Laksmi Pamuntjak Dukung Indonesia Mundur dari Frankfurt Book Fair 2023

Selasa, 17 Oktober 2023 11:36 WIB

Frankfurt Book Fair (FBF). Ikapi

TEMPO.CO, Jakarta -- Penulis Indonesia pemenang penghargaan sastra Jerman LiBeraturpreis, Laksmi Pamuntjak, mendukung pengunduran diri delegasi Indonesia dari keikutsertaannya di Frankfurt Book Fair 2023. Pernyataan Laksmi Pamuntjak ini diungkapkan melakukan surat yang dikirimkan ke redaksi Tempo pada Senin malam, 16 Oktober 2023 untuk merespons sikap Frankfurt Book Fair atau FBF 2023 yang proIsrael.

“Berdasarkan info terbaru ini saya mendukung pengunduran diri delegasi Indonesia dari Frankfurt Book Fair tahun ini. Saya juga mendukung teman-teman penulis seluruh dunia yang telah menandatangani surat terbuka yang mengecam keputusan FBF,” tulis Laksmi dalam pernyataan resminya atas sikap FBF yang membela Israel.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan Indonesia tidak akan berpartisipasi dalam penyelenggaraan pameran perdagangan buku internasional terbesar di dunia itu lantaran menyatakan keberpihakannya ke Israel. Padahal sebelumnya, Indonesia sudah menyatakan akan mengirimkan delegasi untuk mengikuti Pameran Frankfurt Book Fair 2023 di Jerman pada 18-22 Oktober 2023.

Sikap Laksmi Pamuntjak Bermula dari Penundaan LiBeraturpreis

Sikap Laksmi Pamuntjak dipicu artikel New York Times berjudul "Award Ceremony for Palestinian Author at Frankfurt Book Fair is Canceled" yang tayang pada 13 Oktober 2023 dan beberapa media Jerman lainnya soal keputusan LitProm (organisasi pengelola LiBeraturpreis). Dalam artikel tersebut, LitProm mengatakan bahwa keputusan menunda penyelenggaraan upacara penghargaan dilakukan dengan persetujuan pemenang penghargaan, yaitu novelis Palestina, Adania Shibli atas karyanya berjudul Minor Detail.

Ada pula media Jerman yang mengutip pernyataan LitProm bahwa upacara penghargaan tetap diselenggarakan, namun masih menunggu setting dan format yang tepat, sesuai pameran buku. Dua pernyataan dari organisasi penyelenggara pameran perdagangan buku internasional terbesar di dunia ini semakin membuat Laksmi curiga dan menelisik fakta di balik penghargaan tersebut menyangkut penulis Palestina.

Advertising
Advertising

“Tapi, hari ini, saya membaca dalam artikel The Guardian bertajuk “Palestinian Voices ‘Shut Down’ at Frankfurt Book Fair, says Author” 15 Oktober 2023, agen sastra Adania Shibli mengatakan pada The Guardian bahwa keputusan penundaan upacara itu tidak dilakukan dengan persetujuan sang pemenang,” tulis Laksmi Pamuntjak.

Dukung Novelis Palestina Adania Shibli

Padahal menurut Laksmi, bila upacara tersebut diselenggarakan bisa menjadi ajang bagi sang novelis (Adania Shibli) untuk merenungkan peran sastra dalam masa yang kejam dan penuh penderitaan ini di balik perang yang tengah berlangsung. Laksmi melanjutkan, Adania Shibli tak pernah punya keinginan untuk tidak merayakan kemenangannya, sebagaimana yang dikatakan oleh LitProm dalam siaran persnya. Hal ini berkaitan dengan tujuan penghargaan ini yaitu untuk memberi apresiasi terhadap peran penulis dan sastra dalam masyarakat.

Penulis novel Amba itu mengaku dia tetap berkukuh pada pendiriannya bahwa loyalitas tertinggi sebuah pameran buku adalah pada kemanusiaan, dan ketakmampuan FBF untuk membela dan mempertahankan keputusan sastrawinya. "Meski keputusan ini disebabkan oleh luka sejarah yang dalam, dan bukan kapasitas kita untuk menimbang nilai dan keabsahannya," tulisnya.

Apalagi, kata Laksmi, keberpihakan FBF pada Israel agak aneh lantaran dalam kasus ini, kedua belah pihak sama-sama mengalami penderitaan hebat. Hal ini menunjukkan bahwa pameran buku ini tak lagi mewakili suara dunia, saat semua bangsa dan negara berhak dan layak mendapat panggung untuk menyuarakan kebenaran mereka masing-masing. "Sebagaimana FBF ingin menambah 'panggung untuk para penulis Israel' seharusnya mereka juga menambah panggung untuk para penulis Palestina, bukan malah membungkam mereka," tulisnya.

Novelis dwibahasa itu pun menyoroti keberpihakan FBF pada Israel. Padahal, Israel dan Palestina sama-sama mengalami penderitaan hebat. Hal ini menurutnya semakin menunjukkan bahwa pameran buku tak lagi mewakili suara dunia. Padahal pada saat yang sama, semua bangsa dan negara berhak dan layak mendapat panggung untuk menyuarakan kebenaran masing-masing.

Pilihan Editor: Indonesia Kembali Ramaikan Frankfurt Book Fair Tahun Ini

Berita terkait

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

6 jam lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

6 jam lalu

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

Sekutu paling kuat Israel, Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata ke negara Zionis, termasuk bom-bom berat penghancur bunker.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

8 jam lalu

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel

Baca Selengkapnya

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

8 jam lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

17 jam lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

17 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

19 jam lalu

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

1 hari lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

1 hari lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya