pemerintahan oleh Presiden Jokowi

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengaku dapat amanah untuk mengemban tugas baru di pemerintahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

3 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pendiri PSI Grace Natalie Dapat Jabatan di Pemerintahan dari Jokowi, Ini Profilnya

3 jam lalu

Pendiri PSI Grace Natalie Dapat Jabatan di Pemerintahan dari Jokowi, Ini Profilnya

Presiden Jokowi memanggil Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Grace Natalie di Istana Kepresidenan Jakarta

Baca Selengkapnya

Profil Suharto, Wakil Ketua Mahkamah Agung Non-Yudisial yang Dilantik Jokowi

4 jam lalu

Profil Suharto, Wakil Ketua Mahkamah Agung Non-Yudisial yang Dilantik Jokowi

Presiden Jokowi melantik Suharto sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung atau MA Non- Yudisial yang baru. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Tujuh Anggota LPSK Dilantik Jokowi, Imbau Masyarakat tak Ragu Minta Perlindungan

4 jam lalu

Tujuh Anggota LPSK Dilantik Jokowi, Imbau Masyarakat tak Ragu Minta Perlindungan

Presiden Jokowi mengambil sumpah jabatan dan melantik 7 Anggota Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK periode 2024-2029.

Baca Selengkapnya