Efek Rumah Kaca dan Endah N Rhesa Ramaikan Konser Merdeka Gelaran LBH Jakarta

Kamis, 17 Agustus 2023 22:08 WIB

Efek Rumah Kaca di Konser LBH. Foto: Instagram ERK.

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum atau LBH Jakarta menggelar konser bertajuk “Konser Merdeka Versi Kita” pada Rabu, 16 Agustus 2023. Konser amal yang berlokasi di Studio Palem, Kemang ini diramaikan oleh Efek Rumah Kaca, Rangkai, Dongker, The Jansen, Daily Breeze, dan Endah N Rhesa sebagai musisi terakhir yang diumumkan di lineup.

Semua musisi sukarela tampil tanpa menerima honorarium. “Dukungan dari teman-teman seniman hari ini adalah pro bono atau cuma-cuma,” ujar Direktur LBH Jakarta, Citra Referandum saat konferensi pers.

Dana Penjualan Tiket Konser untuk Dukung Kinerja LBH Jakarta

Dana dari penjualan tiket akan digunakan untuk mendukung kerja bantuan hukum struktural di LBH Jakarta. Selain hiburan musik, di luar venue pun diadakan diskusi buku, talk show, dan bazar.
Sebagai lembaga yang menyuarakan isu-isu struktural, LBH Jakarta mengisi rangkaian kegiatan dengan diskusi seputar permasalahan yang sedang dialami warga ibu kota.

Organisasi masyarakat sipil seperti Greenpeace dan Indonesia Corruption Watch (ICW) hadir untuk membicarakan polusi udara Jakarta yang kian mencekik. Sepanjang acara, penyelenggara dan para musisi juga menunjukkan solidaritas kepada warga Dago Elos di Bandung yang baru-baru ini menghadapi kekerasan aparat di tengah sengketa lahan.

Citra pun berterima kasih kepada penonton yang hadir di “Konser Merdeka Versi Kita”. “Hari ini, kami mengajak teman-teman menarasikan ulang merdeka versi teman-teman semua,” kata dia.

Daily Breeze dan Endah N Rhesa Hangatkan Konser

Penampilan dibuka sebelum pukul 19:00 WIB oleh Daily Breeze, band pop beranggotakan lima orang asal Cianjur. Mereka terlebih dulu membawakan dua lagu baru, 'Delusi' dan 'Pulang', yang mencapai kulminasi pada single andalannya berjudul 'Gamang'.

Suasana tenang terasa saat trio akustik Rangkai melantunkan musiknya. Para penonton duduk santai menikmati vokal yang diiringi gitar dan kontrabas. Trio ini membawakan beberapa lagu dari album yang dirilis tahun lalu, Antroposentris. Penonton juga menikmati rilisan terbarunya, 'Seperti Rindu'.

Setelah Rangkai, kehadiran duo Endah N Rhesa mengundang kerumunan untuk merapat ke panggung dan menikmati lagu-lagu yang tidak asing di telinga. Penonton ikut menyanyikan semua lagu yang dibawakan, seperti rilisan terkenal 'When You Love Someone' dan penampilan 'Pulang ke Pamulang' yang interaktif. Endah kerap mengajak penonton mengikuti melodi yang dia pimpin dengan merdu, dan Rhesa memukau dengan permainan bass yang andal.

Dongker, Efek Rumah Kaca, dan The Jansen Nyalakan Konser


Semangat penonton dinyalakan dengan penampilan dari Dongker, grup punk rock 70-an asal Bandung. Dengan menggunakan topeng yang menjadi ciri khas vokalisnya, mereka membawakan lagu-lagu dinamis sembari penonton membuka mosh pit. Beberapa lagu yang mereka lantunkan antara lain 'Bertaruh pada Api' dan 'Tuhan di Reruntuh Kota'.

Efek Rumah Kaca menjadi penampilan kedua dari terakhir. Penonton riuh bernyanyi beriringan dengan band yang sudah berkarya selama 22 tahun ini. Suasana berganti-ganti ketika mereka menyanyikan lagu 'Putih' yang muram, ke 'Mosi Tidak Percaya' yang mengundang suara kencang kerumunan. Penonton kompak meneriakkan, “Tapi aku tak pernah mati, tak akan berhenti,” bersama Cholil Mahmud cs saat penampilan lagu Di Udara.

“Konser Merdeka Versi Kita” ditutup oleh momen klimaks dari The Jansen. Penonton kembali gempar di tengah mosh pit selagi band asal Bogor ini menyanyikan beberapa lagu yang diselingi orasi dan monolog. Dari album terbarunya Banal Semakin Binal, mereka membawakan tiga lagu yaitu Ku Bukan Mesin Lotremu, Langit Tak Seharusnya Biru, dan Kau Pemeran Utama di Sebuah Opera.

Advertising
Advertising

Pilihan Editor: Efek Rumah Kaca Rilis Album Keempat, Tiga Hari Lagi, Ada 10 Lagu Baru yang Patut Dinantikan

Berita terkait

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

4 hari lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

6 hari lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

6 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

7 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

8 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

11 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

13 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

13 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

17 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

17 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya