Sepak Terjang Lucy Lawless Aktris Asal Selandia Baru di Serial TV

Reporter

Fani Ramadhani

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 30 Maret 2023 07:06 WIB

Lucy Lawless. goremaster.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tanggal 29 Maret 1968 merupakan kelahiran aktris yang juga merupakan ikon dari Selandia Baru yaitu Lucy Lawless, atau lengkapnya Lucille Frances Ryan.

Lucy Lawless merupakan aktris sekaligus penyanyi asal Selandia Baru dikenal dengan perannya sebagai perempuan perkasa Xena dalam serial TV lawas XENA: WARRIOR PRINCESS (1995-2001). Lewat peran ini, nama Lucy berkibar dengan cepat di masyarakat.

Profil Lucy Lawless

Dilansir IMDB, Lucy Lawless lahir di Lucille Frances Ryan di Mount Albert, Auckland. Ayahnya bernama Frank Ryan, yang bekerja sebagai banker dan kemudian menjadi walikota. Sedangkan ibunya bernama Julie yang bekerja sebagai guru.

Mengutip dari Britannica, Lucy sering tampil dalam produksi sekolah, dan di perguruan tinggi tempat ia belajar menyanyi opera. Namun, di tengah studi ia berhenti dan mulai bepergian ke seluruh Eropa dan Australia. Bahkan ia bekerja sebagai pemetik anggur dan penambang emas.

Sampai akhirnya, Lucy menikah dengan rekan seperjalanannya, Garth Lawless namun mereka bercerai. Dari pernikahannya ini, Luci memiliki anak perempuan yang diberi nama Daisy Lawless. Dan ketika ia membesarkan Daisy inilah, Lucy mulai berakting dan tampil di iklan dan peran kecil di televisi dan film.

Advertising
Advertising

Kemudian Lucy menikah dengan seorang produser bernama Rob Tapert atau Robert Gerard Tapert, dan mereka memiliki dua orang anak laki-laki yaitu Julius Robert Bay Tapert dan Judah Miro Tapert.

Nama Lucy mulai naik ketika ia tampil sebagai penampilan tamu pada acara yang cukup Hercules: Perjalanan Legendaris tahun 1994. Dan namanya kian melonjak naik ketika memerankan sosok pahlawan wanita dalam serial "Xena: Warrior Princess dari tahun 1995 hingga 2001.

Selain itu, Lucy juga tampil di beberapa film yang dibuat untuk TV seperti Locusts (2005) dan Vampire Bats (2005). Dia juga menjadi pengisi suara film langsung ke video Justice League: The New Frontier (2008) dan Dragonlance: Dragons of Autumn Twilight (2008). Selama 2011, Lucy muncul di "No Ordinary Family" sebagai "Mrs. X" yang misterius, Spartacus: Dewa Arena (2011) dan "Spartacus Vengeance" sebagai "Lucretia".

Itulah sepak terjang Lucy, aktris Selandia Baru di dunia sinema, terutama serial TV.

Pilihan editor : Menunjuk Supermodel Adriana Lima Sebagai Duta Piala Dunia Wanita 2023, FIFA Dikecam

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

3 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

5 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

5 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

9 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

16 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

25 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

27 hari lalu

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker

Baca Selengkapnya