Mengenal Gunter Grass, Sastrawan Jerman yang Memenangi Nobel Sastra

Selasa, 17 Oktober 2023 03:00 WIB

Peraih Nobel, Gunter Grass saat di depan rumahnya di Behlendorf, Jerman, 30 September 1999. Penulis novel Anti-Nazi, dikabarkan telah tutup usia pada 13 April 2015 di klinik kesehatan di Lubeck, sebuah kota kecil di utara Jerman usai dirawat selama sepekan. (AP Photo)

TEMPO.CO, Jakarta - Gunter Wilhelm Grass atau Gunter Grass merupakan sastrawan yang berasal dari Kota Bebas Danzig. Pada 1999, dia dihormati dengan Hadiah Nobel Sastra lantaran karya-karya novelnya yang dinilai memberi pengaruh besar.

Tanggal 16 Oktober, pada tahun 1927, merupakan hari kelahiran Gunter Grass. Dia salah satu penulis paling berpengaruh dalam sastra Jerman dan internasional, dikenal karena karyanya yang beragam, kebijakan sosialnya yang kontroversial, dan penghargaan prestisius yang diterimanya, termasuk Hadiah Nobel Sastra pada 1999.

Profil Gunter Grass

Dikutip dari Britannica, Gunter Wilhelm Grass atau Gunter Grass merupakan sastrawan yang berasal dari Kota Bebas Danzig (sekarang Gdansk, Polandia). Keluarganya memiliki latar belakang etnis Jerman-Polandia, dan masa kecil Grass yang diwarnai oleh pengalaman Perang Dunia II dan tragedi pascaperang ini memengaruhi karyanya di kemudian hari.

Gunter Grass adalah penulis yang produktif, dengan karya-karya yang beragam termasuk novel, puisi, esai, drama, dan autobiografi. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah novel debutnya, "The Tin Drum" (Die Blechtrommel), yang diterbitkan pada 1959.

Novel ini menggambarkan narasi yang kuat dan imajinatif tentang Oskar Matzerath, seorang anak yang berhenti tumbuh pada usia tiga tahun dan memainkan alat musik lonceng untuk mengekspresikan protesnya terhadap dunia dewasa yang gila perang. Novel ini menjadi juru sastra generasi Jerman yang tumbuh di era Nazi.

Advertising
Advertising

Selain Die Blechtrommel, Gunter Grass juga menulis novel terkenal lainnya, yaitu Katz und Maus (1961) dan novel epik, Hundejahre (1963). Karena dinilai memberi pengaruh cukup besar, ketiga novel ini kemudian dikenal sebagai "trilogi Danzig".

Gunter Grass menulis novel lainnya, yang kebanyakan bertopik politik. Itu termasuk Ortlich Betaubt (1969 ), tentang protes terhadap Perang Vietnam. Die Rattin (1986), membahas visi tentang akhir umat manusia yang mengungkapkan ketakutan Grass terhadap bencana nuklir dan bencana lingkungan. Grass juga menulis Unkenrufe (1992), berkisah tentang hubungan tak nyaman antara Polandia dan Jerman .

Pada 1995 Grass menerbitkan Ein weites Feld, sebuah novel ambisius yang membahas reunifikasi Jerman pada 1990. Karya tersebut mendapat kritikan tajam dari para kritikus Jerman, yang mengecam penggambaran reunifikasi oleh Grass sebagai “misconstrued” dan “unreadable.” Dalam novel itu, Grass terang-terangan menyebut Jerman tak mempunyai kekuatan yang terorganisir secara politik untuk memperbarui diri.

Novel Mein Jahrhundert (1999), kumpulan 100 cerita terkait, tak terlalu bersifat politis dibandingkan banyak karya sebelumnya. Di dalamnya Grass menceritakan peristiwa abad ke-20 dengan menggunakan cerita setiap tahun, masing-masing dengan narator berbeda.

Kemenangan Nobel Sastra dan kematian Gunter Grass

Dikutip dari Nobelprize.org, pada 1999, Gunter Grass dihormati dengan Hadiah Nobel Sastra, yang diberikan kepadanya "untuk perpaduan gambaran sejarah yang puitis, autobiografi, dan pengamatan yang ditajam dalam novel-novelnya."

Grass dikenal karena karyanya yang berfokus pada tema-tema sejarah Jerman, identitas, dan akibat pascaperang, dan kemampuannya untuk menciptakan dunia fiksi yang kompleks dan simbolis.

Gunter Grass kemudian meninggal pada 13 April 2015 di kota kelahirannya, Gdansk, Polandia. Meskipun kontroversi mendampingi sebagian besar hidupnya, ia tetap dihormati sebagai salah satu penulis terbesar abad ke-20.

Karya-karya Grass tetap menjadi bagian integral dari kanon sastra dunia, dan warisan sastranya terus memengaruhi generasi penulis yang datang setelahnya.

Pilihan editor: Penulis Norwegia Jon Fosse Menang Nobel Sastra 2023

Berita terkait

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

1 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

1 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

2 hari lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

4 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

7 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

8 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

8 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

14 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

14 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya