TikTok Shop Dilarang Berjualan, Begini Reaksi Ruben Onsu, Melaney Richardo, hingga Richard Lee
Reporter
magang_merdeka
Editor
Marvela
Rabu, 27 September 2023 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah resmi mengumumkan TikTok Shop dilarang berjualan di Indonesia pada Senin, 25 September 2023. Hal ini diputuskan sebagai respons dari maraknya pedagang online di TikTok Shop yang dianggap telah memukul pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM.
Berdasarkan revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik, social commerce seperti TikTok hanya bisa digunakan untuk mempromosikan produk atau jasa, tetapi tidak boleh terlibat dalam transaksi langsung.
Keputusan ini mengundang tanda tanya dari sebagian artis Indonesia yang malah banyak terlibat sebagai afiliasi untuk memajukan UMKM Indonesia. Berikut beberapa artis yang telah memberikan tanggapan mengenai pelarangan TikTok Shop di antaranya.
1. Ruben Onsu
Ruben Onsu mengaku tidak mendapatkan dampak yang signifikan akibat putusan tersebut, tetapi ia mempermasalahkan keputusan pemerintah yang dinilai hanya menggoreng berita dan kurang menyelesaikan masalah. Ruben dan istrinya, Sarwendah merupakan salah satu artis yang sering berjualan dan membantu promosi minyak goreng milik UMKM melalui TikTok Shop.
“Ada satu pabrik yang saya prihatin di daerah, dia datang mencoba untuk menawarkan bla-bla-bla, terus intinya ya saya enggak mau akuisisi. ‘Kamu kelola aja produksi, selamatin banyak orang yang kerja di pabrik situ, saya beli aja rutin full'," kata Ruben dalam video yang diunggah Senin, 18 September 2023 itu di kanal YouTube Sambel Lalap.
Bahkan ketika berita tentang penutupan TikTok Shop ini naik, ia tidak merasa terganggu karena menurutnya itu tidak akan mempengaruhi kegiatannya yang diyakini tidak merugikan orang lain. “Malah saya memberikan sama affiliate-affiliate. Saya itu kan affiliate. Untuk semua yang pada punya produk, kita bantu pasarin. Jumlah persentasenya juga sedikit, kecil gitu, tapi saya mau begitu karena saya bisa bekerja dari rumah. Kerjaan dapat, (mengurus) anak-anak juga dapat," katanya.
Bagi Ruben, empati terhadap keberlangsungan karyawan atau pelaku UMKM sudah ia miliki sejak awal karena ia juga memiliki karyawan. Itulah mengapa ia sangat terbuka jika ada tawaran dari pabrik atau perusahaan kecil untuk bekerja sama.
Ia menilai bahwa aplikasi ini sebenarnya membuka banyak peluang, dan pemerintah seharusnya mengurus pemberdayaan pelaku-pelaku UMKM, bukan menyalahkan artis yang mempromosikan barang di TikTok.
“Ini orang-orang pada kelaparan ya bukan tugas artis, tugas pemerintah untuk mengurusi hal seperti itu. Akhirnya semua masyarakat jadi mengkritik negara sendiri. Ya, stop kalau teknologinya semakin canggih, jangan masuk Indonesia. ‘Kita pokoknya maunya SMS-an, enggak mau WhatsApp-an,’ gitu,” tutupnya dengan analogi.
2. Melaney Ricardo
Melaney Ricardo sebagai presenter aktif Indonesia mengaku melakukan siarang langsung TikTok beberapa kali untuk menjual produk skincare dan lipstik. Sama seperti artis sebelumnya, ia berperan sebagai pihak afiliasi dari perusahaan produk-produk tersebut.
Ia yakin bahwa seharusnya alur perdagangan masa kini harus memiliki pengaturan yang baik agar tiap artis bisa mencari bisnis yang aman, tetapi juga jangan sampai menutup rezeki pedagang biasa.
“Kita (artis) sudah punya nama, orang pasti berhenti sesaat saat melihat ada artis jualan. Jadi mungkin pengaturannya harus jelas, dan para artis pun pasti mau turut mengikut peraturan asal diatur secara jelas,” ucap Melaney saat hadir di program Rumpi pada Selasa, 19 September 2023.
