Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa diputar di JAFF, Hanung Bramantyo Siap Konsekuensi

Minggu, 3 Desember 2023 15:08 WIB

Poster film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Foto: Instagram Hanung Bramantyo.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Film terbaru sutradara Hanung Bramantyo berjudul Tuhan, Izinkan Aku Berdosa diputar di ajang Jogja Netpac Asia Film Festival (JAFF) di Empire XXI Yogyakarta, Jumat, 1 Desember 2023. Film yang diangkat dari novel Muhidin Dahlan berjudul Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur itu menyorot soal relasi kuasa antara perempuan dan laki-laki yang masih timpang.

Lewat kisah perjalanan Kiran (Aghniny Haque) yang aktif dalam pengajian namun harus menanggung berbagai hal pahit karena ia melawan kehendak seorang kiai di pesantren yang ingin menikahinya. "Film ini berusaha mengaktualisasi hal-hal tabu dalam masyarakat kita, terutama kasus kasus pelecehan yang melibatkan tokoh agama salah satunya pondok pesantren," ujar Hanung Bramantyo Jumat petang lalu.

Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Soroti Kasus Pelecehan di Pesantren

Hanung dalam film yang diproduksi MVP Pictures dan dipoduseri Raam Punjabi ini menyoroti fenomena kasus pelecehan seksual di pondok pesantren yang belakangan terungkap. Ia memotret bagaimana mereka yang diberi julukan kiai atau ustad melakukan pencabulan pada santri perempuan di pondok pesantrennya.

Menurut Hanung, lewat film ini ia ingin menceritakan tentang pondok pesantren yang selama ini dianggap sebagai tempat suci dan dihormati tapi ternyata pelecehan itu tetap bisa terjadi. "Saya bertemu aktivis yang mendampingi para korban, untuk coba merasakan bersama, apa yang dibayangkan korban," kata Hanung. "Korban (pelecehan) ini berpikir, 'Saya mau ibadah di sini (pondok pesantren) tapi kamu melakukan hal tidak baik dan kamu kiai."

Saat menggarap film ini, Hanung menyadari potensi terjadi pro kontra dalam masyarakat besar terjadi karena ini menyangkut isu sensitif. Ia mengaku siap jika akan terjadi pro dan kontra terhadap film ini. Namun, Hanung juga menyadari ada suara yang harus disuarakan terutama mengenai kekerasan pada kaum perempuan.

Advertising
Advertising

"Saya tidak tahu film ini nanti mau dibawa ke mana, apakah bisa diputar di bioskop atau di Youtube saja," kata dia. "Yang jelas film ini wujud kemarahan seseorang pada Tuhan tapi tak bisa dituangkan, ini untuk mengakomodasi hal itu," kata Hanung

Sutradara Hanung Bramantyo di sela pemutaran film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa di JAFF (1/12). Dok.istimewa.

Penulis Novel Nilai Hanung Bramantyo Berani

Penulis novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur, Muhidin Dahlan yang turut hadir dalam pemutaran film Tuhan Izinkan Aku Berdosa itu mengaku sempat kaget saat Hanung Bramantyo izin mengadaptasi novelnya sebagai film. "Setelah buku itu terbit pada 2003, saya sendiri sembunyi selama 10 tahun karena adanya pro kontra, makanya saat Hanung mau adaptasi saya cuma berpikir 'orang ini berani benar'," kata dia.

Film ini secara umum coba mengangkat suara perempuan dalam dominasi pria. Perempuan dipandang harus diam ketika berhadapan dengan laki-laki. Apalagi jika laki-laki itu memiliki pengaruh kuat dalam masyarakat.

Hanung sendiri sudah membaca novel itu pada 2003 silam. Lalu saat pandemi Covid-19.melanda kurun 2020-2022 silam ia kembali mengingat buku itu dan mulai mencoba mengadaptasinya menjadi film. Hanung mengaku baru mengedit film tersebut setelah pulang berhaji pada tahun ini. Sehingga ia merasakan betul bagaimana gambaran ketika manusia sedang melakukan protes pada Tuhan.

Kebingungan Aghniny Haque

Sementara Aghniny Haque yang menjadi pemeran utama film itu mengaku begitu antusias sekaligus bingung saat tahu karakter Kirani yang harus ia mainkan. "Aku senang tapi juga bingung, secara aku belum pernah jadi santriwati. Aku belum pernah dalam proses protes kepada Tuhan, jadi saat syuting masih galau luar biasa, 'Ini beneran sosok Kiran atau bukan ya,' jadi tanya terus ke Mas Hanung," kata dia.

Penulis novel, Djenar Maesa Ayu, yang menjadi sosok Ami, tokoh pelacur pemberi tumpangan pada Kiran dalam film itu menilai film ini menjadi satu contoh dari betapa banyaknya pelecehan seksual pada perempuan dan semua korbannya hanya bisa diam. "Jadi ketika ada yang mau bersikap, itu satu di antara yang mewakili banyak suara yang tak bisa bicara. Film ini mengangkat bagaimana tindak kekerasan harus jadi isu bersama yang harus ditangani," kata Djenar.

Pilihan Editor: Women from Rote Island Jadi Film Terbaik Tahun Ini, Jeremias Nyangoen Sutradara Terbaik

Berita terkait

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

1 hari lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

7 hari lalu

Tujuan Hanung Bramantyo Potong Adegan dan Ganti Judul Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa

Sutradara Hanung Bramantyo menyebut film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa awalnya hadir delam dua versi, 21+ dan 17+.

Baca Selengkapnya

Angkat Isu Pelecehan, Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Segera Tayang di Bioskop

15 hari lalu

Angkat Isu Pelecehan, Film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa Segera Tayang di Bioskop

Hanung Bramantyo sebelumnya bimbang hendak ditayangkan di mana film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa lantaran mengangkat isu sensitif.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

16 hari lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Apa yang Masuk Kategori Pelecahan Seksual?

Ketua KPU Hasyim Asy'ari telah dilaporkan ke DKPP atas dugaan asusila terhadap seorang perempuan anggota PPLN. Ini aturan pidana pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

17 hari lalu

Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

Kontroversi Ketua KPU Hasyim Asy'ari, dari pencalonan Gibran sebagai cawapres hingga skandal wanita emas. terakhir dugaan asusila terhadap PPLN

Baca Selengkapnya

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

19 hari lalu

Tanggapan Korban atas Vonis 15 Tahun Kiai Gadungan Pemerkosa Santri

Terdakwa melalui kuasa hukumnya telah memutuskan untuk mengajukan banding atas vonis hakim. Akui pemerkosaan terhadap tiga santri dan jamaah.

Baca Selengkapnya

Film Kereta, Saat Memahami Maaf Lewat Perbincangan Mudik, Bisa DItonton di Klik Film

24 hari lalu

Film Kereta, Saat Memahami Maaf Lewat Perbincangan Mudik, Bisa DItonton di Klik Film

Sesuai judulnya, film Kereta memang menyorot percakapan dua anak manusia di dalam gerbong kereta ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

48 hari lalu

Jung Joon Young Bebas Penjara 5 Tahun, Berikut Kilas Balik Kasus yang Menyeretnya

Penyanyi K-Pop Jung Joon Young yang dihukum 5 tahun penjara telah bebas. Apa kasus yang menjeratnya?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

52 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

53 hari lalu

Kiai dan Anaknya di Trenggalek Ditetapkan jadi Tersangka Pencabulan Santriwati

M, 72 tahun; dan anaknya, F, 37 tahun, dilaporkan empat orang ke Polres Trenggalek atas dugaan tindak pencabulan santriwati

Baca Selengkapnya