Butet Kartaredjasa Dilaporkan karena Pantun Sindir Jokowi, Begini Bunyinya

Selasa, 30 Januari 2024 18:13 WIB

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Seniman monolog asal Yogyakarta, Butet Kartaredjasa dipolisikan oleh sejumlah relawan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Polda DIY Selasa, 30 Januari 2024. Butet dilaporkan atas pantun yang dibuat dan dibacakannya saat menghadiri kampanye capres - cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud MD bertajuk Hajatan Rakyat di Kulon Progo pada Ahad, 28 Januari 2024.

Butet menanggapi santai soal pelaporan itu. "Semua yang tertulis dalam pantun itu sudah saya siapkan. Narasi sebelum membaca itu adalah spontan. Kan mengantarkan pembacaan pantun dan itu pantun, bukan puisi ya," kata Butet ditemui di rumahnya di Yogyakarta Selasa, 30 Januari 2024.

Soal isi pantun yang mengkritisi Jokowi, Butet tak membantahnya. "Anda tahu semua ini, saya Jokower (pendukung Jokowi) sejak 2014 kan? Pendukung, pembela, membantu Pak Jokowi, tapi ujungnya jutaan orang kena prank, ditipu," kata Butet.

Ia merasa Jokowi tidak mengindahkan sarannya sebagai orang yang menyayangi ayah dari calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka itu. "Ini orang yang mencintai menyayangi Jokowi dan mengingatkan Jokowi, diingatkan secara sopan secara halus tidak mau dengerin," kata dia.

"Diingatkan halus tidak bisa ya agak kasar sedikit (pantunnya), justru karena saya orang tua yang menyayangi Jokowi maka saya mengkritik, mengingatkan," ujar dia. "Saya bukan sejenis penjilat, jadi ketika yang semula lurus lalu bengkok maka wajib orang yang mencintai beliau mengingatkan," kata Butet.

Advertising
Advertising

Butet menuturkan, manuver Jokowi pada Pemilu 2024 ini sangat berbahaya untuk kehidupan brrbangsa dan bernegara. "Karena Pak Jokowi itu mengkhianati konsistusi, kita lihat jelas terang benderang dari proses di Mahkamah Konstitusi itu, betul-betul hanya untuk anaknya (Gibran Rakabuming) dan itu akal-akalan semua, hari ini terbongkar semua," kata dia.

Pelapor Butet Kartaredjasa ke Polisi

Hari ini, Butet dipolisikan oleh sejumlah relawan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Polda DIY. Pelapor Butet itu antara lain relawan Pro Jokowi (Projo) DIY, Sedulur Jokowi, dan Jokowi Arus Bawah.

"Dari video-video yang beredar Mas Butet terbukti melakukan upaya penghinaan terhadap Bapak Jokowi," kata Ketua Projo DIY Aris Widiyartanto kepada wartawan di Polda DIY.

Butet pun dilaporkan atas dugaan ujaran kebencian yang dilakukan saat kampanye Ganjar-Mahfud itu. "Sebetulnya (aksi Butet) itu tidak elok dilakukan oleh seorang budayawan ya, seharusnya beliau memberikan contoh budaya yang baik kepada generasi muda," katanya.

"Maka hari ini kami mencoba untuk mengupayakan pelaporan terhadap beliau karena kita melihat beliau sepertinya juga putus asa, sehingga tindakan yang dilakukan juga ngawur dan membabi buta," kata dia.

Adapun bagian yang dianggap menghina Jokowi adalah saat disamakan dengan binatang. "Dalam (aksi pantun Butet) mengatakan Pak Jokowi seperti binatang," katanya.

Butet Sebut para Banteng Terluka karena Jokowi?

Saat menghadiri kampanye akbar Ganjar di Kulon Progo, Butet membacakan pantun yang dibuatnya khusus untuk mengkritisi situasi politik nasional. Terutama soal manuver yang dilakukan Presiden Jokowi. "Ini banteng-banteng yang dilukai, siapa yang melukai? Jokowi ?" kata Butet kepada ribuan massa yang hadir.

Butet pun menyinggung bagaimana gerak capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo seolah terus diikuti. Ia tak menyebut nama siapa yang mengikuti Ganjar. "Setiap Mas Ganjar datang, selalu ada yang nginthili (mengikuti). Hari ini Mas Ganjar akan datang menemui kita, kemarin sudah ada yang nginthili,"

"Padahal sik tukang ngintil kui opo jenenge (Padahal yang tukang mengikuti itu apa namanya)? Wedus (kambing)" kata Butet. "Wedus kui isane kudune mung ditongseng, wedus kok mendukung paslon (kambing itu bisanya ditongseng, kambing kon mendukung pasangan calon)," kata Butet menambahkan.

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.

Pantun Butet yang Berujung Pelaporan dari Relawan Jokowi

Butet pun lantas membacakan pantun bertajuk Hajatan Rakyat.

Bunyi pantun itu seperti ini :

Ada kucing gondol iwak empal
Aku marah tak lempar sandal
Jokowi maunya revolusi mental
Tapi gagal terjungkal jungkal

Kucingnya kabur kakinya pincang
Ingin terbang tak bisa melayang
Ngakali survei supaya menang
Jelas jika menang karena main curang

Satu satu, aku sayang ibu
Dua dua, aku sayang ayah
Jutaan Jokower merasa ditipu
Penampilannya lugu jebul licik ngakali mahkamah

Wong edan gondal gandul tanpa cawat
Bagi mereka tuanku adalah konglomerat

Gatotkaca tulangnya besi
Ototnya kawat
Bagi ganjar Mahfud tuanku adalah rakyat.

Di sini nang Kulon Progo makanan tradisional geblek namanya
Kalau di Bantul namanya geplak
Seharusnya kita hormati yang mimpin negara
Tapi maaf kita muak karena dia memihak

Di sini keselamatan negara dijaga Megawati
Di sana sembako wira wiri dibagi Jokowi

Padahal sembakonya itu milik kita, duit pajak rakyat, membangun negara, suog.

Di sini keselamatan negara dijaga Megawati
Di sana sembako wira wiri dibagi Jokowi

Di sini kita konsisten berdemokrasi
Di sana mereka rame-rame mengkhianati konstitusi

Kulon Progo bangga punya bandara melengkapi Jogja yang istimewa
Kita semua berkumpul di sini diikat tali jiwa bersama Ganjar-Mahfud gelorakan revolusi cinta

Pilihan Editor: Butet Kartaredjasa Respons soal Dipolisikan Buntut Pantun Sindir Jokowi di Kampanye Ganjar

Berita terkait

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

3 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

4 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

4 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

9 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

9 jam lalu

Jokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya

Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

10 jam lalu

Bos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri

Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

10 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

18 jam lalu

Bahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi

Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

19 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya