Dipolisikan Akibat Frasa Binatang dalam Pantun Sindir Jokowi, Butet Kartaredjasa: Ekspresi Personal

Selasa, 30 Januari 2024 20:06 WIB

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seniman monolog asal Yogyakarta, Butet Kartaredjasa dipolisikan sejumlah relawan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Polda DIY Selasa 30 Januari 2024. Butet dilaporkan atas pantun yang dibuat dan dibacakannya saat menghadiri kampanye capres - cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo- Mahfud MD bertajuk Hajatan Rakyat di Kulon Progo pada Ahad, 28 Januari 2024.

Yang diperkarakan para relawan, dalam aksi panggungnya, Butet menggunakan frasa-frasa binatang yang diduga sebagai umpatan yang ditujukan pada Jokowi. Mereka lantas melaporkan Butet ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan.

Butet Kartaredjasa Pertanyakan Kalimat Mana yang Mengumpat

"Kata binatang yang mana? Wedhus (kambing) ? Kalau ngintil (mengekor) itu apa? Kan saya cuma bertanya pada khalayak. Yang ngintil siapa? (Dijawab massa) 'Wedhus', berarti kan yang tukang ngintil itu wedhus," kata dia. "Itu tafsir saja, apa saya sebut nama Jokowi? Saya bilang ngintil kok," ujarnya menambahkan.

Saat ditanya soal frasa Suog (merujuk umpatan asu atau anjing) yang kerap diucapkan Butet dalam berbagai kesempatan, menurutnya juga hal biasa dalam relasinya kesehariannya. "Kowe ngerti dewe (anda tahu sendiri), bagi saya, saya menyatakan asuog itu bukan makian, itu suatu ekspresi personal saya atas berbagai hal," kata dia.

"Misalnya saya mengagumi kepintaran orang, saya bilang 'Wedyan, koe pintere asu tenan og (Gila, kamu pintarnya kebangetan)'," kata Butet, "Kalau untuk orang cantik saya sebut 'wasyu' itu artiya cantik banget, jadi frasa 'suog' itu dalam konteks saya bagaimana kata itu diekspresikan."

Advertising
Advertising

Ia kemudian meminta membedakan kalimatnya berikut ini. "Kalau saya bilangnya 'Asu!' Itu mengumpat, itu baru memaki, tapi kan saya tidak pernah, wong kalian saja sama saya juga begitu, apa kalian akan melaporkan ke Polda?" ujar dia.

Frasa Binatang yang Dipersoalkan

Adapun penggalan frasa binatang dalam pantun Butet saat
Kampanye Hajatan Rakyat di Kulon Progo terdapat dalam kalimat pengantar di dalam dan di luar pantun. Sebelum membacakan pantunnya, Butet menyoroti bagaimana gerak capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo seolah terus diikuti. Ia tak menyebut nama siapa yang mengikuti Ganjar.

"Setiap Mas Ganjar datang, selalu ada yang nginthili (mengikuti).
Padahal sik tukang ngintil kui opo jenenge (Padahal yang tukang mengikuti itu apa namanya)? Wedus (kambing)" kata Butet. "Wedus kui isane kudune mung ditongseng, wedus kok mendukung paslon (kambing itu bisanya ditongseng, kambing kon mendukung pasangan calon)," imbuh Butet.

Sedangkan frasa binatang di dalam pantun, saat Butet menyoroti aksi pembagian bantuan sosial yang dilakukan Jokowi jelang pilpres. "Padahal sembakonya itu milik kita, duit pajak rakyat, membangun negara, Suog," kata dia.

Pilihan Editor: Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

24 menit lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

1 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

3 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

3 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

5 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

9 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

9 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

10 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

11 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya