Rumah Soedjatmoko di Menteng Jadi Museum Arsip, Ceritakan Perjalanan Sang Dubes Semasa Hidup

Selasa, 10 Januari 2023 16:49 WIB

Pembukaan pameran arsip dan diskusi publik bertajuk "Membaca Soedjatmoko dari Rumah dan Ingatan" di Rumah Soedjatmoko, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 9 Januari 2023. Tempo/ Hamdan C Ismail

TEMPO.CO, Jakarta - Kediaman Soedjatmoko di Jalan Tanjung nomor 18, Gondangdia, Menteng disulap menjadi museum arsip yang menceritakan perjalanan Soedjatmoko selama hidupnya. Dalam rumah tua bergaya klasik itu, ditampilkan beberapa memorabilia guna mengenang serta mempelajari warisan gagasan dari intelektual yang pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat tersebut.

Pameran arsip itu secara resmi dibuka pada Senin, 9 Januari 2023. Peresmian itu dibuka dengan diskusi publik bertajuk Membaca Soedjatmoko dari Rumah dan Ingatan di halaman rumah. Hadir dalam diskusi tersebut, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Hilmar Farid; aktivis, Kamala Chandrakirana; satrawan, Esha Tegar Putra; dan Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani M. Mulia.

Gambarkan Perjalanan Sosial Politik Soedjatmoko

Aktivis yang merupakan anak sulung dari Soedjatmoko, Kamala Chandrakirana mengungkapkan bahwa pameran ini tidak hanya menggambarkan sosok sang intelektual, namun juga menceritakan perjalanan sosial politik di masa lalu. Pameran ini, menurut perempuan yang akrab dipanggil Nana, akan menjadi sarana pembelajaran bagi para pengunjung yang hadir

"Arsip-arsip ini sebagian memang menggambarkan Soedjatmoko. Tapi ketika saya baca, dia seperti menggambarkan kepada kita sebuah era di mana perbincangan-perbincangan yang terjadi, semangat, cara bahasa yang kita baca pada surat-surat tahun 1960-an atau1940-an, dan sebagainya, itu menggambarkan era sosial politik kita yang telah lalu," kata Nana.

"Mudah-mudahan menggugah ingatan terhadap sejarah kita sendiri dari segi sejarah pemikiran dan perbincangan yang kita miliki sebagai bangsa. Mudah-mudahan ini bisa men-trigger perbincangan dan inisiatif, sehingga kita tidak berhenti di sini," ujarnya menambahkan.

Advertising
Advertising

Hilmar Farid mengungkapkan bahwa pembacaan terhadap arsip semacam ini sangat penting untuk generasi sekarang. Usaha semacam ini, menurutnya agar tidak melulu pameran arsip sebagai upaya merekonstruksi masa lalu.

"Mungkin banyak tersedia arsip-arsip yang sifatnya formal dari pemerintah dan laporan macam-macam. Tapi bahan seperti ini yang sebetulnya membuat kita bisa memahami dinamika sejarah itu jauh lebih baik. Laporan formal kadang tidak mencerminkan dinamika dalam kehidupan itu," ucap Hilmar.

Pameran Arsip Soedjatmoko dalam Rumah

Esha Tegar Putra selaku kurator museum mengungkapkan bahwa pameran ini penting dikarenakan sosok Soedjatmoko yang cukup penting dalam sejarah Indonesia. Terlebih sosok Soedjatmoko hadir dalam berbagai peristiwa penting pada masa perjuangan Indonesia.

Rumah dan arsip ini pun, menurut Esha, adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Dalam rumah tersebut, mengalir gagasan-gagasan pemikiran Soedjatmoko. Selain itu, rumah tersebut dulunya juga tempat diskusi untuk para tokoh-tokoh perjuangan, seperti Soe Hok Gie.

"Arsip dan rumah ini adalah satu paket yg tidak bisa dilepaskan. Jadi arsip itu bagaimana tetap kita pamerkan, kenapa tidak dibawa keluar karena satu paket. Rumah ini juga saksi bisu saat orang-orang teman-teman Soedjatmoko juga berdiskusi di sini. Termasuk mahasiswa periode 60, termasuk Soe Hok Gie juga ikut, diceritakan oleh Arief Budiman, ikut berdiskusi di sini," kata Esha.

"Jadi satu hal itu yang kita pikir bahwa untuk memamerkan arsip Soedjatmoko ini mesti diselenggarakan di rumah ini. Dengan kesederhanaan dan segala macamnya," kata dia.

Pameran ini berlangsung dari hari ini, Selasa, 10 Januari hingga Sabtu, 14 Januari 2023. Acara ini diselenggarakan oleh program Membaca Soedjatmoko, berkolaborasi dengan Samudera Indonesia, AJAR, Future Institut, Prisma dan Studio Aliri. Pameran ini pun merupakan penutup atas rangkaian kegiatan peringatan 100 tahun sang intelektual yang digelar sejak 10 Januari 2022.

Dalam rumah Soedjatmoko ini ditampilkan beberapa arsip-arsip yang disimpan dan dirawat oleh keluarga Soedjatmoko. Dari beberapa kumpulan foto, tulisan, kliping, hingga beberapa penghargaan yang telah diterima Soedjatmoko. Pengunjung juga dapat merasakan sensasi menulis dengan mesin ketik jaman dulu di sudut museum. Di dalam rumah juga terputar film "SOEDJATMOKO Jejak Akar Kultural Leluhur".

Pameran ini dikuratori oleh sastrawan dan pegiat arsip, Esha Tegar Putra dan peneliti, jurnalis investigasi, dan editor, Kelana Wisnu. Selain pameran arsip, pameran ini juga menampilkan karya respons dari Danya Adhalia, Banu Karim, Samitra Burgess, dan Liam Burgess. Rumah Soedjatmoko dibuka untuk umum dengan pembatasan kuota dan pemesanan tiket gratis melalui Loket.com di tautan www.loket.com/event/rumahmembacasoedjatmoko.

Baca: Membawa Misteri Laut ke Ruang Pamer

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

2 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

6 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

7 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

12 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

13 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

14 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

15 hari lalu

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.

Baca Selengkapnya

6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

27 hari lalu

6 Museum di Inggris Menyimpan Barang-barang Aneh

Museum-museum ini menampilkan koleksi yang aneh dan unik, misalnya kipas, mesin pemotong rumput, teko hingga mobil mikro

Baca Selengkapnya

Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

27 hari lalu

Melihat Kehidupan Masa Depan di Museum of The Future Dubai, Berapa Harga Tiketnya?

Selama dua tahun buka, Museum of The Future telah didatangi lebih dari dua juta pengunjung dari 173 negara.

Baca Selengkapnya

Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

27 hari lalu

Dua Jam Menjelajahi Museum of The Future Dubai, Masuk ke Stasiun Luar Angkasa dan Menikmati Spa Futuristik

Stasiun luar angkasa OSS Hope adalah tujuan pertama pengunjung selama berada di Museum of The Future.

Baca Selengkapnya