Profil Kirana Larasati, Sosok Artis yang Mengaku Sibuk dan Pilih Mundur dari PDIP

Reporter

Andika Dwi

Jumat, 18 Agustus 2023 18:15 WIB

Kirana Larasati. (Instagram - @kiranalarasati)

TEMPO.CO, Jakarta - - Artis sekaligus politikus Kirana Larasati mengumumkan bahwa dirinya telah mengundurkan diri dari partai yang selama ini menaunginya, PDI Perjuangan (PDIP). Hal ini diungkapkan Kirana melalui unggahan terbaru di media sosial Instagram pribadinya.

“Dirgahayu ke-78, Republik Indonesia. Izinkan saya, Kirana Larasati menyatakan mundur dari partai saya bernaung, PDI Perjuangan. Terima kasih untuk kesempatan yang diberikan kepada saya, mendukung saya, dan berjuang bersama. Saya selalu mendoakan yang terbaik untuk PDI Perjuangan,” tulis Kirana dalam keterangan unggahannya, Kamis, 17 Agustus 2023.


Alasan Mundur dari PDIP


Dalam sebuah video singkat yang dibagikan, Kirana Larasati mengungkapkan alasannya mundur sebagai politikus dari Partai PDIP. Dengan kesibukannya, Kirana mengaku tidak bisa lagi mengakomodir pekerjaannya sebagai petugas maupun pengurus partai.

“Adapun alasan kenapa saya mengundurkan diri dikarenakan kesibukan-kesibukan saya, sehingga saya tidak bisa lagi mengakomodir pekerjaan saya, sebagai petugas maupun pengurus partai. Untuk saat ini, saya tidak bergabung dengan partai manapun. Terima kasih semoga PDI Perjuangan selalu berjaya, saya pamit undur diri,” ucap Kirana dalam video yang diunggahnya.

Lantas, siapa sebenarnya sosok artis Kirana Larasati yang mundur dari PDIP tersebut? simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.


Profil dan Perjalanan Karier Kirana Larasati

Advertising
Advertising


Kirana Larasati adalah seorang artis Indonesia yang lahir pada 29 Agustus 1987 di Jakarta. Perempuan bernama asli Kirana Larasati Hanafiah ini memulai debutnya sebagai aktris pada 2002 silam saat membintangi sinetron berjudul Tunjuk Satu Bintang.

Keterlibatan perempuan yang akrab disapa Kirana di dunia seni peran ini berawal dari ketidaksengajaannya memenangkan acara promosi yang diadakan oleh stasiun radio Polaris. Saat itu, Polaris mengadakan acara khusus untuk promosi film Eiffel I’m in Love. Kirana yang ikut berpartisipasi pun terpilih menjadi pemenang untuk makan malam bersama Samuel Rizal dan Shandy Aulia.

Di acara makan malam tersebut, Kirana bertemu dengan Dewi Yulia Razif yang merupakan casting director dari PT Soraya Intercine Film. Kirana pun ditawari untuk mengikuti casting dan tak disangka berhasil lolos. Pada 2002, dia memulai debut aktingnya dengan bermain dalam sinetron yang berjudul Tunjuk Satu Bintang.

Sukses dengan film tersebut, Kirana mulai mendapat tawaran untuk bermain dalam berbagai judul sinetron dan film televisi. Namanya mulai melambung setelah menjadi pemeran utama dalam sinetron Azizah yang tayang pada 2007.

Kepiawaiannya dalam memainkan sebuah karakter membawa Kirana untuk melebarkan sayapnya ke layar lebar Tanah Air. Dia berkesempatan bermain dalam film Gotcha (2006) yang menjadi film layar lebar perdananya. Saat itu, dia beradu akting dengan aktor dan aktris senior Indonesia, seperti Arie Untung, Maya Septha, Fikri Ramadhan, hingga Mpok Atik.

Bertahun-tahun berkecimpung di dunia hiburan dan seni peran Indonesia, pada 2019 Kirana memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Saat itu, dia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Partai PDIP untuk daerah pemilihan Jawa Barat I. Sayangnya, pemain sinetron tersebut gagal meraih suara dalam Pemilihan Umum 2019.