Ketika banyak orang yang mengatakan bahwa sekarang jualan mereka tidak laku, Melaney tidak setuju. Hanya orang-orang yang bisa menyesuaikan dengan keadaan dan perubahan zaman yang bisa selamat, menurutnya. Namun, ia mengembalikan pilihan itu pada tiap pelaku UMKM karena beban untuk melakukan siaran langsung memang berat.
“Sebetulnya yang diuntungkan itu adalah produknya. Kita artis-artis jual produk orang. (Kami) itu dibayarnya juga kalau dibanding dengan endorse itu jauh harganya. Tapi balik lagi (itu) pilihan karena live TikTok itu bukan hal yang mudah loh. Kalau ada yang mau live TikTok tiap hari, itu bagus buat kamu," kata Melaney.
3. Richard Lee
Richard Lee merupakan dokter kecantikan sekaligus pemilik klinik kecantikan. Ia sering melakukan siarang langsung produk kecantikan di TikTok Shop dan beberapa waktu lalu sempat meraup Rp 41 miliar dalam siaran langsung selama 24 jam.
Ia juga berperan sebagai affiliate yang membantu promosi penjualan produk dari perusahaan lain. Menurut Richard Lee, TikTok Shop ditutup pun tidak akan menjamin pasar luring UMKM akan kembali ramai karena erekalah yang perlu untuk beradaptasi dengan arus perdagangan saat ini yang mayoritas berbasis internet.
“Mau tidak mau, suka tidak suka, bisnis ini sudah merambah ke negeri kita. Ketika break record 41 miliar, duitnya enggak ke gue, (tapi) ke perusahaan, baru dari berapa persen perjanjian itu baru nambah ke gue. Duitnya pun keluarnya satu minggu, dua minggu kemudian,” ucap Richard Lee dalam siniar bersama Kasisolusi pada 23 Agustus lalu.
Richard menjelaskan bahwa afiliasi adalah pihak yang hanya mempromosikan produk. Modal dan produksi barang tetap dilakukan oleh perusahaan awal, sedangkan pihak afiliasi hanya mendapat 10 hingga 30 persen dari total keuntungan.
Oleh karena itu, ia menyebut sebenarnya mereka sangat-sangat membantu perusahaan untuk mendapat pemasukan. Ia juga menyimpulkan wawncaranya bersama mentor bisnis Tom Mc Ifle di kanal YouTube pribadinya, bahwa “TikTok terpecah seperti ini karena terlalu canggih, terlalu maju di depan.”
4. Frans Faisal
Frans Faisal, kakak dari selebgram Fuji, memegang banyak usaha daring, termasuk usaha baju almarhum kakak iparnya, Vanessa Angel dan usaha kuliner ibunya. Frans memberikan reaksi sedih ketika melihat putusan pemerintah untuk menghentikan TikTok Shop.
Melalui TikToknya, Frans mengunggah video menampilkan respons langsung terhadap berita yang dikutip dari Instagram. Frans menulis keterangan “Bagaimana nasib karyawanku?” dan diisi dengan audio Gwenchana yang artinya dalam Bahasa Korea ‘tidak apa-apa.’
Video tersebut menuai tanggapan dari warganet, khususnya yang mengikuti Frans Faisal di TikTok. “Lebih suka belanja di TikTok Shop karena enggak pernah zonk,” tulis Melia***. “Aku tim yang takut belanja ke pasar karena sering pada sesuka hati kasih harganya, dan aku orang yang enggak pintar menawar,” tulis VieeSya***. “Belanja di TikTok Shop enggak pernah zonk. Lain kalau belanja di lainnya sering banget kena zonk,” tulis Qol***. “Lah… beneran? Padahal aku lebih suka belanja di Tiktok Shop,” tulis DeVee***.
GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO | ANDIKA DWI
Pilihan Editor: Richard Lee, Dokter Kecantikan yang Raup Omzet Rp 41 Miliar Saat Jualan Via Live TikTok