Setelah sekitar empat tahun bergabung dengan partai PDIP, Kirana akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari partai yang menaunginya selama ini. Adapun alasan dari pengunduran dirinya adalah karena kesibukan yang dimiliki membuatnya tidak bisa lagi mengakomodir pekerjaannya sebagai petugas dan pengurus partai.


Filmografi Kirana Larasati


Selama perjalanan karirnya menjadi seorang aktris, Kirana Larasati telah membintangi sejumlah judul film, sinetron, dan film televisi. Berikut beberapa karya filmnya:

Film:


- 48 Jam untuk Indah (Prime Video | 2022)

- The Heritage (2021)

- Rumput Tetangga (2019), sebagai Inge

- Nenek Siam (2015), sebagai Tika

- Turis Romantis (2015), sebagai Nabil

Sinetron:

-Hafizah (2018), sebagai Kinar

- Raden Pamanah Rasa (RCTI | 2017), sebagai Astunalarang

- Risalah Hidup (Eps: Panggil Namaku Sekali Saja Ibu) (Miniseri) (2017)

- Cinta dan Kesetiaan (SCTV | 2016), sebagai Nadia

- The Real Action Series of ELANG (SCTV | 2014), sebagai Karin

Film Televisi:


- Kisah Nyata Spesial Ramadan: Rumah Tanggaku Hancur Karena Ghibah (Indosiar | 2018) sebagai Mita

- Kisah Nyata: Aku Dibodohi Suamiku Dan Sahabatku (Indosiar | 2018)

- Kisah Nyata: Istriku Tinggalin Aku Yang Berkorban Untuknya (Indosiar | 2018) sebagai Hanny

- Koperasi Simpan Pinjam Cinta (SCTV | 2018)

- Pintu Berkah: Berkah Mengunjungi Orang Sakit (Indosiar | 2017) sebagai Sari

RADEN PUTRI| P2K.STEKOM

Pilihan Editor: Kirana Larasati Jadi Instruktur Diving Profesional, Begini Seluk Beluk Diving

Berita terkait

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

14 jam lalu

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

Pakar menyayangkan apabila Sri Mulyani harus turun untuk mengurus pemerintahan daerah kalau maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

16 jam lalu

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

18 jam lalu

Kata Pengamat soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Pengamat Politik Ujang Komarudin tidak melihat pernyataan Prabowo terkait Bung Karno milik satu partai sebagai sindiran terhadap PDIP.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

1 hari lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

1 hari lalu

Kata Pengamat dan PDIP soal Prabowo Sebut Ada Partai Klaim Miliki Bung Karno

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno. Apa kata PDIP dan pengamat?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Ada Partai Mengaku Miliki Bung Karno, Sindir PDIP?

1 hari lalu

Prabowo Sebut Ada Partai Mengaku Miliki Bung Karno, Sindir PDIP?

Presiden terpilih Prabowo Subianto merasa dirinya bakal mendapat dukungan Presiden pertama RI, Soekarno atau Bung Karno, jika masih hidup. Prabowo mengklaim punya keyakinan itu karena sama-sama memperjuangkan hal yang sama dengan Soekarno.

Baca Selengkapnya

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

1 hari lalu

Pesan Prabowo untuk Mereka yang Tak Mau Diajak Bekerja Sama di Pemerintahannya

Prabowo mengatakan kerja sama adalah kunci kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

1 hari lalu

Prabowo Sindir Ada Partai Ngaku-ngaku Memiliki Bung Karno, Begini Menurut Pengamat Politik

Prabowo menyindir bahwa selalu ada partai politik yang mengaku-ngaku memiliki Bung Karno.

Baca Selengkapnya

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

2 hari lalu

RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, DPR Sebut Jumlah Kursi Menteri Bisa Bertambah atau Berkurang

Politikus PDIP mengingatkan agar penambahan nomenklatur kementerian tidak sekadar untuk mengakomodasi kepentingan politik.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Wacana Tambah Kementerian Bertentangan dengan Undang-Undang

2 hari lalu

Politikus PDIP Sebut Wacana Tambah Kementerian Bertentangan dengan Undang-Undang

Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan wacana penambahan jumlah kementerian negara di kabinet Prabowo akan membebani keuangan negara.

Baca Selengkapnya